Manusia dan Vampir Berbeda.
Manusia memiliki Daya Tahan tubuh yang lemah. Sehingga selalu penuh dengan Penyakit, Itu adalah hal yang Lazim.
Berbeda dengan Ras Vampir yang bisa bertahan hidup dalam Cuaca yang sangat Ekstrim tanpa adanya kerusakan yang berarti.
Vanitas beberapa kali menghela nafas beratnya di sampingnya. Tangannya masih melukiskan sesuatu di atas kanvas putihnya tanpa hentinya sedari tadi.
Noe bisa merasakannya, Kondisi Vanitas sedikit berbeda dari biasanya. Dia hanya duduk dan tidak mengatakan apapun.
"Kau tidak apa-apa, Vanitas?" Tanya Noe pada sosok manusia di sebelahnya. Vanitas hanya tersenyum simpul menanggapi seadanya. Berusaha agar kondisi yang tidak biasanya dialaminya ini tidak merepotkan siapapun. Termasuk Noe, Sudah beberapa hari sejak Vanitas merasa aneh.
Daya Tubuhnya Turun Drastis.
"Tidak apa-apa.", Jawaban yang selalu sama dari Vanitas.
Srek!
Vanitas tiba-tiba mendaratkan tubuhnya ke samping, tidak kuasa menahan berat tubuhnya yang terasa semakin berat.
"Kau yakin Vanitas?" Seru Noe, merasakan tubuh Vanitas yang memanas daripada biasanya.
"I--iya.." gumam Vanitas, berusaha keras mengerjapkan matanya agar tetap terjaga.
"Kau tidak baik-baik saja." Seru Noe, dia mendekati leher Vanitas dan menancapkan taringnya.
Tangan Vanitas gemetaran, kuas yang dipeganginya perlahan terjatuh saat hisapan itu seakan membius Vanitas untuk tidur.
"Ha.. hentikan Noe.." lirih Vanitas. Mendorong pelan tubuh Noe dengan tangan kanannya.
Namun Noe malah membiarkan Vanitas meremas surai putihnya, tatapan merahnya mencengkam setiap kali tarikan darah merah memenuhi seluruh tubuhnya.
Manis dan Hangat.
Slurp!
Noe menghisap semakin kuat, kedua tangannya menarik tubuh Vanitas ke arah pangkuannya.
"Haa..Noe.. tidak...Haa.." gumam Vanitas semakin memelan saat merasakan kesadarannya seakan menghilang dihisap oleh Noe.
Tangan kanannya mulai melemah, tatapan mata birunya perlahan meredup.
Tak!
....
Tidak ada Suara apapun dan Pergerakan lagi dari Vanitas.
Noe melepaskan hisapannya, menjilati bekas gigitan di leher Vanitas. Noe menjauhkan wajahnya, dan seketika Vanitas mendaratkan dirinya di tubuh Noe di hadapannya. Noe mengelus pelan wajah Vanitas yang kini terdiam tanpa kata.
Vanitas Tidak Sadarkan Diri.
Noe tidak bisa melihatnya, Noe hanya bisa tau. Sejak beberapa waktu menghabiskannya dengan Vanitas. Vanitas, Pelukis Manusia yang misterius. Terkadang dia begitu ceria dan penuh dengan misteri yang tidak terpecahkan. Kadang kala Vanitas terlihat sangat sedih dan begitu rapuh, Layaknya Manusia Biasanya.
Noe mendekatkan wajahnya, mengecup lembut kening Vanitas yang tertidur dengan lelapnya.
"Oyasumi. Vanitas." Bisik Noe, membiarkan Vanitas yang tidur dalam pelukannya. Noe hanya menutup matanya, merasakan hawa hangat menyelimutinya.
Ras Vampir tidak akan Sakit, karena Mereka begitu Istimewa.
Rasa hangat dan Warna seperti Permata yang Indah, sejak kedatangan Vanitas. Rasanya Noe bisa merasakan segalanya, Hal yang tidak pernah bisa dirasakannya sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antar Permata (NoeVani)
FantasyApa itu Warna? Bagi seseorang yang tidak diberi kesempatan Melihat sejak lahir. Itu semua tidak penting, Bahkan nyaris tidak pernah terpikirkan. Noe yang adalah bagian dari Ras Vampir, hidup dalam Dunia Gelap Gulita. Orang yang terbuang di antara Ra...