" Sayang bangun jangan gini Mama mohon. " tangis pilu dari seorang ibu menatap wajah putri sulungnya yang terkapar lemas di atas brankar rumah sakit dengan berbagai bantuan medis di seluruh tubuhnya.
" Adek, Kakak mohon buka mata kamu. Kakak gak suka liat kamu lemah kaya gini. " ucap sang kakak perempuan menatap gadis cantik yang tertidur pulas di depannya.
" Sayang ayo bangun. Papa janji hidup orang itu gak akan tenang setelah ini. " ucap sang Papa.
" Kamu tenang saja sayang , musuhmu akan segera lenyap di tanganku. " ucap seorang pria di sampingnya. " Dan aku janji, kejadian ini cukup sekali seumur hidup kamu. " desisnya sambil sesekali mengelus tangan gadisnya.
Gadis yang sudah mampu membuat dirinya jatuh cinta dan harus menunggu serta menahan perasaannya hingga bertahun-tahun lamanya.
Belasan tahun bukanlah waktu yang cepat, dan sekarang saat semuanya sudah ada di genggamannya, gadis itu malas merasakan sakit yang tak harusnya dia rasakan.
Dia menangis saat mengingat kejadian itu, seharusnya mereka bersenang-senang hari ini, tapi takdir berkata lain.
Dan tangisannya terhenti serta dunianya seakan lenyap saat mendengar suara yang begitu nyaring dari arah monitor.
•
•
•Hallo kalian?
Apa kabar?Jangan pikir cerita ini akan sad ending saat setelah kalian membaca prolognya..
Jadi jangan kecil hati dulu yah.
Kalian penasaran?
Kalau iya, kuy Pantangin terus sampai end .Dan jangan lupa satu kata dari prolog ini
Klik ikon bintang itu penting yah.
Ok see you.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Alna's
Ficção AdolescenteFollow sebelum membaca. Cerita ini kelanjutan dari cerita GABRIEL sebelumnya. Buat kalian yang mau tau, silahkan baca GABRIEL terlebih dahulu. _______||_______ Ini kisah dari seorang gadis bernama Alna Natasya Adijaya putri dari seorang Queen of...