2

159 12 1
                                    

☀☀

"Kamu gapunya mata ya? Kalo jalan hati hati dong,udah tau disana ada keranjang untuk menaruh buku kenapa kau tidak memakai itu saja. Buku mu terlalu banyak jadi menabrakku dasar kutu buku!" ketus seorang laki laki yang tak terima ia ditabrak oleh anna

"Huh apa kutu buku?! Apa maksudmu?! Ah yasudah maaf ngomongnya gausah pakai otot gitu dong aku kan juga gak sengaja mana ku tahu kalau ada orang didepanku" jawab anna sambil bertolak pinggang pada pria tersebut.

Orang itu pun langsung pergi meninggalkan anna. Sedangkan anna sibuk merapihkan buku yang jatuh berserakan itu.

"Orang jatuh bukanya dibantuin dulu kek atau apa gitu main pergi saja, udah tahu aku gak sengaja menabraknya . Pake marah marah dan mengatai ku kutu buku,maksud dia apa coba?! ,dia fikir dia siapa coba berani memarahi ku mama saja blablablabla" ketus anna kesal mencoba berbicara sendiri ,

tanpa sadar tasya dan irene sudah tepat berada didepannya dan melongo melihat sahabatnya itu berbicara sendiri

"Ngomong sama siapa an?" Kata tasya bingung . "Tuh sama cowo gak jelas baru ketemu udah marah marah mana aku dibilang kutu buku" jawab anna masih kesal. Tasya dan irene hanya bisa diam saja melihat sahabatnya itu ngomel sendiri.

"Eh ren tadi kamu lihat Arka kan turun dari sini,berarti anna juga lihat arka dong ya?" Kata tasya

"Arka? Arka siapa?" Jawab anna bingung.

"Ha an? Kamu gak tau Arka? Yaampun dia itu kapten team basket sekolah kita dia ganteng banget" kata irene gemas

"Aku aja gatau dia yang mana,ya jadi mana ku tahu kalau dia ganteng atau engga"
☀☀

Arka adalah seorang kapten team basket sekolah kami. Ia memiliki badan tegap dan tampan /itu menurut anak anak\ dia merupakan lelaki yang dingin dan tak sembarang orang bisa berbicara kepadanya, perempuan mana yang tak suka pada arka? Semua pasti menyukai pria tegap dan tampan itu. Sampai saat ini tidak ada wanita yang bisa menaklukan hati Arka.

"Ka annaaa ada temannya tuh didepan nungguin ganteng ka cepat sini" teriak Riko adik laki laki Anna.

"Siapa sih berani mengganggu tidur siang kaka aja,perasaan aku tak punya janji oleh siapapun deh"

Karena penasaran anna menuruni tangga rumah dan menghampiri siapa yang datang .

Terkejut bukan main kenta lah yang berada di depan pagar rumah anna. 'Darimana kenta tahu rumahku?!' Anna bertanya tanya sendiri dalam hati

"tuh kan ka ganteng ya,pacar kakak yaaaa cieeeee" kata riko sambil cengar cengir
"hush apasih kamu dia teman kakak"

"Kamu ngapain kesini? Kok kamu tahu rumahku dari siapa?"

"Mau ngerjain tugas matematika gue yang disuruh bu siti. Makanya gue kesini. Apasih yang gak gue tau" jawab kenta santai sambil memasukan sepeda motornya itu kedalam garasi anna.

Anna hanya bisa terdiam tak tahu harus berbuat apa jantungnya terus berdetak sangat hebat

"y..y..ya..audahh masuk" kata anna gugup

"gausah gugup gitu santai aja sih" anna terkejut 'hah? Dia kok tahu kalo aku sedang gugup? Jangan jangan dia bisa membaca pikiran orang?' Kata anna dalam hati. 'Atau dia adalah indogo atau semacamnya?!'

"Kamu tunggu sini dulu aku mau ambil buku sama ngambil minum" kata anna sembari pergi dari ruang tamu

"Hmm ann" Langkah anna terhenti ketika kenta dengan tiba tiba memanggilnya. Jantung anna tak berhenti berdetak kencang

'Duh mati aku ,kenapa kenta memanggilku?! Apa jangan jangan....'

"Apa?" Anna menjawab sesudah ia mengatur nafasnya agar tidak gugup karena jantungnya itu

"Buatin minumnya jangan lupa pakai es ya.. haus banget nih gue"

*bruukkk

Anna seperti orang yang habis jatuh dari lantai 15 sakit. Sakit sekali. Ia sudah menyangka nyangka yang terlalu tinggi dan akhirnya.... zonkk

"Nih minumnya PAKAI ES KAN?!" Kata anna sengaja meninggikan beberapa kata karena ia terlalu kesal. Hmm sebenernya karna ia juga sih yang berkhayal terlalu tinggi hihi

"Pakai Es nya biasa aja kali" kata kenta rupanya dia mengetahui bahwa anna meninggikan suara 'pakai es'

"Ayo kita mulai dari bab pertama ya"

Setelah 2 jam ia mengerjakan tiga bab mata pelajaran matematika itu akhirnya selesai juga.

"Hufftt .. selesai juga. Otak gue berasa mau meledak ngerjain kaya ginian. Gak lagi lagi deh" kata kenta sambil merapihkan buku bukunya

"Ih ini pelajarannya seru tau aku suka matematika "

"Ikut gue yuk ke caffē sebrang sana" kat kenta seraya mengajak anna

Lagi lagi jantung anna terus saja berdetak anna bahkan tak mengerti apa maksudnya itu,tetapi karena terlalu sering jantungnya berdetak tak beraturan. Sekarang anna sudah bisa mengontrol nafasnya

"Hah?! Ngapain? Engga lah aku belum mandi tau"

"Gapapa udah cepet ganti baju,mumpung masih siang. Itung itung karna lo udah ngebebasin gue dari soal yang bahkan pengen gue bakar buku nya ini"

Tanpa sadar anna sudah hilang dari pandangan kenta

"Yuk Berangkat!" Dalam beberapa menit saja kenta sudah memakai pakaian rapih dan simple , hanya memakai celana jeans hitam,baju putih polos panjang,memakai sneakers kesukaannya dan tentunya kerudung simple tak lupa ia memakainya bila keluar rumah dan sedikit memoles bibir nya dengan liptint. Anna sudah siapp.

Kenta seperti kaget melihat anna tak seperti perempuan lain yang untuk dandan saja memerlukan waktu satu jam ,belum ia memakai alis . Seperti mantan kenta bilang 'aku kalau tanpa alis aku seperti naked. Aku harus memakai alis dulu sebelum berpergia kemanapun . Apalagi sama kamu' itu menggelikan menurut kenta. Makannya kenta putus . Padahal mereka baru jalan 3 bulan hihi sedih.

"Oww cepat sekali" takjub kenta pada anna. Anna hanya bisa senyum simpul

Tak lupa anna berpamitan pada mama .

"Maa Anna keluar sebentar ya sama kenta"

"Iya jangan pulang terlalu sore ya nak" kata mama anna lembut

"Iya tante" seolah olah pertanyaan tersebut menjurus ke kenta. Maka kenta menjawabnya.

Anna dan kenta pergi meninggalkan rumah dengan sepedah motor kenta.

Dijalan anna hanya memikirkan satu hal. Yaitu dia harus bercerita tentang kejadian hari ini dengan Tasya dan Irene atau tidak. Karena mereka bertiga selalu bercerita tentang apapun yang terjadi pada mereka bertiga.

Love Never WrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang