•••
Jangan lupa vote dan komen!!!🔪
•••
Mansion keluarga Fernandez kini tampak ramai dengan tamu undangan yang hadir dalam acara tersebut. Acara akan di mulai sebentar lagi dan Ara masih berada di kamar di temani oleh Alina dan Audrey. Gadis yang sudah cantik dengan balutan gaun berwarna navy yang di di padukan dengan warna merah muda itu akan turun saat MC mengomando lewat pengeras suara.
Dengan anggun, Ara melangkah menuruni tangga dari lantai 3 menuju lantai dasar di tuntun oleh Alina dan Audrey. Kedua gadis yang ada di samping Ara tampak serasi dengan baju yang berwarna senada.
Suara riuh dan tepuk tangan memenuhi seluruh penjuru mansion saat Ara menuruni tangga. Mereka terkagum-kagum akan kecantikan Ara, terlebih seseorang yang berdiri sendiri di bagian paling pojok. Bibirnya menyunggingkan senyum manis saat melihat boneka yang ia kirim melalui jasa kurir terpajang di antara jajaran kado yang lain.
"Ayo gabung dengan yang lain, jangan menyendiri seperti jomlo." Ujar Ansel yang mendatangi orang tersebut dan mengajak bergabung bersama yang lain.
•••
Acara berjalan dengan lancar, setelah potong kue lalu menyuapi anggota keluarganya dan di lanjut dengan hiburan-hiburan kecil seperti lagu yang di bawakan oleh band. kini semua tamu undangan sedang menyantap hidangan yang sudah tersaji, termasuk Ara dan keluarga yang kini berada di satu meja.
Ara juga telah mengganti hels dengan sandal selop rumahan. Karena tadi Ara sempat mengeluh capek saat menggunakan hels selama berlangsungnya acara, dan benar saja saat hels tersebut di lepas kaki Ara lecet dan kemerahan. Sebagai kakak yang sigap, Elan mengoleskan salep kepada kaki Ara yang lecet agar cepat sembuh.
"Ara makan yang banyak ya, nak." Ucap Oma Ara yang dari tadi memperhatikan Ara makan. Gadis yang masih lengkap dengan gaun yang melekat itu mengangguk. Bukan hanya kakak dan kedua orangtua yang berkumpul, tapi juga ada Oma dan opa.
"Oma dan opa akan menginap di sini?" Tanya Arion. Pasangan suami istri itu mengangguk kompak walau usianya sudah tidak mudah lagi.
"Iya, kita akan menginap beberapa hari ke depan."
"Ara sudah selesai makan, aku izin kumpul bersama teman-teman ya, ma?" Setelah mendapat izin, Ara langsung menuju tempat dimana Audrey dan Alina berada. Ternyata mereka sedang menemani anak-anak panti yang sedang bermain balon.
"Hai!" Sapa Ara ramah kepada semua anak yang berada di sana.
"Halo, kakak cantik deh." Celetuk salah satu dari mereka.
"Kamu juga cantik." Ucap Ara mencolek Pipi gembil anak berusia 5 tahun itu. Malu karena di puji balik, pipi gembil itu bersemu merah. Langsung saja dia berlari menuju bunda Nara dan menyembunyikan wajahnya di pangkuan wanita paruh baya itu. Bunda Nara yang melihat itu pun terkekeh. Ara ikut mendekat dan mengambil duduk di samping bunda Nara.
KAMU SEDANG MEMBACA
BERBEDA [On Going]
Novela JuvenilALANGKAH BAIKNYA FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!! ••• Cantik, cerdas dan hebat. Tiga kata yang menggambarkan sosok Arabela Raquenza. Si gadis yang saat ini menyandang nama belakang Fernandez setelah di angkat menjadi salah satu anggota keluarga terseb...