Chapter 1 part 2 - Tumben

168 93 54
                                    

Nio pun bergegas pergi sebelum cewe tersebut mendapati keberadaannya, ia pergi sembari menutupi wajahnya menggunakan tangan kirinya dan benar saja setelah Nio pergi cewe tersebut langsung mengenali El yang membuat cewe tersebut berjalan ke arah El

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nio pun bergegas pergi sebelum cewe tersebut mendapati keberadaannya, ia pergi sembari menutupi wajahnya menggunakan tangan kirinya dan benar saja setelah Nio pergi cewe tersebut langsung mengenali El yang membuat cewe tersebut berjalan ke arah El.

"Eh sorry, lo El ya? temennya Nio?" tanya cewe tersebut

"Iya, kenapa? cari Nio?" tanya El. "Udah balik orangnya."Lanjut El sembari pergi meninggalkan cewe tersebut.

"Jangan bohong, itu tasnya masih lo pegang." cewe yang tidak diketahui namanya oleh El itu pun menunjuk menggunakan jari telunjuk kearah tas yang tergantung di lengan El. El pun langsung menghentikan langkah kakinya dan membalik badannya.

"Ini?" Ucap El." Ini dia nitip sama gue, kenapa? lo mau bawain?" Tanya El sembari menyodorkan tas yang berda di lengan kanannya.

"Eh, engga-engga, yaudah lo bilangin aja suruh jawab pc gue." Jawab cewe tersebut dengan tangan yang menolak uluran lengan El yang menawarkan untuk membawakan tas Nio.

"Uhmm, oke." Kata El sembari pergi dari hadapan perempuan tersebut dan langsung menuju tempat parkir.

Sudah cukup lama menunggu di atas sepeda motor kesayangannya, El tak melihat juga tanda-tanda Nio keluar dari tempat persembunyiannya padahal cewe yang tadi mencari Nio sudah pergi dari cafe tersebut. Akhirnya El memutuskan untuk mengirimkan pesan kepada Nio mana tahu Nio tertidur di dalam toilet cafe.

El : Dimana lo?

Nio : Masih di toilet

El : Udah balik orangnya, buruan tas lo berat

Nio : Yakin dah aman? tadi gue keluar hampir banget papasan sama tuh cewe

El : Udah aman seriusan, tadi anaknya udah naik ojol

El : lagian lo cewe banyak banget, ati-ati karma. Setia kenapa sama satu cewe susah bener

Nio : Lo ga inget motto hidup gue ?

El : "Selagi masih muda dan belum terikat janji kalo bisa dua kenapa harus satu."

El : Motto lo jelek anjir

Nio : Dih, ga asik lo

El : Au ah, udah buruan keluar!

Nio : Iya dah bawel amat lo kayak cewe

El : Tas lo berat gila! Oiya itu cewe tadi minta nyuruh lo liat imess dia

Nio : santai bang, udah biarin aja gue lagi males di bilang

Akhirnya Nio keluar dari tempat persembunyiannya di cafe tersebut dan mereka berduapun mulai melajukan kendaraan roda milik mereka menuju kampus.

Sesampainya disana merekapun langsung mengumpulkan tugasnya. Tanpa basa-basi Niopun sepertinya ingin langsung pulang ke rumahnya dikarenakan tadi orangtuanya sudah menunggunya.

"El, gue duluan dah. takut macet nanti ga keburu udah mau malem."

"Iya sana lo cabut aja duluan, ati-ati di jalan."

"Lo gabalik nih?"

"Nanti, gue mau rapat UKM dulu."

"Gue kira lo free."

"Biasa mendadak gue juga di kasih taunya. Ini baru pada ngabarin."

"Buset, rajin ya lo gue kalo mendadak si ogah mending cabut." Ledek Nio

"Ya lo mah gaada tanggung jawab, gue si masih ada rasa tanggung jawab."

"Idih gila, iya dah maap." Jawab Nio yang kemudian pergi meninggalkan El. Satu yang Nio pertanyakan dalam pikirannya saat itu. Kenapa El masih saja mau mengikuti perkumpulan tersebut padahal kalau difikir lagi lelaki itu sudah menginjak semester 7 yang dimana seharusnya lelaki tersebut sudah menjadi demis. Tapi sudah lah bukan urusannya juga mungkin ada hal penting yang harus di urus terlebih lagi El memegang jabatan yang memang penting.

Namun sebelum balik mereka malakukan secret handshake andalan mereka yang mereka yang mereka buat ketika mereka masih duduk di bangku sekolah menengah pertama.

Nio mulai menaiki sepeda motornya dan bergegas melajutkan kendaraannya menuju rumah dan benar saja situasi di jalanan saat ini padat merayap.

Ya begitulah suasana ibu kota di sore hari terutama di hari-hari weekdays dimana sore-sore seperti ini memang waktunya jam pulang kantor makannya di penuhi lautan kendaraan yang mungkin milik para pegawai kantor yang harus menuju rumahnya sesegera mungkin karna ada yang sudah menunggu mereka sama seperti Nio yang sudah di tunggu oleh kedua orangtuanya.

Untungnya saja Nio menggunakan sepeda motor yang tidak terlalu besar bodynya sehingga ia bisa melewati sela-sela kecil disamping mobil.

Untuk kemampuan Nio dalam menyalip-nyalip kendaraan lain tak usah diragukan lagi, ia sudah mahir sekali sepertinya. Terlihat dari gerakan-gerakan yang ia buat ketika menyalip kendaraan seperti orang yang memang ahli dalam bidangnya.

Tak terasa satu setengah jam pun berlalu padahal jarak dari rumah Nio ke kampusnya tak begitu jauh dan memakan waktu lama namun karna padatnya jalanan membuat Nio harus memakan waktu begitu lamanya untuk sampai dirumahnya.

Ia mengehentikan laju sepeda motornya tepat di depan sebuah pintu gerbang yang besar berwarna hitam. kemudian pintu tersebut terbuka dan iapun disambut oleh orang berseragam putih dan mengenakan topi bertuliskan "Security."

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

HAII JANGAN LUPA VOTENYA YAA SANGAT BERARTI BANGET IBARATKAN TUH KAYAK SEMANGAT, DITUNGGU WOOZZ <3

Fake Girlfriend  [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang