5. Siapkah Jatuh Cinta Lagi?

6 5 1
                                    

"Barangkali, seisi tata surya perlu kita kabari ada yang sedang jatuh sepenuh hati."

"Gila,.. Wa, kamu bisa suka sama orang selama itu?!"   Gaby, satu-satunya teman kerja yang paling dekat denganku.

                Sebelumnya, aku akan menjelaskan secara singakat apa pekerjaanku saat ini. Aku bekerja di cafe kecil. Lebih tepatnya cafe yang baru dirintis. Aku termasuk karyawan pertama yang bekerja. Ditempatku bekerja hanya memperkerjakan 3 orang. Kak Inor, Bagian belakang. Cuci piring, potong memotong atau bagian masak-memasak. Gaby, bahasa kerennya sebagai owner makanan yang menyiapkan segala makanan yang dipesan. Aku, sebagai owner minuman. Sedangan bagian pelayanan dan bersih-bersih didepan kami berdua, maksudku aku dan Gaby. Sebelumnya kami memang diajarkan terlebih dahulu oleh owner asli cafe. Kerja dicafe tidak pernah masuk dalam keinginan dalam hidupku. Mungkin sesuatu yang tidak diinginkan memang lebih mudah untuk didapat.

                Karna kami hanya berdua, kami jadi sangat akrab. Bahkan baru beberapa bulan, kami sudah saling tau sifat masing-masing. Dia yang keras kepala tapi tangkas, dia yang punya sikap yang bodo amat dengan omongan orang tapi begitu peduli dengan orang terdekat. Aku senang dan aku rasa dia adalah  best partner pertama dihidupku.

              Hampir setahun setelah aku memutuskan untuk membuka hati. Aku berkenalan dengan banyak orang. Bahkan kami, aku dan Gaby pernah jalan sama satu orang dengan waktu yang berbeda selama hampir dua bulan. Kami pernah jadian dengan satu cowok yang sama. Kami pernah mungkin 'suka' dengan orang yang sama. Iya, kelihatannya memang gila kan? Sangat gila.
Tapi hubungan pertemanan kami baik, sangat baik malah. Karna semuanya tidak pernah kami jalani sungguh-sungguh.

             Pernah satu kejadian, mungkin kami tertarik dengan satu orang yang sama. Hampir blok-blokan kontak, sosial media dan tidak teguran ditempat kerja. Dan pada akhirnya kami baikan.

"Kok kita begok sih Gab, nggak teguran seminggu gara-gara cowok! Kalau kamu beneran suka ambil gih, aku ikhlas." kataku kala itu.

"Nggak tau ah Wa, kan kamu yang nggak negor duluan, kamu yang ngeblok aku duluan."

"Iya-iya aku minta maaf."

"Jadi boleh ya Wa, aku deketin dia."kata Gaby, aku hanya melongo "tadi kata kamu kan ikhlas." lanjutnya.

"Hm. Terserah kamu deh gab."  jawab setengah malas.

                  Akhirnya dia jadian. Mungkin hanya sekitar empat atau lima bulan. Setelah itu dia putus. Kadang cinta emang sebercanda itu. Mungkin karna kami punya cerita yang membuat kami sama-sama susah membuka hati atau sulit untuk benar-benar percaya akan cinta. Gaby pernah pacaran, sewaktu dia masih SMA. Sekitar dua tahun putus karna jarak. Maksudnya bukan jarak antar kota tapi jarak antar agama. Cinta tak direstui Tuhan. Itu pacar pertamanya, bertahan dua tahun karna cinta yang begitu besar membuatnya menutup fakta kalau yang beda agama akan sulit bersatu. Cinta yang besar butuh waktu lama untuk memulai rasa yang baru, apalagi dengan orang baru yang belum jelas sifat dan sikapnya. Sedangkan aku, seseorang yang terjebak dengan cinta sendiri dan dibutakan oleh cinta itu.

              Akhirnya setelah melewati ribuan ombak dilaut. Aku menemukan seseorang yang menurutku pantas untuk memasuki hati ini. Andi Saputra, ingat Siska dikelas 3 SMP yang dikabarkan juga chatingan dengan Reza? Iya, Andi adalah bagian dari keluarganya atau lebih tepatnya sepupu. Hampir beberapa bulan pendekatan, aku ragu, jelas. Dia adalah orang baru dihidupku. Nyaman? Iya, aku nyaman. Dia lebih baik dari segalanya ketimbang Reza. Kan, sudah ku bilang aku pasti ingat Reza. Andi baik, Andi mau serius, Andi bisa membuat aku benar-benar merasa dicintai, Andi membuat aku merasa tidak ada yang lebih baik dari aku didalam hidupnya. Apakah aku kembali jatuh cinta? Bisa jadi.

Tak SelarasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang