SLM 05: Kemana?

50 3 0
                                    

Assalamualaikum, udah siap baca?

Siap untuk mengisi setiap paragraf di part ini?

Jangan lupa votenya my readers 😘

Jangan lupa votenya my readers 😘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-o0o-

-Don't judge a cover, karena yang kau lihat dengan mata kepala mu belum tentu sebuah kebenaran-
-Driana Jefarsya Seano-

->>><<<-

Setelah hampir setengah hari berada di sekolah, akhirnya seluruh murid bisa merasakan empuknya kasur dan beristirahat dengan leluasa tanpa adanya ocehan dari guru tercinta.

Beberapa menit lalu, bel pulang telah menggema dengan keras di seluruh penjuru SMA TRI SAKTI membuat banyak siswa yang segera berhamburan keluar dari kelas masing-masing.

Kini, Driana beserta ketiga sahabatnya sedang menunggu Drian dan yang lainnya di parkiran. Tadi, mereka berempat sempat di suruh oleh Drian untuk menunggu di dekat parkiran karena Drian dan yang lain sedang mencatat beberapa materi yang hanya tinggal sedikit lagi.

Hingga akhirnya, keempat gadis itu menoleh saat mendengar banyaknya derap langkah kaki menuju mereka.

"Udah lama nunggu?" tanya Drian pada Driana yang dihadapannya.

"Nggak terlalu lama" jawab Driana menggelengkan kepalanya.

"Yaudah, mending sekarang kita pulang. Gue juga udah capek banget" keluh Nika menatap yang lainnya.

"Hm, kita pulang sekarang" putus Barka yang menyetujui ucapan Nika, sedangkan yang lain hanya mengangguk karena memang hari ini cukup melelahkan di tambah lagi adanya materi tambahan.

"Emmm.... Kalian duluan aja! Aku mau singgah ke suatu tempat dulu. Dan tempatnya lumayan jauh" ujar Driana membuat mereka semua yang hendak melangkah namun tertahan karena ucapan Driana.

"Mau kemana?" tanya Drian mengernyit heran menatap Driana.

"Ke suatu tempat, ada urusan" jawab Driana menatap kearah Drian sebentar lalu beralih menatap kearah lain.

"Sama siapa?" tanya Praga turut bertanya setelah mendengar jawaban dari Driana.

"Sendiri" jawab Driana menatap bola mata kelam milik Praga.

"Yakin?" tanya Zeo mengangkat sebelah alisnya kearah Driana sedangkan yang ditanya hanya membalas dengan mengangguk yakin.

"Lo yakin bisa pergi sendiri, Riana?" pertanyaan itu terucap dari mulut Dena yang sedari tadi hanya diam memperhatikan mereka semua.

"Iya, nanti kenapa-kenapa lho di jalan takutnya" ujar Azel menatap Driana dengan khawatir.

"Nggak, aku bakal jaga diri kok. Jadi kalian kalian tenang aja" ujar Driana menenangkan semuanya.

"Gue antar aja" usul Arsel membuat yang lain mengangguk setuju dengan usulan pemuda.

"Nggak usah Arsel, lagi pula tempatnya lumayan jauh" tolak Driana membuat Drian menatapnya dengan tatapan tak terbaca.

"Udah tau jauh malah minta pergi sendiri" kesal Gania.

"Kalian pulang duluan aja. Nanti aku juga bakal pulang kok, tapi mau ke tempat itu dulu ada perlu di sana" ujar Driana sekali lagi membuat yang lainnya menghela napas pelan.

"Yaudah, lo perginya hati-hati. Pulangnya jangan sampai larut malam banget" ujar Drian yang akhirnya mengizinkan Driana untuk pergi ke tempat tersebut.

"Ok. Kalo gitu kita semua pulang dulu. Lo hati-hati di jalan" pesan Venan mengusap puncak kepala Driana sebentar lalu berjalan menuju motor mereka masing-masing.

"Iya, kalian juga hati-hati" balas Driana tersenyum menatap yang lain sudah berada di atas motor mereka sendiri. Azel bersama Arsel, Dena di bonceng oleh Praga sedangkan Nika sudah duduk manis di belakang Venan.

"Kita pulang duluan, lo hati-hati. Ingat pesan gue tadi" ujar Drian kembali memperingati Driana akan pesannya beberapa saat lalu.

Setelah seluruhnya mulai menghidupkan mesin motor besar milik mereka lalu melajukannya meninggalkan kawasan SMA TRI SAKTI dan Driana yang sedang menunggu taksi online yang sebelumnya sudah ia pesan.

Tak lama dari kepergian Drian dan yang lain, taksi yang sudah Driana tunggu tiba lalu berhenti tepat di depan gerbang sekolah. Melihat hal itu, tanpa menunggu lama Driana segera menghampiri taksi tersebut dan menaikinya. Setelah itu taksi itu mulai bergerak menuju tempat yang sudah Driana sebutkan alamatnya pada driver.

Tanpa mereka semua sadari, sedari tadi ada seseorang yang tengah berada di dalam mobil memantau apapun pergerakan mereka dari kejauhan.

Melihat mobil taksi yang di naiki gadis tadi mulai berjalan, orang tersebut segera menelepon seseorang.

"Tetap awasi! Jangan sampai kita kehilangan jejak mereka!" suruh seseorang itu pada orang yang ia telepon.

"Tetap awasi! Jangan sampai kita kehilangan jejak mereka!" suruh seseorang itu pada orang yang ia telepon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hiiii... Via update lagi:)

Insyaallah Via akan rajin up ke depannya.

Kira-kira siapa ya orang yang memantau kegiatan Drian dan yang lain? Ada yang tau?

Kuy spam next untuk part selanjutnya 👉

See u next part guys 🙌

Salam hangat:
Zovia Rahmi Yati

Jum'at, 05 November 2021.

Second Leader Mafia [Tidak Di Lanjutkan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang