🕊️11

406 37 1
                                    

Manik mata merah Noe seketika Menggelap. Vanitas tersenyum. Dalam Pelukan Hangatnya, manik mata birunya seketika berkilat dengan Ketenangan.

Ada penyusup dibalik rimbunan dedaunan pepohonan. Dibalik bayang-bayang yang sedari tadi mengikuti mereka. Noe berbisik dengan suara yang memelan.

"Vanitas. Ada seseorang." Bisik Noe memelan. Namun tidak menurunkan kewaspadaannya, dia merasakan keberadaan seseorang sedari tadi. Dibalik banyaknya pepohonan---tidak jauh dari tempat mereka berada. Bukan sebuah Kebetulan dari jarak yang tidak seberapa. Seolah sengaja, untuk mendekati mereka---Menjaga jaraknya.

Vanitas hanya tersenyum, Tanpa sedikitpun ada rasa takut sama sekali. Senyuman misterius yang sedikit mengerikan, banyaknya makna tersimpan didalamnya.

"Aku tau." Seru Vanitas pelan. Dia pelan mendorong tubuh Noe dengan satu jemarinya seolah meminta Noe untuk bergerak dan menyelesaikan semuanya.

Srek!

Noe seketika menjauh, dan segera berbalik. Dengan cepat berlari di belakang seseorang itu. Kecepatan Ras Vampir dan Insting yang kuat. Dan dengan cepat pula Noe meraih tangan kanannya yang memegang pisau tajam. Menjatuhkannya keras ke hamparan tanah yang kotor.

Bruk!

Mata hampa. Meksipun begitu, Noe masih tidak tertandingi. Dia adalah bagian dari Ras Vampir.

Ras paling Unggul di antara semua maklhuk hidup lainnya.

Dan yang paling Sempurna.

Surai putih mempesona, tatapan Violet yang mencengkam.

Keindahan Mematikan.

Vanitas tersenyum disana, satu tangannya memegangi wajahnya seolah tau hal yang terjadi.

Menutupinya bibirnya yang perlahan melukis senyuman tanpa arti yang diketahui.

"Ada apa? Kau mau bertamu dengan kami?" Seru Vanitas. Dengan nada memprovokasi. Dia mendekati Seseorang itu.

"Bukankah keberadaan kami sangat menarik, Bukan?" Tanya Vanitas lagi dengan manik biru indah yang seolah mengetahui segalanya. Semuanya tidak akan bisa bersembunyi darinya.

Dia menunduk, menarik surai kuning yang menutupi wajahnya dan tebakan Vanitas benar.

"Dasar Kutukan!" Risih orang itu, surai kuning dengan manik mata hijau bagaikan Emerald.

Keindahan Tiada Tandingan.

Vanitas kembali berwajah datar, meraih wajah lelaki itu dan membandingkan dengan dirinya sendiri. Sangatlah berbeda.

"Kau kesukaan Raja ya?" seru Vanitas. Wajah yang terlihat menyimpan segala sesuatu yang terasa menyedihkan. Hal yang tidak diketahui oleh siapapun.

Apa yang disembunyikan oleh Vanitas? Kenapa Manusia ini begitu banyak memikatnya? Ah, Noe ingin mengetahui semua rahasia dari Vanitas. Seolah Lapar, seperti melihat Mangsa dan mulai menerkamnya.

"Baiklah. Mari kita dengarkan, Utusan dari Prajurit terpercaya Raja. Namamu Roland kan?" Seru Vanitas. Dengan maniknya yang menatap ketenangan.

Roland seketika tertegun, tidak ada siapapun yang mengetahui dirinya yang begitu Rahasia. Di sembunyikan oleh Raja, Permata Agung yang begitu Berharga.

Kutukan seperti Manusia yang dianggap Pembawa Kesialan.

Dan Dia, Ras Vampir pembawa Malapetaka di seluruh dunia.

Beraninya meragukan dirinya, Yang sangat Istimewa!

"Brengsek! Lepaskan aku. Ah, ini sangatlah menjijikkan!" Sinis Roland seperti melihat sesuatu hal yang dianggap menjijikkan.

Antar Permata (NoeVani)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang