6

9.7K 1.2K 144
                                    

HAPPY READING♡

"Kalo gitu gue bakalan panggil lo Ellie. Valerie jadi Ellie. Gimana?"

"WOAH Ellie ya. Gue suka!!"pekik Valerie senang.

"Oke kalo kayak gitu berarti gue manggil lo Arsen dan lo manggil gue Ellie. Jangan ada yang panggil lo dengan nama Arsen. Panggilan itu khusus gue paham?"

"Hmm, lo juga."

"Dah, lo istirahat. Btw, password wifi lo apa? Gue mau maraton drakor."

"Maraton? Apa hubungannya maraton sama password wifi?"

"Ada lah, lo gak perlu tau."

"Sini hpnya."ujar Arsenio. Valerie dengan cepat memberikan hpnya dengan senyuman manis. Arsenio mengetik sesuatu lalu tak lama Arsenio pun mengembalikannya kepada sang empu sedang senyum senyum sendiri.

Rencananya ia akan menonton drakor yang berjudul Hometown Cha Cha Cha yang belum selesai ia tonton di dunianya dulu. Untung saja di dunia novel ini ada drakor tersebut karena ia masih ingin menyaksikan moment romantis Hong Banjang dengan Bu Dokter.

Membayangkannya saja sudah membuat Valerie senyum-senyum sendiri. Valerie menggelengkan kepalanya untuk menghilangkan wajah tampan Hong Banjang.

Valerie melihat penampilannya melalui pantulan cermin dan ia baru sadar bahwa ia masih memakai seragam. Pantas saja ia ia merasa tidak nyaman.

Valerie berjalan keluar kamar Arsenio. Baru saja baru saja tiga langkah ia berjalan sudah di hentikan oleh mahkluk satu ini. Sepertinya ia sangat suka menahan Valerie berjalan.

"Lo mau kemana? Mau kabur lo?"tuduhnya

"Enak aja! Gue mau ambil baju. Gak enak banget pake seragam begini."

"Gak usah. Pake baju gue aja."

"Oh no! Jangan! Kalo di drama-drama cewek pake baju cowoknya keliatan imut. Lah gue? Kayak orang sawah ntar. Ogah gue."tolak Valerie membuat Arsenio tertawa tanpa sadar membuat Valerie terpaku di tempatnya.

"Sial, tu muka cakep banget. Eh, sadar Val sadar, walaupun dia tipe ideal lo, lo gak boleh sampe suka sama dia. Inget dia malaikat maut lo. Dia secound lead."batinnya menyadarkan.

"Ekhem. Terserah. Tapi kalo lo kabur dari sini."

Arsenio dengan sengaja menjeda ucapannya. Ia duduk kemudian menarik pergelangan tangan Valerie membuat tubuh gadis itu oleng dan terjatuh tepat di pangkuan Arsenio.

"Lo, gue jamin bakal nyesel."bisiknya tepat di telinga Valerie lalu dengan sengaja meniupnya membuat sang empu merinding dibuatnya.

"I-iya. Lepasin tangan lo, gue mau ambil baju."ujar Valerie berusaha melepaskan lengan kekar Arsenio yang melilit pinggangnya. Saat sudah terlepas dengan cepat Valerie berlari secepat kilat dengan debaran jantung yang sangat menggila.

Sekilas Arsenio dapat melihat seburat merah di pipi Valerie. Arsenio terkekeh melihat sikap memggemaskan yang baru saja gadisnya itu tunjukan. Ia memegang jantungnya, entah sejak kapan berdebar dengan begitu cepat.

Into To The New World : Veronica X ValerieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang