" hai.. Aku menemukan mu... " -
Jimin sangat terkejut melihat sesosok manusia menyerupai rubah dan berekor sembilan, kini berada tepat di hadapannya.
" tidak..... Aku mohon... TIDAK.... AAAA.. "
BRUKK..
Rubah itu terpental begitu saja. Lalu jimin melihat ada rubah lainnya yang tak jauh dari keberadaan nya saat ini.
" aisshh dasar... KAU....... " -
Kedua rubah itu bertengkar hebat. Bahkan mereka menggunakan kekuatan nya untuk mengalahkan lawannya.
Jimin merasakan sakit di bagian dadanya. Ya, dia terluka. Dadanya robek, karena rubah tadi sempat merobek dadanya. Darah segar terus mengalir dari robekan di dadanya.
Ia berusaha meraih ponselnya yang tadi sempat terjatuh dari genggaman tangan nya. Dan ternyata panggilannya masih tersambung.
" halo.... halo... jimin-a... apa terjadi sesuatu pada mu?.. jangan membuat ku khawatir... hiks... kau masih disana?.. jimin-a.... " -
" ya, aku masih di..si.ni.. hei.... jangan menangis.. Aku tidak ingin kau menangis karena ku.. Aku minta maaf, aku tidak bisa kembali.. Aku tidak bisa menepati janji ku.. maaf kan aku.... " - jimin
" jimin-a.. apa maksud mu?.. apa maksud mu kau tidak bisa kembali... kau harus kembali.. hiks.. Aku.... Aku juga mencintaimu.. Aku mencintaimu jimin-a.. kau harus kembali.... "
Jimin tersenyum mendengar kata kata dari orang yang tengah di telponnya.
" huh.. t..erima kasih.... t.api.. aahhhh.. " -
Ia mengerang kesakitan. Luka nya benar-benar sudah parah sekarang.
" jimin-a.... halo... jimin-a.... " -
" mila-ya..... rubah... rubah.... " - jimin
" apa? Rubah? " - mila
" ya.. rubah.. mila-ya... ingat ini baik-baik... ingat kata ini... f-a-k-e.. fake... kau harus mengingat nya... a..ahhh.. " - jimin
" jimin-a.... jimin-a... tidak... JIMIN-A... "
" huuh.... Aku terlambat "
" t.tolong... t.tolon.ng....
¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤
( pagi )
( kring... kring... kring... )
" halo... apa? " - nam-joon
¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤
" appa... cepatlah... " - mila
Saat ini mila sedang berada di dalam mobil bersama nam-joon. Nam-joon mengendarai mobil dengan sangat kencang. Ia seakan tidak peduli dengan pengendara lainnya. Dan untunglah keadaan jalan tidak begitu ramai.
¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤
Mobil yang di kendarai nam-joon berhenti di suatu tempat.
Ia bergegas turun dari mobil.
" permisi.... apa disini ada tempat berkemah? Apa lokasinya masih jauh dari sini? " - nam-joon
Tanya nam-joon pada penduduk sekitar.
" ya. Benar.. anda hanya perlu berjalan beberapa menit saja untuk sampai ke tempat perkemahan. Tempat perkemahan nya ada di atas bukit disana... " -
Menunjuk ke atas bukit.
" ya... terima kasih..... mila-ya... kita harus berj- mila-ya... MILA-YA... " - nam-joon
Ia melihat sang anak yang sudah terlebih dulu pergi ke atas bukit.
Mila berlari menuju ke atas bukit. Sesekali ia mengusap pipi nya yang di penuhi oleh air bening yang mengalir dari matanya. Ya, ia menangis kali ini.
" jimin-a.... tunggu aku.... " -
************
Setelah berlari cukup lama, akhirnya mila sampai si atas bukit.
" huh... huh.... jimin-a.... dimana jimin... pak kim, dimana jimin? Dia baik-baik saja bukan? " - mila
" mila-ya.... maaf... maaf kan bapak... tapi jimin.... dia menghilang dan belum di temukan... maaf kan bapak.... " -
Pak kim hanya menunduk saat menjelaskan apa yang terjadi pada jimin.
" tidak.... tidak pak.... KENAPA BAPAK MEMBIARKAN NYA PERGI SENDIRI..?.. HIKS.... KALIAN PERGI BERSAMA TAPI.. KENAPA JIMIN YANG TIDAK KEMBALI... hiks.... " -
Mila memukul mukul bahu sang guru. Ia benar-benar kacau sekarang.
" mila-ya..... huh... mila-ya.... " -
Nam-joon datang dengan nafas yang terengah. Melihat keadaan sang anak yang begitu kacau, ia langsung memeluk mila. Ia memeluk erat sang anak.
" hiks.... appa... jimin... hiks... jimin... " -
" jimin akan baik-baik saja.. jimin akan kembali.. dia tidak akan meninggalkan mu.. dia akan kembali.... " - nam-joon
" ya. Appa benar.. mungkin jimin masih ada di sekitar sini.. ya.. itu benar... " -
Mila melepaskan pelukan dari nam-joon. Lalu ia berlari ke arah tengah hutan.
" MILA-YAAA.... " -
¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤
" JIMIN-A..... KAU DIMANA..... JIM-" -
Ia melihat seorang kakek yang tengah berdiri sendiri di tengah hutan.
" permisi... apa kakek tinggal di sekitar sini? atau........ " -
Tanya mila pada kakek itu
" ya.... kakek tinggal di sekitar sini... ada apa nak? Kenapa kau berada di tengah hutan sendirian...." -
" saya sedang mencari sahabat saya yang hilang di bukit ini. Apa kakek melihat nya mungkin kakek melih- " ucapan nya terpotong oleh kakek
" tidak. Sahabat mu mungkin saja tidak akan selamat. Sangat mustahil jika dia selamat dari bukit ini.. " -
" tapi... kenapa kek? Kenapa kakek sangat yakin jika sahabat saya tidak akan selamat ? " - mila
" hei nak.... bawa benda ini.. maka kau akan mengetahui penyebab sahabat mu pergi.... " -
" apa ini? " - mila
¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤
" MILA-YA..... ahh.. jangan pergi sendiri seperti itu... ahh... kau membuat appa khawatir... apa yang kau lakukan disini? apa kau baik-baik saja? " - nam-joon
" ya.. aku baik-baik saja.. aku bersama kak..kek... dimana dia.... " -
- to be continued -
" aku akan menemukan mu dengan ini. Tunggu aku... "

KAMU SEDANG MEMBACA
the nine tailed Fox ( Jimin )
Mistero / ThrillerSeekor rubah berekor sembilan yang menghabiskan musim demi musim selama ribuan tahun dengan kesendirian di pegunungan di Busan.