7

32 26 0
                                    

" jimin-a.... apa itu kau.... jimin-a... " -

Ia berjalan mendekat ke arah seseorang yang meminta tolong  di bawah lebatnya hujan salju.

" JIM-.... bukan... " -

Benar. Orang itu memang seorang pria. Tapi bukan pria yang ia harapkan dan rindukan.

" apa anda baik-baik saja...? -

                                           ************

" terima kasih pak.... " -

Mila menyerahkan pria yang ia temukan di hutan kepada petugas polisi yang masih berada di atas bukit.

Karena salju turun semakin lebat, ia berencana untuk segera turun dari atas bukit. Namun, ada sesuatu yang membuat ia mengurungkan niat nya.

" tae-hyung..... " -

Ia melihat seorang laki-laki yang tengah berjalan sendiri. Laki-laki itu terlihat baru saja keluar dari dalam hutan.

" TAE-HYUNG-A......... " -

Seseorang yang ia panggil tae-hyung itu sempat menoleh ke arah nya karena ia berteriak sebelum akhirnya orang itu berlari.

Tae-hyung berlari menuruni bukit.

" TAE-HYUNG-A..... HEI !.. TAE-HYUNG-A..... ada apa dengan nya? Kanapa dia malah berlari?...... " -

                                          ( malam )

" aku pulang......... " - mila

Saat ia masuk ke dalam rumah, ia dikejutkan oleh pria tinggi yang berdiri di depan pintu.

" ASTAGA!!!... appa..... ada apa? Kenapa appa memandangi ku seperti itu? " - mila

" kau ini.... kenapa kau selalu membuat appa khawatir... eoh? Lihatlah... kau bahkan sedang terluka, tapi kau pergi?... " - nam-joon

" maaf kan aku appa.... tapi.... ini bukan luka serius.. dan.. aku hanya pergi berjalan-jalan. " - mila

" hingga malam seperti ini? Huuh... appa khawatir karena kau pergi sendiri. Kau tidak pernah pergi sendiri bahkan kau tidak pernah naik bus sendiri karena kau selalu takut. Lalu sekarang? " - nam-joon

" aku akan belajar untuk hidup sendiri. Selama ini aku hanya mengandalkan jimin dan appa. Dan kurasa... mungkin ini adalah waktu yang tepat untuk aku berani melawan semua ketakutan ku sendiri. Aku akan mencobanya... karena aku tau.. appa tidak akan bisa selalu bersama ku... " -

Nam-joon tersenyum dan merendahkan tubuh tinggi nya untuk bisa memandang wajah sang anak yang sudah berkaca-kaca dan memerah karena menahan agar tidak menangis.

" putri appa sudah dewasa sekarang....  eoh? Rasanya kau tumbuh begitu cepat... appa seperti baru saja kemarin mendengar kau menangis kencang.. tapi sekarang.. kau sudah benar-benar tumbuh dewasa.. " - nam-joon

Ia memeluk putri satu-satunya itu dengan erat.

" dengar.... kau benar.. appa memang tidak bisa selalu bersama mu. Tapi..  untuk saat ini appa akan selalu bersama mu....appa tidak akan meninggalkan mu... appa akan hidup seribu tahun lagi dengan mu.. appa menyayangimu.... " -

Nam-joon merasakan baju nya yang mulai basah. Ya, mila menangis di pelukan nam-joon. Nam-joon mempererat pelukan nya.

" aku juga menyayangi appa... aku sangat menyayangi appa.... " -

Suara mila teredam di pelukan nam-joon. Tapi nam-joon masih bisa mendengar ucapan mila.

                                                 ( pagi )

" MILA-YA..... AYO CEPAT TURUN KITA SARAPAN.... " -

Nam-joon berteriak memanggil mila untuk sarapan.

Mila yang berada di kamar setelah mendengar nam-joon berteriak ia bergegas turun ke lantai bawah.

" woaah..... makanannya terlihat enak.. " -mila

" benarkah? Padahal appa selalu membuat menu yang sama untuk sarapan.. " -

" ya, itu benar. Dan.... sudah berapa banyak alat masak yang sudah appa hancurkan?.... " -

Mila mengolok olok nam-joon.

" hei.... apa kau mengejek appa sekarang? Appa tidak menghancurkan nya... "

Bela nam-joon.

" lalu... aku sering melihat appa membeli alat masak baru. Apa maksudnya itu... " -

" kita punya cukup banyak uang untuk membeli alat masak baru. " - nam-joon.

" ya....  mungkin saja begitu. Tapi... apa akan sesering itu? " -

" haha... sudahlah.. ayo kita makan.. "- nam-joon

" ya... selamat makan... " -

Mila memakan sarapan yang dibuat nam-joon.

( sayo nara no maeni let go~ )

" eoh? Siapa yang menelpon pagi-pagi seperti ini... " - mila

Ponsel mila berdering menandakan ada orang yang menelpon nya.

" halo... ya pak.. APA?... "-

                                             ************

Mila turun dari taxi tepat di depan gedung rumah sakit. Ia bergegas berlari ke dalam gedung rumah sakit itu.

" huh... huh... permisi.. pak.. " -

                     

                                           ************

                                         

                                          flashback ~

                                           

" halo... saya dari petugas kepolisian.. " -

" halo... iya pak... " - mila

" saya ingin memberi tau bahwa kami berhasil menemukan sahabat anda.. park jimin." -

" APA? " -

         

                                         Flashback off

Mila berada tepat di depan pintu salah satu ruangan rumah sakit. Ia tidak mengetuk pintu tetapi ia langsung masuk ke dalam ruangan itu.

Hal yang pertama kali ia lihat adalah... seorang laki-laki yang tengah terbaring di ranjang rumah sakit.

" ji..min... "-

Ia berjalan ke arah orang itu.

" jimin-a... ini benar kau? Eoh.. jimin-a... " -

Ia terus memanggil nama jimin tapi laki-laki itu terlihat bingung dan memejamkan matanya.

" jimin-a... hei.. ada apa.. kenapa kau tidak menjawab ku.. jawab aku jimin-a... " -

Mata mila sudah berkaca kaca. Ia bingung kenapa sahabat nya ini tidak menjawab nya. Dan hanya diam.

" jimin-a... jawab aku... " -

" mila......... " -



                                    - to be continued -





" kau orang nya bukan? Tapi... kenapa aku merasa aneh.. kau terasa seperti orang asing sekarang... ini sangat aneh.. "-





the nine tailed Fox  ( Jimin )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang