3

42 33 10
                                    


                        ( sampai  )

Semua peserta perkemahan turun dari bus.

" BAIK.. SEMUANYA... KITA MASIH HARUS MELANJUTKAN PERJALANAN DENGAN JALAN KAKI UNTUK SAMPAI KE TEMPAT PERKEMAHAN. KITA HANYA MEMBUTUHKAN BEBERAPA MENIT PERJALANAN. JADI, SEMANGAT SEMUANYA..... " -

Salah satu guru yang memandu berteriak untuk memberitau kan murid-murid nya untuk melanjutkan perjalanan.

" SEMANGAT.. / SEMANGAT.. / SEMANGAT " - murid

Semua murid melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki untuk sampai ke tempat perkemahan mereka.

" ahhh... ini sangat melelahkan.... "

                      ( sampai tempat kemah )

" KITA SUDAH SAMPAI DI TEMPAT KEMAH.. SEKARANG KALIAN HARUS MENDIRIKAN TENDA TERLEBIH DAHULU LALU SETELAH ITU KITA AKAN BERISTIRAHAT UNTUK MELANJUTKAN KEGIATAN SELANJUTNYA.. " - pak kim

" ya pak... / baik pak... / ya.. / " - murid

Semuanya bergegas mendirikan tenda nya masing-masing bersama anggota kelompok nya.

Setelah mendirikan tenda akhirnya mereka baru bisa beristirahat setelah melalui perjalanan yang sangat panjang.

                                        ¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤

" WAKTU UNTUK ISTIRAHAT SELESAI.. SEKARANG KITA AKAN MELANJUTKAN KEGIATAN SELANJUTNYA... " - pak kim

" ya pak.../ ya... / " - murid

Kegiatan demi kegiatan mereka lakukan.
Tidak terasa beberapa Jam pun berlalu. Pergantian siang dan malam sudah mulai terlihat dari atas pegunungan tempat mereka berkemah.

                                      ¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤

                                        ( malam )

" KARENA MALAM SUDAH TIBA, KEGIATAN BERAKHIR UNTUK HARI INI DAN AKAN DILANJUTKAN BESOK... KALIAN HARUS SEGERA BERISTIRAHAT... BAIKLAH.. TERIMA KASIH SEMUANYA.. SILAHKAN BERISTIRAHAT... " - pak kim

" ya pak.../ ya.. / " - murid

Semuanya bergegas masuk ke dalam tenda masing-masing dan beristirahat.

Tapi.....

" PAK KIM..... PAK KIM.... " -

Salah satu siswa berlari menghampiri pak kim yang tengah mengobrol dengan jimin dan yang lainnya.

" ada apa? Apa terjadi sesuatu? " -

Tanya jimin pada siswa perempuan itu.

" yoon-ji... dia tidak ada disini.. saya sudah mencari nya kemana mana tapi tidak ada.. " -

" apa? Apa maksud mu dia hilang? " - pak kim

" APA? Siapa yang hilang? / apa ada yang hilang? / aku takut.. / " -

Histeris murid lain mendengar  bahwa salah satu temannya hilang.

" TENANG SEMUANYA... jimin-a.... kumpulkan murid lainnya kita harus segera mencari murid yang hilang.. " - pak kim

" baik pak... " - jimin

                                         ¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤

Semua murid sibuk mencari salah satu anggota dari mereka yang dikabarkan hilang.

Begitu juga dengan jimin, ia membantu mencari adik kelasnya itu.

Di tengah pencariannya tiba-tiba jimin melihat seseorang tengah berjalan sendirian menuju arah hutan.

" apa? apa mungkin.. dia anak yang hilang? " - jimin

Ia melihat sekeliling untuk memberitahukan pada yang lainnya, tapi ia terpisah dari yang lain dan ia sendiri.

" aikhh.. Aku terpisah dari yang lain.. tapi, anak itu... Aku harus membawanya kembali.. " - jimin

Ia mengikuti seseorang yang ia lihat tadi. Semakin dalam ia masuk ke dalam hutan. Malam semakin larut dan keadaan mulai gelap. Ia hanya disinari oleh cahaya bulan untuk mempermudah langkahnya.

Semakin dalam dan semakin dalam... Ia terus saja mengikuti sesorang tadi. Namun...

" apa? Kemana anak itu? Apa dia menghilang.. ? HEI! nama? Ahh iya YOON-JI-YA....  kemana dia? " - jimin

Ia berusaha memanggil nama adik kelas nya yang hilang. Ia berusaha mencarinya kembali, tapi bukan adik kelasnya yang ia temukan melainkan....

" apa itu? " -

                                     ¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤

" huh..... huh.... huh.... "

Sedetik kemudian ia berlari. Sesosok rubah berekor sembilan mengejarnya. Ya, itulah yang ia lihat, rubah tapi memiliki ekor sembilan.

Ia terus berlari menyusuri gelapnya hutan di malam hari. Tanpa arah dan tujuan ia hanya berusaha untuk melarikan diri dari kejaran rubah itu.

Karena keadaan sudah sangat larut malam, dan ia hanya disinari oleh cahaya bulan, itu semakin mempersulit langkah nya.

Sesekali ia melihat ke arah belakang dan perlahan lahan rubah itu menghilang dari pandangan nya.

Lariannya memelan, kakinya tidak sanggup lagi untuk terus berlari. Ia berhenti lalu berjalan ke arah pohon besar di dekatnya. Ia bersembunyi di balik pohon tua itu. Ia berusaha mengatur nafasnya agar terkendali.

" huh... huuh.... apa itu tadi? Huuh.... " - jimin

Ia menyenderkan kepalanya pada pohon besar itu. Lalu merogoh sakunya ia berusaha menghubungi sesorang.

" ya... ada apa jimin-a.... ini sudah sangat malam.. kau belum tidur? Halo.. halo.. jimin-a.... " -

" ya... maaf kan aku, aku ingin mengatakan sesuatu pada mu... Aku mencintaimu.. Aku sangat mencintaimu....
" - jimin

" apa? Apa kau  bercanda? Hei... " -

" tidak... Aku tidak bercanda.. aku sang- " -

" hai ....... aku menemukan mu" -




                                 - to be continued -












" aku mohon.... biarkan aku tetap hidup.. Aku tidak ingin mengingkari janji ku.. dan membuat orang yang paling aku cintai menangis karena ku... "

the nine tailed Fox  ( Jimin )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang