29

38 3 2
                                    

Happy Reading >>•<<


TOMBOL BINTANG DIPOJOK KIRI DI PENCET
. . . . .

Sedang asik menikmati susu yang ada ditangannya sambil melamun, perhatian Aeri teralihkan ke arah jari Jungkook yang bergerak di genggamannya.

Aeri langsung meletakkan susu kotak ditangannya sewaktu tangan Jungkook terangkat untuk memijat dahinya, Aeri berdiri untuk mengecek Jungkook yang perlahan membuka buka matanya, Jungkook bergerak ingin duduk dan Aeri sigap membantu.

Jungkook masih memegang kepalanya sampai sakitnya sudah mereda. Dia menatap sekitar lalu melihat mamanya yang tidur di sofa, lalu Jungkook natap Aeri yang ada di sampingnya, Aeri cuma diam mengamati gerak gerik Jungkook. Saat ditatap, Aeri tersenyum. Kepala Jungkook kembali sakit, tapi kali ini tidak sesakit tadi. Dia cuma meringis pelan sambil terus nunduk dan memijat kepalanya lagi.

Selama Jungkook menunduk dan memejamkan mata, perlahan ada sesuatu yang memutar di otak nya. Sesuatu itu seperti ingatan ingatan yang pernah Jungkook rasakan dulu. Itu seperti kamu yang lagi menonton vidio atau lihat foto yang dikasih efek negatif. Jungkook berusaha untuk menghentikan ingatan yang masih memutar itu, dia sudah berusaha menutup dan membuka matanya berulang kali, tapi masih saja memori itu menolak untuk berhenti berputar.

Cukup lama Jungkook dalam posisi seperti itu, tangan Aeri juga digenggam olehnya. Tidak lama setelahnya genggaman itu sudah tidak sekuat tadi. Jungkook sudah tenang, kepalanya pun sudah tidak pusing lagi.

Kini pemuda itu menatap gadis yang ada didepannya kemudian tatapan itu turun ketangannya yang digenggam. Jungkook melepas genggaman itu membuat Aeri sedikit bingung.

"Maaf, aku sekarang sudah ingat semuanya".

"Itu bagus, sekarang kamu bisa sembuh sepenuhnya".

"Hmm terimakasih telah merawatku selama ini, kamu bisa tidur sekarang aku akan kembali tidur, kita lanjutkan besok saja ".

Aeri hanya diam menurut dan pergi kedekat mama Jungkook, dia duduk disana namun belum tertidur. Aeri menatap lurus kedepan melihat Jungkook yang masih dalam posisi duduknya.

Jungkook yang merasa diperhatikan, membalas tatapan Aeri. Tatapan Jungkook sendu, entah apa yang membuatnya seperti itu. Aeri tersenyum dan berkata kepada Jungkook untuk berbaring tanpa suara.

Jungkook hanya menurut, masih mencerna apa yang terjadi. Taklama lelaki itu sudah tertidur, begitupun dengan Aeri yang tertidur di sofa bersebelahan dengan mama Jungkook.

.
.
.

Pagi ini ruangan yang menjadi tempat Jungkook di rawat sudah ramai dipenuhi orang orang yang bergantian masuk, hanya tidak ada Namjoon, Taehyung dan Suga disana.

Kali ini Jungkook sedang makan, anak itu hanya diam dengan tatapan kosong sambil sesekali menyuapkan makanan kedalam mulutnya tanpa menghiraukan teman temannya yang memperhatikannya.

"Kau baik baik saja, Kook?" ujar Jhope

lelaki itu mengalihkan atensinya sejenak dan menganggukan kepalanya.

Setelah usai makan, kali ini tersisa Aeri dan Taehyung yang baru saja datang sedangkan yang lain pamit untuk sarapan ke kantin rumah sakit.

Taehyung berdiri sambil bersidekap dada menatap lelaki yang kini asik memainkan game diponselnya
"Hey Kook, kenapa kau menjadi pendiam seperti ini?"

Jungkook menghentikan pergerakan tangannya dan meletakan ponselnya, fokusnya sekarang sudah teralih kearah Taehyung, dia menatap Aeri yang sedang memakan apel di sofa sambil memainkan ponselnya.

"Aeri, kemarilah sebentar".

Aeri mendekat dan duduk di kursi samping ranjang lelaki itu.

Jungkook menghela nafas sejenak setelah menatap kedua orang yang berada dihadapannya sekarang ini.

"Maaf" ujarnya

Aeri dan Taehyung saling berpandangan

"Untuk apa kau meminta maaf?" tanya Aeri

Lagi - lagi Jungkook menghela nafas

"Maaf karena selama ini aku telah merepotkan kalian" Jungkook terdiam sebentar "Dan hyung, maaf aku telah menyakiti perasaanmu".

Taehyung menatap Jungkook sekilas dan membuang mukanya, menghela nafas dan berdehem singkat.

"Maksudnya?" ujar Aeri kebingangan dengan apa yang dibahas oleh kedua lelaki didepannya ini.

"Ah, kau tidak menyadarinya Aeri?" tanya Jungkook dan Aeri hanya menggeleng.

"Taehyung menyukaimu, dan aku malah menjadi pengganggu bagi dirinya untuk mendapatkanmu".

Aeri terdiam, bingung harus bereaksi seperti apa.

"Ya itu dulu kook, walau sekarang aku masih sedikit menyukai Aeri aku tidk berharap lagi karena aku sudah menemukan seseorang yang kurasa tepat untukku" Ujar Taehyung setelah lama terdiam, dia mengangkat jari manisnya sambil tersenyum kecil.

"Ini hanya sebagai pertanda, aku belum benar benar bertunangan" ujarnya langsung setelah melihat wajah terkejut Jungkook

Entah mengapa Aeri merasakan lega dan senang dihatinya saat tau Taehyung sudah memiliki seseorang yang mengisi hati lelaki itu.

Taehyung meraih salah satu tangan Aeri begitupun dengan tangan Jungkook, menyatukan kedua tangan itu untuk saling menggenggam.

Keduanya saling menatap dan beralih menatap Taehyung.

Taehyung terkekeh dan menyugar rambutnya.

"Oh ayolah wajah kalian kenapa seperti orang bodoh, aku tau kalian saling menyukai" Ujarnya ringan.

"Kook, tolong jagalah Aeri, aku sudah merelakan kalian untuk bersama dan kalian pun sekarang sudah tau kalau aku sudah memiliki seseorang yang kini akan mengisi hari hariku" ujarnya sambil menatap Jungkook

"Kau harus terus tersenyum, kita akan tetap menjadi teman jadi jangan sungkan menghubungiku apa bila kau peflu bantuan" ujarnya menatap Aeri dan menepuk pelan kepalanya.

Jungkook tersenyum menatap gadis yang tangannya masih ia genggam, pun dengan Aeri yang tersenyum dengan manis.

"Terimakasih, hyung"

Taehyung pamit keluar setelah ia rasa telah selesai, dia akan pergi ketempat sang pujaan hatinya menunggu.

Disepanjang jalan, Taehyung tersenyum tulus dan merasakan lega di hatinya.

. . . . .

Segini dulu ya, see u <3
Kam, 8 Desember 2022

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SAVE ME 2 [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang