2

55 34 8
                                        


" euh~ ? "

Jimin terlihat bingung.

" aku bertanya padamu, apa terjadi sesuatu? Dasar payah... " - mila

"pak kim memintaku untuk ikut dengan nya dan murid lainnya berkemah, untuk membantu melatih para anak baru." - jimin

" lalu? Kenapa kau malah terlihat bingung? Bukankah akan menyenangkan bisa berkemah. Kau seharusnya merasa beruntung bisa terpilih untuk ikut dengan mereka......  lalu kapan kau akan berangkat ? " - mila

" lusa. Lagi pula  aku pergi bukan untuk berlibur atau bersantai tapi harus melatih anak baru. Kau tau.. itu sangat sulit dan melelahkan. Dan... ya, aku memang pantas terpilih untuk ikut, karena aku murid paling pintar, tampan, baik, dan yang paling penting adalah aku... sexi.. " - jimin

Dengan bangga ia menjelaskan apa saja kelebihan yang dimilikinya walaupun sebagiannya ia hanya mengkhayal, lalu berpose yang menurutnya sexi tapi menurut mila itu menjijikan.

" pufft.... sexi? Hahaaha.. hei! Aku sedang bosan sekarang dan aku ingin memukul sesuatu, apa kau mau aku pukul hah? " - mila

" apa? Tidak... TIDAK.... " - jimin

Berlari ke luar kelas karena ia takut jika sahabatnya akan benar-benar memukul nya.

" HEI!.. KEMBALI... aish... hei! Apa kau akan kabur dariku? Kau fikir bisa? AKU TIDAK AKAN MELEPASKAN MU... KEMARI KAU... PARK JIMIN... " - mila

Kejar kejaran bagaikan tikus dan kucing pun terjadi.

" aku tidak ingin meninggalkan mu.."

                                        ¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤

" baiklah... cukup untuk hari ini... sampai jumpa anak-anak... " - pak kim

" terima kasih/ terima kasih/ sampai jumpa pak... / " - jawab murid

                                     ¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤

Semua murid berhamburan keluar kelas. Semua terlihat tenang berjalan ke luar. Tapi.....

" berhenti... hei!... berhenti kau... " - mila

" wle...... kau tidak bisa menangkap ku... wle... " -

Ke dua orang sahabat itu tampak nya belum menyelesaikan acara kejar kejaran nya. Ditambah lagi jimin yang mengejek mila membuat mila semakin kesal dan terus mengejar nya.

Jimin sangat lelah sekarang. Ia bersembunyi di balik tubuh seorang pria untuk menghindari mila.

Mila yang tadinya terlihat sangat marah kini tersenyum melihat orang yang tengah di pakai untuk tempat perlindungan  jimin.

" appa ( ayah ).... ku fikir appa belum menjemput ku.. apa appa menunggu lama? " - mila

" tidak.. appa baru saja sampai, dan melihat kalian kejar kejaran seperti anak kecil." -

" ya. Anak kecil ini terus saja mengejar ku paman... " - jimin

" APA? " - mila

" sudah.. hentikan.... astaga... kalian benar-benar seperti anak kecil.. " -

Lerai pria bertubuh tinggi yang diketahui bernama kim nam-joon. Dia berusia 28 th.

Ayah? Bukankah dia masih terlalu muda untuk mempunyai anak sebesar mila?

             
                                        ¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤

                                ( hari perkemahan )

Hari ini tepat hari dimana jimin akan pergi untuk berkemah.

Keadaan di sekolah begitu ramai di penuhi anak-anak yang akan pergi berkemah.

" JIMIN-A..... appa dia disana.. " - mila

Ya, ia berada di sekolah sekarang bersama nam-joon. Karena ia terus memaksa untuk datang ke sekolah. Dan nam-joon hanya pasrah dengan sang anak.

" eoh? Mila-ya.. kau disini? Paman juga datang? "

membungkuk untuk memberi salam pada nam-joon.

" ya... kau tau... dia terus saja memohon pada paman untuk mengantarkan nya kesini. " - nam-joon

" appa... " - mila

" baiklah.... kalian lanjutkan saja acara perpisahan nya.. Aku akan pergi.... appa akan menunggu di mobil " - nam-joon

" euh~ " - mila

Nam-joon pergi meninggalkan sang anak bersama sahabat nya yang akan pergi berkemah.

" jadi? Apa kau ingin mengatakan sesuatu pada ku? " - jimin

" euh? Ya.... aku hanya ingin mengatakan... jaga dirimu disana.. ingat aku tidak ingin kau kembali dengan sedikit luka lecet pun.. " - mila

Mila menunduk ia tidak sanggup melihat wajah sang sahabat. Ya, ia tidak pernah berpisah dari jimin. Mereka selalu bersama.

" hei... apa kau menangis? Jangan menangis... lihat aku.. " - jimin

Mendongak kan wajah mila untuk memandang wajah nya.

" lihat aku.. jangan menangis.. Aku hanya akan pergi untuk beberapa hari saja. Aku akan segera kembali.. Aku tidak akan meninggalkan mu terlalu lama.  Aku berjanji Aku akan segera kembali... " - jimin

Lalu sedetik kemudian ia memeluk tubuh sang sahabat. Ia sebenarnya sedih karena harus meninggalkan mila walaupun hanya beberapa hari saja.

" SEMUANYA.... KITA AKAN BERANGKAT SEBENTAR LAGI... " -

Teriak guru.

Jimin melepaskan pelukan nya.

" aku harus pergi sekarang... " - jimin

" sebentar! Ini... bawa ini... " - mila

Memberikan sesuatu pada jimin

" bawa sapu tangan ini.. disana pasti akan sangat dingin karena daerah pegunungan. Jadi, aku ingin kau membawa ini karena kau bisa merasakan kehangatan ku dari sapu tangan itu. " - mila

" baiklah... terima kasih... Aku pergi sekarang.. selamat tinggal.. Aku akan segera kembali.. dah... " - jimin

Pergi sambil melambaikan tangan pada mila.

                                      

                         - to be continued -













" aku tidak tau kenapa.. tapi, aku sangat takut kau pergi kali ini... kau harus kembali.. "



     

                                     

the nine tailed Fox  ( Jimin )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang