"kita lanjutkan sekolahnya?" tanya reiji, hinata mengangguk & tersenyum
"bagaimana caranya kita Kesekolah, mobil kita terbakar" tanya laito, reiji hendak menjawab namun lagi² didahului hinata
"kalian kan vampir, kalian bisa teleport atau berlari cepat...ya kan?"sahutnya. Laito baru teringat, & tersenyum pada hinata
"benar juga, aku lupa" ucapnya, yg lain hanya geleng² & menghela nafas
Kemudian mereka bersiap berlari secepat kilat, sementara hinata merasa ragu jika dirinya tak bisa berlari secepat sakamaki & yui, karna dia bukanlah vampir
'aku tak yakin bisa melakukannya, tapi akan kuusahakan' batinnya bersemangat
Ayato menyeringai, hendak menggendong hinata secara tiba² tapi tak jadi karna hinata menghindar & bersiap utk ikut berlari tanpa ia sadari jika ayato dibelakangnya ingin memberinya tumpangan
Subaru & Shu yg mengetahui itu tersenyum penuh kemenangan dihatinya
Yui yg melihat itu hanya menghela nafas, kemudian bersiap utk ikut berlari dituntun oleh kanato & laito
...
Akhirnya mereka sampai disekolah dgn selamat. Hinata tak menyangka jika larian ninjanya bisa setara dgn kecepatan vampir, para vampir juga terkejut melihatnya, bagaimana bisa seorang manusia dapat berlari secepat itu hampir menyamai dgn mereka serta dapat melompat dari pohon kepohon
Hinata tak masuk dikelas yg sama dgn yui, dia masuk kls yg sama dgn subaru
Hinata saat ini berjalan dilorong, dia ingin melihat² sekolah malam itu, saat ditangga, dirinya tak sengaja berpapasan dgn salah satu pria yg berada ditebing tadi, hinata tak menyadarinya & hanya memandang lurus sementara pria itu menyeringai sambil menatap hinata dari sudut matanya
...
Saat jam istirahat tiba, hinata memilih untuk berkeliling gedung sekolah itu sendiri, sampai dirinya menemukan sebuah ruangan yang terlihat terbengkalai & tidak digunakan lagi, karna rasa penasarannya hinata memilih untuk masuk & melihat apa yang ada dibalik pintu itu
"hum sepertinya tempat ini tidak digunakan lagi" tanpa sadar dirinya masuk lebih dalam menelusuri ruangan itu
Dilihatnya banyak alat musik disana, membuatnya tertarik untuk mencobanya hanya saja dia tak pernah menyentuh alat musik itu
"bagus sih tapi sayangnya aku tak bisa memainkannya" hinata hanya tersenyum kecut kala mengingat jika tugas dirinya yang sebagai keturunan bangsawan ninja adalah terus berlatih & berlatih supaya bisa menjadi kuat seperti leluhurnya & tak mempermalukan klan-nya. Iapun hanya bisa melakukan hal kecil dikediamannya untuk mengusir kebosanan
"akhh" betapa terkejutnya hinata ketika ada seseorang yang tiba-tiba memeluknya dari belakang
"ssttt jangan berisik, nanti ada yang dengar" bisik seseorang itu tepat disamping telinga hinata
Hinata berusaha mengatur nafasnya, apalagi saat ia mengetahui siapa orang itu
"s-shu-san?? bagaimana bisa kau disini??" tanyanya gemetar
"ini tempatku, kapanpun aku bisa kemari sesuka hati, jadi... sedang apa kau disini, hmm??"
"ughh le-lepaskan aku, to-tolong...aku hanya berkeliling" hinata bersusah payah melepaskan jeratan pemuda itu sekaligus berusaha menjauhkan kepalanya dari shu yang sengaja meniup belakang telinganya
"haha sebegitu terbuainya dirimu yah, baru begini saja kau sudah bereaksi seperti itu... apa kau berharap melakukan hal lebih dengan kekasihmu itu?? gadis nakal" shu semakin mengeratkan pelukannya sembari tersenyum smirk kala melihat wajah hinata yang merah padam setelah ia megatakan hal itu
"ti-tidak, aku tidak pernah berpikiran tentang hal nista begitu, & lagi di-dia bukan kekasihku" hinata bersusah payah mengatakannya meski dirinya bertahan supaya bisa menormalkan detak jantungnya yang berpacu cepat saat membayangkan jika yang memeluknya itu adalah naruto
"hmm benarkah??"
"huh?- kyaa!!" hinata refleks memeluk leher shu kala tubuhnya tiba-tiba digendong ala bridal style oleh laki-laki itu
Shu membawa hinata menuju bangku panjang yang ada diruangan itu & berbaring disana dengan tubuh hinata yang ada diatasnya- ia menjadikan tubuh hinata untuk guling
"s-shuu-san le-lepaskan aku, biarkan a-aku pergi" hinata benar-benar malu dengan posisinya saat ini, karna terlihat ambigu
"aku akan melepaskanmu setelah aku bangun nanti" ucap shu 'atau mungkin tidak akan... ini sangat nyaman, & hangat' lanjutnya dalam batin dengan mata yang sudah terpejam
"ta-tapi-"
"jika kau memberontak, aku akan membuatmu diam dengan berbagai cara" ucap shu memotong ucapan hinata & berhasil membuat gadis itu bungkam
'ughh ini tidak baik, tapi aku tidak ada cara untuk melepaskan diri, tubuhku masih lelah setelah berjalan dari hutan kesekolah lagi, terlebih aku menggunakan byakugan-ku' tatapan gadis itu sendu, dia tak kuat untuk melawan karena chakra yang terdapat didunia vampir itu tidak seperti chakra didunia ninja, hinata perlu istirahat untuk mengumpulkan energinya
"tidurlah sebentar" ucap shu
"apa tidak apa bolos jam pelajaran??" tanya hinata menatap shu tak percaya
"lagipula tidak ada pentingnya mendengar ocehan guru-guru itu, karna setelah lulus akan dilupakan" balas shu santai
Hinata hanya terdiam sembari menidurkan kepalanya didada bidang shu, lama-kelamaan dirinya merasa mengantuk & akhirnya dia tertidur
Shuu yang mendengar nafas yang halus itu menarik sudut bibirnya
"bagaimana caranya untuk membuatmu tepat disampingku begini??" jemari lentik itu memainkan anak rambut hinata yang terlelap lalu mengelus lembut wajah gadis itu
Kemudian manik biru safir itu menatap langit-langit ruang musik itu dengan tatapan kosong
'kau tak boleh pergi'
KAMU SEDANG MEMBACA
Hinata In The Vampire World
FantasyMenceritakan kisah hinata yg awalnya ingin diculik oleh boneka berakhir pada dirinya yg masuk kedunia para vampir serta eve berada. Cerita ini ada persamaan dgn cerita 'naruto the last' Naruto : ©mashashi kishimoto Diabolik lovers : ©reject