3.Kenyataan Pahit

7 5 3
                                    

"Kenyataan bahwa setiap hujan pasti ada pelangi yang indah, bahkan ini setelah hujan masih saja mendung."


   "Lagi dekat dengan siapa sekarang Za?" tanyaku selagi masih chating dengannya siang itu.

"Masih yang dulu Wa." balasnya dengan emoji senyum.

Bahagia sekali kelihatannya. Masih yang dulu katanya, yang dulu yang mana? Yang dia jadian dengan  anak ips dikelas dua SMA dulu? Selama itu? Selama itu pacaran dengan orang yang sama. Iya hampir lima atau enam tahunan. Benarkan, aku pernah bilang Reza itu yang terbaik sesetia itu dia dengan pasangannya. Bagian mana yang membuat aku harus melupakannya, menghapus segala bentuk terbaik yang aku tau dihidupnya. Begitu ingin aku memiliki seorang laki-laki sesempurna itu. Bahkan sampai seakan aku sudah terluka berkali-kali, aku masih saja mencintainya. Sebenarnya ini cinta atau apa?

Kelas 2 SMA...

               Kelas Azwa siang itu begitu ramai. Karna guru yang harusnya mengajar siang itu sedang berhalangan. Jadilah waktu kosong saat itu dipergunakan dengan baik oleh teman-temannya.

"Wa, kamu tau nggak?  Dina lagi dekat dengan siapa sekarang?" Saura memulai.

"Siapa??, terus apa peduli aku?" Azwa bingung, dia rasa selain mereka berempat dia tidak peduli dengan cerita siapapun.

"Iya sih. Tapi ini ada sangkutannya dengan gebetan kamu yang masih belum jelas itu." Saura selalu gereget setiap melihat Azwa yang tak pernah mau berpaling.

"Loh, kenapa sih Raa? Emang Dina dekat dengan Reza??" ceplos Anisa.

"Nah itu!!" seru Saura, diiringi senggolan Salsa ke Saura seraya melirik Azwa yang tiba-tiba mendengus tidak suka.

Anisa mengikuti arah pandang teman-temannya kearah lapangan volly, yang kebetulan kelas Reza lagi olahraga. Apapun semua sahabat ingin yang terbaik untuk sahabatnya. Sahabat mana yang mau melihat sahabatnya larut dalam rasa yang tidak jelas. Azwa tidak menyalahkan itu, dia senang sahabatnya peduli padanya.

                    Ternyata itu bukan hanya sekedar dekat biasa, Azwa berkali-kali melihat Reza dan Dina pergi dan pulang bareng disekolah. Bahkan pagi-pagi sekali ketika Azwa baru sampai kelas, dia sudah mendengar kabar yang paling mengejutkan.

" Wa!!" Saura berteriak dari jauh. Yang dibalas dengan kerutan bingung diwajah Azwa.

"Kenapa sih Ra? Masih pagi juga."

"Kamu lihat status Dina malam tadi difacebook nggak?"

"Hah! Apa? Aku tidur cepat tadi malam." Iya, dia sengaja tidak mau membuka ponselnya beberapa hari ini. Karna alasannya adalah Reza tidak menghubunginya selama seminggu ini.

"Dina jadian sama Reza!"

Dan semua pertahanan yang sudah dibangun Azwa begitu kuat runtuh dengan satu kalimat yang dilempar Saura pagi ini. Yang Azwa tau apa alasan Reza tidak menghubunginya lagi beberapa hari ini, ternyata dia lagi berusah untuk orang lain. Apa ini, apa selama ini Reza tidak menyadari apa-apa. Kalau Azwa temannya beberapa tahun ini menyimpan rasa yang lebih ke Reza. Sebegitu kurang jelas semua perhatian Azwa pada Reza, hingga dia memilih orang lain.

Tak SelarasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang