Penyatuan

611 74 13
                                    

18+

Sheryl menguatkan kakinya. Sudah 3 kali dia mencoba berdiri tapi terus terjatuh. Gadis itu mengumpulkan segenap tenaganya untuk berdiri hingga akhirnya dia berhasil. Sheryl berjalan tertatih sambil berpegangan di dinding, mengambil tasnya dan keluar kamar untuk mengambil kunci mobil yang tergantung.

Sheryl terus berjalan tertatih dengan menangis meraung. Matanya berkabut dipenuhi air yang menggenang. Sheryl masuk ke dalam lift dan menekan tombol basement menuju tempat parkiran mobil.

Sheryl keluar dari lift dan menuju tempat mobilnya terparkir. Basement itu begitu gelap, hanya lampu-lampu yang dilalui Sheryl saja yang menyala. Gadis itu terus meraung menangis terisak menuju mobil sambil sesekali berhenti memukuli dadanya yang terasa sesak karena terus menangis.

Sheryl tiba di mobilnya dan berjalan ke arah sisi supir. Beruntung setir di Inggris sama seperti setir di Indonesia, dia tidak akan terlalu kikuk membawa mobil itu. Baru saja tangan Sheryl hendak meraih pintu mobil untuk membukanya, Sheryl melihat siluet lelaki di antara air matanya yang menggenang.

Siluet itu terus mendekat. Sheryl tidak bisa melihat jelas, tapi dari bentuk tubuh, potongan rambut dan garis wajahnya, Sheryl sepertinya kenal siluet itu.

Ya. Itu siluet suaminya, Devan. Sheryl semakin menangis meraung. Siluet itu kini memegang bahunya dan akan memeluknya. Sheryl mendorong siluet itu dengan keras.

"Pergi! Aku tidak butuh arwah mu disini! Kembali lah ke tubuhmu, mas! Temui aku dengan ragamu! Aku tidak butuh arwah mu atau jin Qorin mu yang menyampaikan pesan terakhir! Aku tidak mau mendengarnya!!!" Teriak Sheryl histeris. Gadis itu benar-benar sudah gila karena kehilangan Devan.

Siluet itu kembali mendekatinya, tetapi belum sempat siluet itu menyentuhnya, Sheryl sudah memukulnya dengan balenciaga nya sekuat tenaga.

"Aku bilang pergi!!! Kembalilah ke tubuhmu!!! Kamu sedang terbaring koma di ICU karena arwahmu ada disini! Jika kamu tidak tahu dimana tubuhmu berada, ragamu ada di ruang ICU Royal Hospital Chelsea! Kembalilah kesana dan kita akan bicara setelah kamu sadar."

Siluet itu tampak berkeras ingin mendekati Sheryl dan merengkuh tubuh Sheryl, lagi-lagi belum sempat dia mendekat, Sheryl sudah mengatupkan kedua tangannya di depan siluet itu dan berlutut di hadapannya menangis terisak.

"Aku mohon mas... Aku mohon.. Kembalilah ke tubuhmu.. Kamu tidak boleh meninggalkanku lagi kali ini. Aku bahkan belum membalaskan dendamku 24 tahun yang lalu padamu dan sekarang kamu akan meninggalkan ku lagi? Tidak mas! Hanya aku yang boleh meninggalkanmu. Kamu tidak boleh meninggalkanku! Kamu harus hidup. Kamu harus selamat. Aku mohon kembalilah ke tubuhmu. Ringankanlah tugas para dokter disana. Aku mohon mas.. Aku mohon jangan tinggalkan aku. Pleeaasee.. I beg you. Aku mohon. Jangan pergi. Apakah kamu tidak tahu, luka saat kamu meninggalku 24 tahun yang lalu saja masih terasa sakit hingga detik ini padahal aku tidak bisa mengingatnya. Apakah kamu bisa membayangkan rasa sakit yang harus aku alami jika kamu meninggalkan ku lagi kali ini? Aku tidak akan kuat menanggungnya mas. Aku tidak sanggup. Lebih baik aku ikut mati bersamamu." Tangis Sheryl pecah membahana ke seluruh basement.

Siluet itu kemudian ikut berlutut memeluk Sheryl erat dan berbisik pelan di telinga Sheryl,
"Tenanglah sayang. Ini aku, suamimu, Devan. Aku bukan arwah seperti yang kamu katakan. Aku juga bukan Jin Qorin seperti yang kamu sangkakan. Ini sungguh aku, Devanmu. Sepertinya kamu terlalu banyak menonton drama korea."

Sheryl semakin menangis terisak sesenggukan. Ya. Devan pasti akan melakukan hal itu jika Devan ada di dekatnya sekarang. Devan pasti akan bercanda untuk menghiburnya dan melupakan semua kesedihannya. Sheryl pasti sudah benar-benar gila hingga mengkhayal Devan sedang memeluknya dan berbisik lembut di telinganya. Bahkan di dalam imajinasi nya saja Devan begitu sempurna dan begitu baik. Aroma Devan melekat kuat di memori ingatannya. Kehangatan Devan. Suara merdu Devan.

AuristellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang