Coffe shop

25 21 61
                                    

Mulmed: istana keluarga mark eron

"pagi mah.. pah..." ucap Roy yang menuruni anak tangga, dan langsung duduk di meja makan

"pagi sayang..." ucap mama Roy yang langsung menaruh sepiring roti tanpa selai

"pagi roy.. sini duduk" ucap papa Roy sambil menunjuk bangku yang sudah di siapkan oleh asisten rumah tangga Diandika tersebut.

"gimana Roy tidur nya?..nyenyak?" tanya mama Roy yang sedang mengolesi selai di atas rotinya.

"biasa aja mah..." ucap Roy sambari membuka toples berisi selai, sambil mengecek tasnya melihat buku- buku.

"ya siapa tau kepikiran party kemarin.. di mimpi kak Roy terbayang dua wanita cantik antara kak zeline or kak ara" ucap vita yang sedang memakai kan pentul di hijabnya.

"apasii ukhti... Ga jelas banget!" ucap Roy sambil mengelus elus kepala adiknya itu.

"eh engga deng, bukan dua wanita cantik, soalnya kak ara sekarang udah ga cantik hehheh"

"udah... Udah... Roy, habiskan roti kamu, ntar kesiangan lagi!' ucap mama Roy yang mengakhiri perbincangan pagi itu.

***

Suara berisik motor, mobil, juga anak anak yang masuk ke dalam sekolah menghiasi setiap perjalanan Roy menuju kelasnya

"Ketua!" bentak Nathan dari arah taman, yang saat itu tepat berada di sebelah kanan Roy.

Di sana telah ada Gio, Flady, Zeline, dan pastinya Nathan. Roy berjalan menuju ke arah mereka.

"jiakhh... Yang habis nambah umur..." ucap Gio memulai perbincangan

"ah udahla, gue males bahas itu." Ucap Roy yang tampak tidak suka dengan pembahasan gio

"Heumm... Ntar siang kita ke coffe shop kuy!, Udah lama kan ga ngumpul sambil ngopi- ngopi, semenjak ada zeline juga belum pernah kan?" Ucap Nathan yang kembali berusaha mencairkan suasana

"Boleh.." ucap zeline dengan sedikit senyum tipis nya

Semua menyetujui ide Nathan tersebut, begitu pun Roy.

***

Your House nama coffee shop itu. Bertemakan gaya klasik, dengan nuansa alami di dalamnya menjadi ciri khas coffee shop ini.

Coffee shop ini menjadi saksi bisu persahabatan Without Borders, terutama Gio, Fladi, Nathan, dan tentunya Roy sebagai leader mereka.

Sekarang mereka ketempat itu, membawa satu anggota baru yakni Zeline Maudy Angelista.

"Hallo gais!" Ucap lelaki berumur sekitar 29 tahun berdiri di depan meja yang mereka duduki

"Hallo mang Tono!" Ucap Nathan bahagia

"Ini neng geulis siapa?" Ucap lelaki yang memiliki suku Sunda itu.

"Oh, kenalin mang ini zeline, anggota baru" ucap Roy yang langsung memperkenalkan zeline kepada waiter coffee shop itu.

"Wah...wah... Baru kali ini without Borders teh ada yang cewe begini" ucap mang Tono sambil berjabat tangan dengan Zeline.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Queen Of WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang