ttut tutt tutt"Hallo"
"Apa ini dengan Yuri?"
"ya aku yuri, ini dengan siapa?"
"Aku Neiel eomma"
" ahh ahjumma annyeong, ada yang bisa yuri bantu?"
"annyeong, apa kau tau dimana anakku berada?"
"Nee? Aku kira neiel bersama dengan ahjumma"
"Jadi anakku tidak bersama kalian? Kalau begitu terima kasih"
Tiitt
Sambungan telefon dimatikan sepihak oleh nyonya hwang ahh bukan ia sudah berganti marga kembali menjadi song karena sudah resmi bercerai dengan ayah kandung neiel.
***
Ddukk
"Ahh maafkan aku, aku tidak sengaja" Neiel menabrak pria tua didepannya, buru buru ia membantu pria itu merapihkan barang bawaannya.
Pria itu mengerutkam dahinya sambil melihat tajam kearah neiel, si gadis yang menyadari ia diperhatikan oleh si pria tua yang ia tabrak barusan langsung berdiri sambil membawa tas pria lalu mengembalikannya
"Maafkan saya ahjussi aku tidak sengaja" neiel membungkuk 90° didepan si pria tua
"Neiel? Hwang neiel?"
Si pemilik nama kaget, kenapa pria itu mengetahui namanya padahal ini adalah pertemuan pertamanya.
"K-kau mengetahui namaku? ""Yaa tentu aku tahu kau anak dari song lami? " ujar pria itu
Neiel mundur satu langkah, "b-bagaimana kau bisa mengetahuinya? KAU PENGUNTIT?"
"tenag lah aku bukan orang jahat aku orang baik" pria itu mengeluarkan kartu identitas nya
"jika kau tidak percaya kau bisa menyimpan ini, dan jika aku melakukan hal jahat bawa aku kepada pihak berwajib okey? Mendekatlah dan aku mohon ikutlah bersamaku, eomma mu merindukan mu" jelas panjang lebar si pria tua
Neiel mengambil kartu nama tersebut, "Buat apa aku ikut denganmu? Memangnya aku akan percaya kalau eomma merindukanku? Buktinyaa dia tidak mencariku sama sekali"
"aku mohon ikutlah denganku, aku butuh restu dari ku neiel... " mohon pria itu
Neiel bingung, restu apa yang ia maksud. "Restu? Untuk apa?"
"aku akan menikah dengan eomma mu" ujar si pria tanpa beban
"aku akan ikut dengan mu antar aku ke rumah dulu"
"kau mempunyai rumah?"
"aku mengontrak, cepatlah"
Neiel ikut bersama pria yang katanya akan menjadi calon suami eommanya, lami. Mereka menaiki kendaraan beroda 4 atau bisa disebut mobil. Hening hanya ada suara mesin dari luar dan sesekali klakson dibunyikan karena si pria mengendarai dengan kecepatan yang lebih dari rata rata untung tidak ditilang kan.
Tibalah mereka di seoul jalanan sedikit ramai para pekerja serta murid berpulangan, Neiel menengok kearah kanan tepatnya pada kaca yang tertutup melihat para murid yang duduk dihalte menunggu bus datang. Tidak terasa mobil hitam itu masuk ke pekarangan rumah gerbang di buka dan tutup oleh satpam yang menjaga. Ya Mr. Ini mempunyai satpam dan beberapa pembantu karena rumah yang bisa dibilang mewah?
Mr. Hwang dia turun dari mobil dan membukakan pintu untuk neiel, Tunggu Mr. Hwang? Yaa neiel sekarang sudah mengetahui dia siapa. Dia Hwang Youngbin pemilik perusahaan hwang crop, perusahaan yang cukup besar. Dan neiel mengetahuinya karena dimobil terdapat kartu tanda pengenal yang tergantung.
Back to topik
Neiel pun ikut turun dari mobil dan alangkah terkejutnya ketika keluar dari mobil ia disambut oleh eomma nya.
"Neiel eomma merindukanmu" lami sang mama memeluk erat anak semata wayangnya, Neiel hanya terdiam tidak membalas pelukannya
Tak lama neiel mencoba melepas pelukan erat itu dan yash itu berhasil.
Lami memandang neiel dengan mata sendunya, dia merindukan anak nya tapi mungkin neiel tidak?"ayo sayang kita masuk ya" lami mengajak neiel masuk kedalam rumah yang mewah itu
Tak menjawab satu patah kata pun neiel mengikuti eomma nya masuk kedalam rumah, dia melihat sekeliling rumah. Sangat rapih, mewah, tidak terlalu banyak hiasan tapi elegan
Neiel bergumam, "Jadi ini tempat tinggalnya, dia bahagia"
Tetapi Lami mendengar ucapan neiel lalu ia menjawab " ini bukan rumah eomma, ini rumah paman minjoon"
si anak menghela nafas kasar, Lami menengok kearah anaknya " jangan menghela nafas, itu tidak sopan"
"Sudahlah biar senyaman anakmu saja sayang" Youngbin datang lalu merangkul lami
Naeil menatap mereka berdua, dalam hati ia berucap "Beraninya dia berlaku seperti itu didepanku cih" lalu naeil pun memalingkan arah pandangnya
"Jadi?" ucap neiel langsung dengan menatap kedua orang dewasa didepannya secara bergantian
lami menyengritkan keningnya, " jadi apa sayang?"
youngbin tersenyum " jadi yaa... kita nikah minggu depan, ngapapa kan calon anak appa?"neiel menghela nafas pelan
"apapun asal eomma bahagia" youngbin serta lami tersenyum senang"terimakasih banyak, mulai sekarang kamu tinggal disini" neiel kenatap si pembicara lalu membuang mukanya "tidak bisa, bajuku masih di busan"
"besok kita antar, hari ini pakai baju eomma saja ya sayang ya" mohon lami, bagaimana pun neiel menolak eomma nya akan terus memohon jadilah ia meng iyakan saja
"kamu sudah makan?" -youngbin
"aku tidak makan malam, aku istirahat saja" neiel mendekat kearah lami, "dimana kamarku? aku ingin tidur"
bukannya menjawab lami malah menarik tangan sang anak kearah dapur , "eomma... aku tidak makan malam"
sesampainya didapur lami melepaskan tangan neiel, "waee? kamu harus makan tidak ada diet diet"
"aku tidak diet, aku memang tidak makan malam hanya siang saja"-neiel
lami dan youngbin saling bertatapan lalu mengalihkan tatapannya kearah neiel lagi, "kenapa hanya siang saja"
"mencari uang itu susah, aku makan siang hanya disekolah saja untuk tenaga sore hari" lami
lami menunduk, "maafkan eomma"
neiel tersenyum"itu bukan salah eomma, aku hanya ingin mandiri""tapi...
cklek
"Hyuni pulang"
ketiga orang tersebut menengok kearah ruang tengah
lami dan youngbin tersenyum kearahnya sedangkan neiel menatapnya dengan tatapan terkejut
hmm hyuni itu siapa yaa
penasaran ga? yaharus
tunggu di chap selanjutnya
hyuni akan terungkapTBC