Chapter 4 Part 2 - Perjanjian

82 34 33
                                    

Minggu pagi pun tiba waktu yang pas sekali untuk bersantai namun Kayra harus merelakan hari liburnya untuk bertemu dengan cowok tersebut yang bukan lain adalah Nio

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Minggu pagi pun tiba waktu yang pas sekali untuk bersantai namun Kayra harus merelakan hari liburnya untuk bertemu dengan cowok tersebut yang bukan lain adalah Nio.

Dia sudah membaca semua isi dari file tersebut dan yang agak mengejutkan tak disangka Nio bukanlah orang sembarangan namun satu hal ini tak pernah terlintas dikupingnya pantas saja Nio ingin sekali ia menjaga isi dari file itu jangan sampai terdengar di telinga anak-anak kampus.

Waktu terus berlalu begitu saja namun tak ada tanda- tanda Nio mengabari dirinya, Kayra heran ini cowok sepertinya sering banget lepas dari janjinya ia yakin sekali pasti Nio lupa akan janjinya akhirnya mau tidak mau Kayra mengirim pesan duluan.

Kayra : Nio gimana? di depan cafe kampus aja mau ga? lo lupa ya? waktu gue terbuang tau!

Kayra mengirimnya dan menunggu jawaban dari Nio untung saja cowo satu ini balasnya cepet jadi tak perlu menunggu lama untuk mendapatkan jawabannya dan tahu apa jawabannya? yup dia lupa benar dugaan Kayra tadi.

Nio    : Eh sorry, gue lupa. Gue lagi sama cewe gue dulu sebentar, kalo di kedai biasa mau ga? jangan di cafe-cafe pokoknya apalagi cafe depan kampus cewe gue satu lagi suka nongkrong di situ.

Kayra : Anjir ya lo! lupa!? mana sama cewe lagi, pacar lo ada berapa dah buruan dimana gue ngikut lo aja

Nio     : Ya sorry, nih gue shareloc

Nio     : /Shareloc

Kayra : Oke

Nio      : Tapi gue agak lama ya gapapa?

Kayra : Gapapa dah, asal ngaretnya tahu diri

Nio      : Siap, nanti gue usahain cabut dari cewe gue

Setelah mendapatkan balasan dari Nio, Kayra pun berangkat dengan menggunakan sepeda motor miliknya yang sudah terbilang butut.

Sepeda motor ini merupakan hadiah dari mendiang papanya yang di mana ia dibelikan sewaktu ia lolos seleksi masuk Universitas, Kayra sayang sekali dengan motornya tersebut. Motor yang selalu menemaninya berangkat ke kampus dari mulai maba hingga ia menjadi mahasiswa semester tua.

Ia memutar kunci menuju tulisan on dan mulai menekan tombol starter, dengan mengikuti alamat yang telah Nio share tadi, ia pun sampai di depan sebuah kedai yang terlihat usang dan jauh dari kata mewah.

Dalam benak Kayra banyak pertanyaan yang ingin dia tanyakan kepada Nio "Yang pertama. Mengapa ia memilih tempat seperti ini padahal kalau di lihat-lihat ia bukan merupakan tipikal anak yang mau menghabiskan waktunya di tempat seperti ini dan yang kedua. Berapa banyak wanita yang ia kencani dan Kayra berharap semoga ia tidak akan termasuk ke dalam golongan orang tersebut apalagi sampai berurusan dengan pacar-pacar Nio tersebut".

Kayra memasuki kedai tersebut dan segera mencari tempat yang strategis sehingga ia dapat melihat manakala orang yang ia tunggu tak kunjung juga menampakan parasnya, dan Kayra juga ingin mengerjakan tugas yang masih tersisa supaya nanti ketika di rumah ia sudah membereskan semua pekerjaannya dan tinggal tidur saja.

Kayra terlihat sibuk membolak balikan halaman bukunya yang baru saja tadi ia keluarkan untuk mengecek kembali apakah data yang ada di laporan keuangan yang ia buat sudah balance atau belum.

Setelah menunggu cukup lama, tiba-tiba terdengar suara dari sebelah kanan perempuan itu.

"Hai, lo Kayra ya?" tanya seseorang yang tiba-tiba saja menghampiri meja Kayra.

Kayra menolehkan pandangannya ke arah sumber suara. kini ia melihat seorang lai-laki dengan kaos hitam lengan panjang di padu padankan dengan jogger pants hitam, topi dan sepatu slip on serta tak lupa jam tangan yang menghiasi pergelangan menambah kekerenan style cowok tersebut.

"Wow." Kayra bergumam dalam hati, siapa yang tidak terpukau melihat style seperti ini, keren! tidak mau lama terpukau ia langsung membalas ucapan cowok tersebut.

"Iya ada apa?"

"Kenalin gue Arsenio Bagas."

Kayra membelalakan matanya. Ia tidak menyangka Arsenio alias Nio memiliki wajah yang sangat amat rupawan. Wajar saja respon Kayra seperti ini, ia baru saja bertemu secara langsung dengan Nio hari ini biasanya ia hanya tahu Nio sekilas dan sering mendengar namanya karna banyak wanita di jurusannya yang membicarakan Nio.

Kini cowok populer yang ada di kampusnya dan bukan lain anak tunggal dari pengusaha Richard Allen berdiri di hadapannya. yap Richard Allen pengusaha dalam bidang Fashion yang salah satu brandnya tengah ramai diperbincangkan para anak muda di luar sana itu rahasia terbesar yang disembunyikan oleh Nio dari anak-anak kampus. Sungguh sesuatu yang tidak terduga bisa memegang rahasia terbesar cowok populer di kampus.

"Kay? gue duduk ya, kenapa lo bengong?"

"Eh, engga. Yaudah duduk aja itu bangku depan kosong."

Nio pun menarik kursinya tepat di depan Kayra. sekarang posisi mereka berhadapan.

"gimana? lo udah baca isi dari file yang gue bikin?" Nio membuka percakapan awal sembari mengepalkan tangannya di atas meja.

"Aman, gue udah baca semua. sebentar lo anaknya Richard Allen?" Tanya Kayra penasaran

"Yap, jangan sampe ada yang tau," ujar Nio berbisik

"Gila gue demen banget baju di store 7Chill, apalagi koleksi grunge style-nya kece abis."

"Selera lo boleh juga, pantesan ava twitt lo dark."

"Haha, engga begitu juga. gue cuma nyaman aja sama pakaian warna gelap sebenernya gue lebih ke casual style si gabisa gaya anaknya," ujar Kayra. "Eh kok malah jadi oot, sorry sorry." lanjut Kayra

"Santai aja kali, lagi lumayan biar ga canggung juga."

"Yaudah balik ke topik inti, untuk masalah keluarga lo gue udah tau sedikit-sedikit informasinya karna gue pernah baca beberapa artikel, jadi gue tinggal pelajari tentang diri lo aja."

Nio merasa lega karna ia tidak salah memilih orang sepertinya, Kayra merupakan orant yang dapat belajar dengan cepat dan mudah beradaptasi dengan lingkungan baru selaras dengan apa yang dikatakan Elard tampang saja yang agak judes tapi orangnya asik, jadi Nio tidak usah susah payah untuk mengeluarkan effort yang lebih dalam mengajarkan Kayra dan ia berharap semua dapat berjalan sesuai kendali.

Nio merasa lega karna ia tidak salah memilih orang sepertinya, Kayra merupakan orant yang dapat belajar dengan cepat dan mudah beradaptasi dengan lingkungan baru selaras dengan apa yang dikatakan Elard tampang saja yang agak judes tapi orangnya as...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Jangan lupa vote & comment kalian berharga!

Fake Girlfriend  [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang