The Afternoon Tea Box

5.2K 652 31
                                    

Sebagai pengacara alias pengangguran banyak acara, hari-hariku begitu kembali tinggal di Indonesia lebih banyak dihabiskan untuk bersantai. Maklum, aku tidak punya teman di Indonesia yang bisa kuajak hang out seperti yang biasa kulakukan di Singapura. Salahku sendiri tidak menjaga kontak dengan teman-teman lamaku. Saudara sepupuku juga sedang sibuk dengan urusan masing-masing, kami tidak bisa terlalu sering bertemu. Hanya sesekali jika ada waktu, kami makan bersama atau sekedar ngopi / ngeteh cantik.

Yah, walau sebenarnya tidak tepat jika dikatakan aku punya banyak acara, karena sekarang aku lebih sering mengikuti acara Mama. Aku memang bertugas menjadi pengawal setia yang siap menemani Mama ke manapun mau pergi. Tujuan Mama sebenarnya bisa ditebak, tidak terlalu jauh dari seputar shopping, pampering, and networking. Dari tiga kegiatan itu, aku paling malas ikut networking karena ini berarti aku harus ikut Mama beramah-tamah setengah bergosip dengan kumpulan ibu-ibu sosialita temannya. Setidaknya, saat pampering alias merawat diri, aku bisa tidur sembari tubuhku dibolak-balik dan digosok sana-sini sampai kinclong.

Sore hari ini adalah jadwal networking. Mama sedang afternoon tea dengan beberapa teman SMA di salah satu hotel bintang lima di pusat Jakarta. Sedari tadi, Mama asyik haha hihi dengan tiga orang temannya sambil minum teh cantik dan menikmati finger sandwichs, scones, dan cake mini yang dihidangkan di 3 tiers afternoon tea stands. Beberapa pot teh TWG dengan varian berbeda menemani mereka. Aku sendiri, malas bergabung karena akan ditanya ini itu, memilih duduk di meja terpisah atau lebih tepatnya di patio terpisah, mengingat masing-masing meja berada di sebuah patio bundar dan terpisahkan oleh kolam.

Lounge di hotel ini memang mengambil tema Bali, dengan area outdoor dipenuhi pohon rindang, beberapa sangkar burung yang selalu heboh bercuit, dan juga dilengkapi dengan kolam ikan. Pengunjung bisa menikmati hidangan ditemani semilir angin, wangi bunga, gemericik air, dan kicauan burung; yang mungkin diharapkan membuat mereka lupa bahwa mereka sedang berada di tengah kota Jakarta, bukan Bali. Alunan music tradisional gending Bali juga semakin menambah aura berbeda. Menyenangkan juga menikmati siraman matahari sore sembali minum kopi dan membaca buku yang sengaja kubawa untuk acara-acara seperti ini.

 Menyenangkan juga menikmati siraman matahari sore sembali minum kopi dan membaca buku yang sengaja kubawa untuk acara-acara seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Teriakan di meja Mama membuatku kaget. Astaga, memang ya perempuan kalau berkumpul, tidak peduli berapa usianya, pasti berisik. Walaupun aku tidak berniat untuk menguping, mau tidak mau, pembicaraan mereka terdengar juga karena volume suara cukup tinggi.

"Ya ampun, Kirana beneran mau datang!" Seru teman Mama yang mengenakan gaun merah menyala. Saat melihatnya, aku tidak dapat menahan supaya alisku tidak terangkat. Acara hari ini adalah afternoon tea, berarti sore-sore. Buat apa mengenakan gaun cocktail seperti hendak jamuan makan malam? Ah, mungkin setelah itu dia akan pergi makan malam di hotel ini dengan suaminya.

Mama mengeluarkan tawa terkikik yang sepertinya hanya terdengar saat dirinya berada di antara teman –teman lamanya. Mana mungkin Mama tertawa seperti itu jika berada di acara formal atau di tengah keluarga besar Tranggana? Aku saja baru tahu Mama bisa seperti itu setelah mengikutinya hampir tiga minggu.

[TELAH TERBIT] Life Outside The BoxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang