2. REMEDY (2)

411 58 58
                                        

JIMIN POV.


Sudah dua tahun aku dan Seulgi berpisah. Rasanya sangat tidak rela namun mau bagaimana lagi. Aku terlanjur mengucap kata 'akhiri'.

Kesalahan terbesarku saat itu adalah tidak mau mendengarkan pembelaan dari Seulgi. Bahkan untuk mengetahui semua kebenarannya pun aku enggan. Semua berakhir dengan kata 'andai saja'.

Ya...


Andai saja aku mau mendengarkan semua penjelasan Seulgi.

Andai saja aku tidak buru-buru mematikan teleponnya saat itu.

Dan, andai saja aku tidak bertemu dengan Yumi, seorang aktris dari agensi yang sama denganku.


Kini aku menyesali semua sikapku dua tahun lalu. Akibatnya, aku menjadi sedikit pendiam dari biasanya, tidak mudah lagi percaya pada orang lain, dan tentu saja kehilangan matahariku, Kang Seulgi.

Semua kesialan itu berawal ketika aku dan Yumi sama-sama sedang menikmati udara malam di New York. Kami berdua kebetulan bertemu di taman dekat hotel tempat kami menginap. Dia menemaniku menikamti malam dan bercerita beberapa hal. Salah satunya mengenai berita yang sedang simpang siur dibicarakan di Korea. Katanya....

Aku cukup percaya padanya karena dia lebih banyak berkecimpung di dunia entertaiment seperti ini. Bahkan dia sanggup memberikan bukti-bukti yang menurutnya valid dari semua perkataannya.

Salah satu berita yang dia bawa adalah berita mengenai kekasihku, Seulgi. Dari berita yang ia bawa, dikatakan bahwa Seulgi saat ini sedang dekat dengan salah satu solois pria kenamaan Korea. Aku mengenal pria tersebut karena memang dia adalah salah satu partner Seulgi di lagu duetnya beberapa saat lalu. Tidak hanya itu, Yumi memberikanku beberapa foto Seulgi dan lelaki itu. Foto yang sama sekali belum aku ketahui.

Mereka terlihat sedang berbincang. Bahkan kulihat di salah satu foto, Seulgi sedang memegang pundak sang lelaki sambil tersenyum riang. Ada pula foto yang kabarnya dikirimkan teman Yumi. Foto yang memperlihatkan Seulgi sedang makan malam bersama dengan solois tersebut, makan malam romantis lebih tepatnya.

Tentu hal tersebut membuatku sedikit cemburu. Aku pun pernah beberapa kali memperingatkan Seulgi untuk tidak dekat dengan solois tersebut karena sang solois secara terang-terangan mengungkapkan bahwa tipe ideal wanitanya adalah Seulgi. Namun sepertinya tak dihiraukan olehnya.




Semenjak aku melihat foto dan info yang Yumi berikan, aku berusaha untuk tidak membalas pesan-pesan yang datang dari Seulgi. Terlalu malas melihat pesan tersebut karena mengingat Seulgi sama dengan mengingat foto-fotonya bersama lelaki lain. Beberapa kali aku melihat pesan Seulgi yang isinya hanya menanyai kabar. Terlalu monoton dan membosankan. Bahkan ia hanya mengirimkan pesan di hari pertama dan kedua saat aku tour.
Semenjak saat itu pula, hubunganku dengan Yumi semakin dekat.

Jujur saja, aku nyaman dengan Yumi. Dia bisa menjadi teman curhat yang mengerti diriku. Dia bisa menjadi motivator terbaik dan selalu memberikan semangat sebelum kami konser. Sifatnya yang ceria mampu membuatku sedikit lupa akan rasa cemburuku pada Seulgi. Sebenarnya sifatnya ini hampir sama dengan Seulgi.
Lambat laun aku pun benar-benar nyaman bersamanya. Aku semakin lupa dengan Seulgi. Bahkan aku sudah tidak mendapat pesan lagi dari Seulgi terutama saat sedang bersama Yumi.

Sejujurnya perasaanku pada Seulgi sudah sedikit memudar dengan hadirnya Yumi. Puncaknya, Yumi memberikan info dengan muka yang dibuat sesedih mungkin. Dia mengabarkan bahwa kekasihku di Korea sana sedang mempersiapkan lagu barunya bersama sang solois yang menjadi objek kecemburuanku.

Tentu saja hal tersebutlah yang membuatku mengambil keputusan sepihak dan semuanya benar-benar berakhir....






🌻🌻🌻






SEULMIN ARCHIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang