Chapter 1 | Hari Pertama

208 25 12
                                    

Selamat membaca kembali kisah Cakrawala dan Aqilla.

Budayakan vote sebelum membaca dan komentar setelah membaca.

PLAYLIST | Bahaya - Arsy Widianto ft. Tiara Andini.

- BAGIAN PERTAMA -

Bukan tentang seberapa lama atau siapa orangnya, tapi tentang kenangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bukan tentang seberapa lama atau siapa orangnya, tapi tentang kenangannya.

***

Hari ini hari pertama Aqilla dan Delano menjalankan OSPEK. Rambut Aqilla yang dikuncir sebelah kiri dan kanan bak anak TK, membuat Aqilla tampak lebih menggemaskan. Seharusnya Aqilla tidak layak untuk menapakkan kakinya di kampus itu. Karena, terlalu kecil untuk wanita seusianya.

Delano? Huh, udah deh. Masih tetap cool walaupun ia menggunakan rompi dari karton berkas. Enggak ada obat deh pokoknya!

Banyak mahasiswa-mahasiswa baru yang tengah berdiri di lapangan mendengarkan masukan-masukan dari KATING ( Kakak Tingkat ). Apa yang harus mereka lakukan saat hari pertama sampai hari-hari berikutnya.

"Lano mana, sih?" gumamnya mencari keberadaan Delano yang sulit sekali ia jangkau. Pasalnya, ia terlalu pendek untuk mencari keberadaan sahabatnya itu, terhalang oleh tubuh orang-orang sekitar yang lebih tinggi darinya.

Setelah mendengar beberapa ucapan dari KATING kampusnya itu, akhirnya mereka dibolehkan bubar untuk beristirahat. Aqilla langsung mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan pada Delano sambil berjalan, hingga pada akhirnya Aqilla tidak sengaja menabrak seseorang yang tubuhnya lebih tinggi.

"Ma-maaf, Kak," gugup Aqilla. Setelah Aqilla melihat pria itu menggunakan almamater ciri khas kampusnya, Aqilla memberanikan diri untuk memanggil laki-laki tersebut dengan panggilan 'Kak'.

"Kalau jalan nggak usah sambil mainin ponsel," ujarnya dingin lalu meninggalkan Aqilla begitu saja.

"Lano mana, sih? Kan, gue jadi takut kalau di situasi kayak gini," monolognya.

Tak mau tinggal diam, Aqilla memberanikan diri untuk mengelilingi setiap sudut kampus untuk mencari keberadaan Delano. Perlu Aqilla akui, ia memang menggantungkan kehidupannya pada laki-laki yang lebih tua 1 tahun darinya itu.

Berhenti di sebuah kantin, tiba-tiba Aqilla merasa perutnya harus diisi. Ia memesan sebuah makanan dan minuman kesukaannya. Tapi, Aqilla melihat keseluruh meja, tempatnya sudah diduduki dan kantin ini hampir penuh.

Kecuali...

Orang itu. Mejanya kosong dan hanya ada dirinya disana yang tengah menyantap makanan juga. Ah, tidak! Cukup sekali itu saja Aqilla bertemu dengan laki-laki galak itu. Jangan sampai terulang lagi!

CAKRAWALA dan AQILLA 2 (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang