𝐏𝐫𝐨𝐥𝐨𝐠

9.8K 1.3K 80
                                    

•••

Hallo everyone. Gimana kabar kalian semua?

Ini adalah cerita kedua aku, semoga kalian suka.

Jangan lupa follow akun ini dulu ya.

•••

Jangan lupa vote dan komen!!!🔪

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote dan komen!!!🔪

•••

Seorang gadis kecil berumur 4 tahun sedang berlarian di halaman Panti Asuhan Kasih Ibu bersama teman-teman seusianya.

Dia Ara, Arabela raquenza. Gadis kecil yang memiliki wajah imut ini sudah berada di panti saat dirinya masih bayi. Entah kemana keberadaan Orang tuanya, mereka tega menitipkan Ara di panti asuhan Kasih Ibu ini. Di sisi lain Ara juga merasa beruntung karena di besarkan oleh bunda Nara. Bunda Nara adalah pengurus di panti ini.

Terlalu bersemangat saat bermain hingga tak memperhatikan jalan, Ara jatuh tersandung mobil-mobilan milik salah seorang temannya yang tergeletak di tanah.

Teman-teman yang melihat Ara jatuh segera menghampirinya. Bertepatan dengan itu mobil Fortuner memasuki pekarangan panti.

Sepasang suami istri keluar dari mobil di ikuti dengan 3 orang anak laki-laki. Mereka menghampiri tempat dimana Ara terjatuh.

"Ada apa ini?" Tanya wanita yang diperkirakan berumur 35 tahun itu. Susan Astuti Fernandez.

"Loh kamu kenapa nak?" Wanita itu menghampiri Ara dan melihat luka yang ada di lutut dan telapak tangan.

Telapak tangan Ara lecet dan di penuhi butiran-butiran pasir, karena sewaktu ia jatuh tangan nya di gunakan untuk bertumpu.

"Kakak itu adiknya kenapa! Ayo kita ke sana." Ujar salah satu dari tiga anak tadi. Anselino Fernandez. Dia adalah anak bungsu di keluarga Fernandez. Anak itu menyeret dua kakaknya. Arion Fernandez, anak kedua dan Elano Fernandez, anak pertama.

Mereka menghampiri Ara yang sedang berada dalam gendongan papa mereka. Ayah dari ke tiga anak itu, Faren Fernandez, mengangkat tubuh mungil Ara, dan membawanya ke dalam panti.

Setelah luka Ara di obati kini Ara duduk di pangkuan bunda Nara.

"Mama, ayo kita ajak adiknya pulang." Seru si anak bungsu.

"Gak bisa gitu sayang. Kamu ajak main adiknya dulu gih mama mau ngobrol sama bunda."

Setelah kepergian anaknya. Kini 3 orang dewasa itu mulai membicarakan hal serius.

"Tujuan kami ingin mengadopsi salah satu anak yang ada di panti ini" ucap si pria tegas.

Di tengah-tengah pembicaraan ketiga anak mereka dan Ara tiba-tiba kembali dari bermain.

"Mama, aku mau pulang. Kita ajak adiknya sekalian ya." pinta si anak bungsu dengan sedikit merengek.

Mungkin ketiga anaknya sangat menyayangi Ara seolah mereka pernah bertemu. Sama halnya dengan pasangan suami istri tersebut, Mereka juga sudah jatuh cinta dengan Ara.

"Ara." Panggil bunda Nara dengan suaranya yang lembut. "Iya bunda." Sahutnya dan duduk di pangkuan bunda.

"Ara mau punya keluarga baru?. Ara mau ikut sama kakak-kakak ini?"

Ara hanya mengangguk. Ara hanyalah anak kecil yang masih membutuhkan orang tua lengkap, membutuhkan kasih sayang dari ibu dan ayah.

"Kami akan segera mengurus surat dan keperluan Ara."

•••

"Selamat datang di kediaman Fernandez nona kecil." Sambut beberapa maid. Keluarga Fernandez tersenyum kepada para maid yang juga senang akan kedatangan Ara.

Mereka membukakan pintu, Ara berjalan di depan memimpin. Dia menelisik setiap penjuru mansion yang akan menjadi tempat tinggal barunya. "Assalamualaikum." Ucap Ara kecil sambil clingak clinguk karena tidak ada yang menyahuti salamnya. Meskipun umurnya yang baru menginjak 4 tahun, Ara sudah bisa lancar berbicara.

Deg...

Mereka semua terkejut mendengar ucapan yang keluar dari gadis kecil berumur 4 tahun itu. "Ara, kok kamu bicara gitu nak." Tanya Susan lembut, namun menahan tangis.

"Iya mama, kata bunda Nara kalau masuk rumah itu harus salam."

Cobaan apa lagi ini Tuhan. Batin Faren. Beberapa bulan lalu mereka sempat berencana ingin memiliki anak perempuan, namun kandungan Susan terlalu lemah hingga dokter tidak menyarankan untuk mengandung lagi.

Dan sekarang mereka memiliki anak perempuan tapi, seperti ada tembok penghalang. Semua keluarga Fernandez beragama Kristen, dan kini Ara hanya seorang diri yang beragama muslim.

•••

"Kamu mau kemana sayang." Tanya Susan pada Ara yang menenteng tas kecil dan baju gamis yang melekat di tubuh mungilnya, jangan lupakan hijab yang terpasang miring di kepalanya.

"Ara mau berangkat ngaji mama, biasanya kalo di panti Ara berangkat sama teman-teman yang lain." Entah mengapa mendengar perkataan Ara, ingin rasanya Susan menangis.

•••

Jika ada kesalahan kata mohon di maklumi, karena manusia tidak luput dari kesalahan.

Gimana dengan part ini, kalian suka gak?

See you next part 👋🏻

Jangan lupa tekan ⭐ nya kakak

Follow wattpat :
AridaAsna

Follow Instagram :
• wp.aridaasna
• arida_asna

Jangan lupa mampir ke tiktok :
• aridaasna_

•••

Di publikasikan pada tanggal 15 November 2021

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

BERBEDA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang