SLM 02: Gudang

58 3 0
                                    

      -Hiduplah seperti aspal, diam ketika diinjak dan dapat melukai tanpa bergerak-                -Driana Jeffrico Seano-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

      -Hiduplah seperti aspal, diam ketika diinjak dan dapat melukai tanpa bergerak-
               -Driana Jeffrico Seano-

   ->>><<<-

Dingin, itulah hal yang kini Driana rasakan kala seluruh tubuhnya basah dan terasa lengket karena guyuran air bekas pel tadi.

Kini, satu-satunya harapan adanya seseorang yang lewat menuju gudang agar dapat di mintai pertolongan.

Tok.... Tok...

"Riana? Lo di dalam?" tanya seseorang yang baru saja menginjakkan kaki di gudang setelah mengetuk pintu dua kali.

"Iya, Dena" jawab Driana dengan tubuh bergetar karena merasakan tubuhnya menggigil.

Cklek..

"Lah, di kunci dari luar" cengo Nika menatap pintu yang sudah gerbuka setelah ia putar kunci yang berada di luar.

"Tau gitu langsung buka aja njir" dumel Dena, setelah itu berjalan menuju Driana yang tengah menggigil.

"Riana lo nggak apa-apa?" tanya Azel dengan polosnya membuat Dena dan Nika mendengus kesal. 'Sudah tau Driana sedang menggigil malah ditanya nggak apa-apa' pikir mereka.

"Bodoh, lo nggak liat dia menggigil gini? Buruan panggil bantuan buat gendong Riana ke UKS!" geram Nika membuat Azel segera berlari keluar untuk meminta bantuan.

"Tahan bentar! Azel lagi cara bantuan" ujar Dena menepuk pelan pipi Driana sembari mengusapkan tangannya ke tangan dingin itu berharap bisa mengurangi rasa dingin di tubuh Driana.

"Ana, kenapa bisa gini hah?" tanya Drian yang baru saja masuk dengan napas tersengal-sengal dan diikuti sahabatnya yang lain.

"Dingin" keluh Driana menggigil membuat Drian bertambah cepat berlari kearahnya dan menggendong tubuh itu tanpa memikirkan bajunya yang basah sekaligus kotor karena baju Ana.

"Kemana?" pertanyaan yang keluar dari mulut Arsel membuat Drian menatapnya sebentar sebelum menjawab.

"UKS" jawab Drian singkat setelah itu berlari menuju UKS dengan Driana yang masih di gendongannya.

Setelah sepeninggalnya Drian dan Driana, yang lain masih memilih berdiri di dalam gudang terlebih dahulu.

"Azel sama Dena mending kalian ke UKS sekarang buat bantuin Drian di sana!" suruh Barka yang berdiri diantara Arsel dan Venan. Sedangkan, yang lain mengangguk setuju dengan ucapan Barka.

Second Leader Mafia [Tidak Di Lanjutkan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang