SECTION #1 : Haides Anala

1.5K 162 18
                                    

So you decide to start with me? Okay.

Sejujurnya gue malas ada ditengah-tengah lautan manusia kaya sekarang ini. Kalau bukan karena seseorang, sekarang gue udah melalang buana ke berbagai negara bagian lain. Yes, that's my life, sebelum akhirnya sinyal yang dari lama gue tunggu-tunggu datang.

Our diamond necklaces. Memancarkan cahayanya kembali. He's back. Radarnya terpancar di kampus ini, The Royalhallow. Karena itu, secara impulsif gue, seorang Haides Anala mendaftarkan diri, mau tidak mau. Sekarang permasalahannya adalah, gue yakin dia ga inget siapa gue.

HAIDES ANALA's POV : END

"Kusut banget muka lo." ujar pemuda dengan penampilan cukup nyentik. Dimata Haides pemuda itu sangat aneh, dan untuknya dengan santai bertegur sapa, itu sangat menyebalkan. Tolong biarkan Haides sendiri.

"Sorry, but who are you tho?"

"Whoops. Maaf. Ga sopan ya gue, kenalin gue Javin, Javin Herma. Lo?" Tangan pemuda itu terulur untuk sekedar berkenalan, tapi yang dilakukan Haides cukup tidak sopan. Ia hanya melihat dan mengacuhkan uluran tangan itu.

Herma? Alright, tanpa gue cari udah ketemu aja satu.

"Sorry, I hate skinship. Panggil gue Hala aja."

"Oh, that's okay. Hala? Hella kayanya lebih keren."

"Don't change someone's name as you please, Javin." Muka datar seorang Haides cukup membuat Javin bergedik ngeri, terkesan mengancamnya.

"Okay, sorry, nice to know you tho." Suasana cukup awkward tercipta diantara mereka berdua, sampai tiba-tiba seseorang menepuk punggung Haides dan Javin dari belakang.

"Hi! Gue join ya! Kepencar nih sama temen-temen gue yang lain." Senyum lebar yang dilemparkan pemuda yang mendadak datang ini membuat dua orang yang disapanya terkesiap.

"Kenalin gue Dion Odyson."

What? Lebih cepat dari perkiraan gue.

"Gue Javin, dia Hala. Tapi jangan jabatan sama dia, soalnya dia anti skinship-skinship club."

"Temen yang lu maksud siapa?" Sergah Haides, memotong pembicaraan tersebut.

"Huh, emang kalau gue bilang lu bakal kenal?" Haides hanya dapat mengusap tengkuk lehernya.

"Dasar aneh, Jav lu kok mau kenalan sama ni orang."

"Nasib yon." Hembusan nafas kasar menjadi respon Haides. Namun lagi-lagi kesabaran Haides di uji. Seseorang secara tiba-tiba merangkul pundaknya dari belakang.

"Halo! Gue ikutan disini — AKH! YA! LEPASIN!" Tangan seseorang yang merangkulnya tadi secara cepat Haides plintir kebelakang.

"Hala! Woy, lepasin anak orang itu!" Sedikit kaget dengan apa yang dirinya lakukan, Haides cengkramannya.

"Astaga. Sorry. Gue refleks."

"Kuat juga si bangsat." Umpat orang tersebut sambil mengaduh kesakitan.

"Lu sih tiba-tiba, dia ga suka skinship, lu main rangkul aja. By the way gue Javin, ini Dion, dan orang yang yang melintir tangan lu tadi Hala. Lu siapa?"

"Gue Hunter, Hunter Artee."

Ugh, my head. Dari semua orang yang bisa gue temuin hari ini, kenapa harus dia duluan sih.

Mereka berempat yang baru aja berkenalan memutuskan untuk berbincang — mungkin lebih tepatnya bertiga, secara Haides hanya diam di tempat. Sambil menunggu pengumuman dari pihak kampus perihal pembagian 'rumah' mana yang harus mereka tempati.

Nasib baik tampaknya ada pada Dion, ia tersenyum dan tiba-tiba berteriak kepada dua orang terlihat kebingunan seperti sedang mencari sesuatu, atau mungkin seseorang.

"Guys! Gue disini!" Dengan refleks kedua orang itu melihat Dion dan tiga orang yang juga berdiri bersamanya. Namun bukan hanya Dion, senyum yang sedari awal tidak pernah terukir sekarang dengan lebar terpahat di wajah Haides Anala.

Finally, you are back and still the same, My Love.

Finally, you are back and still the same, My Love

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PHENOMENONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang