HAPPY READING♡
Valerie sedang memakan permen gagang sembari menonton Bintang dan sang kekasihnya (Friska) sedang beradu argumen tepat di depan mobilnya.
"Val, gak balik lo?"tanya Ardi yang baru datang diikuti Arsenio dan Samuel. Sementara Sergio ia tak terlihat batang hidungnya.
"Lo gak liat di depan mobil gue ada yang lagi ribut?"kesal Valerie seraya menunjuk 2 insan yang sedang bertengkar
"Lo tunggu disini. Biar gue pisahin."
Saat ingin beranjak dengan cepat Valerie menahan Ardi lalu menggelengkan kepalanya. Ia mengeluarkan permen dimulutnya lalu berujar.
"Lo gak tau? Hal yang seru selain menonton kebakaran itu nonton perkelahian. Jadi jangan lo pisahin. Biarin aja."
Lalu Valerie memakan permennya kembali. Tak lama setelah ia berujar Bintang mendatangi mereka dengan wajah kesal.
"Yang mana lagi?"tanya Samuel
"Yang gue temuin di jalan mawar."jawab Bintang santai
"Edan! Lo nemuin cewek kayak nemuin batu kerikil njir. Gampang banget kek nya."seru Ardi
"Sedangkan gue? Kayak nemuin uang cepe' di jalan. Susah."lanjutnya
"Makanya punya wajah tuh kek gue. Cakep."bangga Bintang
"Perasaan nih ya, kalo dalam segi tampang keknya lebih unggul gue deh."
Jika dibandingkan dengan wajah Ardi maka Bintang kalah. Tapi, Bintang itu menang di humoris doang dan dia itu tipikal sweet talker. Jadi banyak cewek yang klepek-klepek sama dia.
"Makanya kalo lo dapet target, langsung lo deketin. Apalagi dengan lo yang-"ujar Bintang meneliti penampilan Ardi
"Pasti dapet deh."lanjutnya
"Gak ah. Gue gak akan bisa, gak berani gue."
"Lo lagi suka sama seseorang?"tanya Samuel membuat Ardi mengatupkan bibirnya. Ia keceplosan.
"Gak nyangka gue tipe kek lo gak bisa deketin cewek yang disuka."sahut Samuel
"Gini bro."Bintang merangkul bahu Ardi. "Lo kalo suka deketin. Kalo lo diem doang, dia gak akan tau kalo lo suka sama dia."jelasnya
"Dan satu lagi. Lo jangan main kode-kodean. Lo kalo mau dekeketin harus jelas maksudnya apa. Jangan buat cewek itu bingung."timpal Valerie.
"Lo kan tau kalo tu cewek gak peka. Dia pasti ngira lo emang orangnya baik ke semua orang. Jadi lo harus perjelas maksud lo bersikap baik ke dia apa."tambahnya membuat yang lain bingung.
"Val, lo tau cewek yang ditaksir sama si Ardi?"tanya Bintang
"Taulah. Keliatan banget kali. Gue kasih tau nih y-"ucapan Valerie terhenti karena Ardi membekap mulut Valerie. Valerie yang merasa tidak bisa bernafas menepuk lengan Ardi. Arsenio yang melihat itu menginjakkan kaki Ardi dengan cukup kuat. Setelah terlepas ia langsung melilitkan tangannya ke pinggang ramping Valerie.
"Jangan sentuh cewek gue."ujar Arsenio dengan wajah dinginnya
"Val? Lo beneran tau cewek yang ditaksir Ardi?"tanya Samuel
Valerie melihat kearah Ardi yang tengah menatapnya dengan tatapan 'jangan kasih tau!'. Melihat itu Valerie menjadi senang menggoda Ardi
"Nggak."jawabnya membuat Ardi menghela nafas lega
"Tapi yang gue tau dia pasti orang yang deket sama kita." Ardi yang tadi tenang menjadi tegang kembali.
"Kalo nggak mana mungkin si Ardi bakalan suka."lanjutnya
"Pulang!"titah Arsenio membuat Valerie berdecak kesal.
"Iya."pasrah Valerie saat melihat tatapan Arsenio yang mematikan
"Lo ngapain ngintilin gue?"tanya Valerie kepada Arsenio.
"Pulang bareng."jawabnya santai
"No! Gue mau ke rumah Step."larang Valerie
"Terus?"
"Ya elo jangan ikut."
"Kenapa?"
"Gapapa sih. Udah ah, gue mau pergi."pamit Valerie meninggalkan Arsenio
"Bareng. Gue juga mau ke rumah Sam."
"Ngapain?"
"Gio ada disana. Jadi semuanya nyusul."
"Pantes aja gue gak liat Sergio daritadi. Ngapain dia ke rumah si Step?"
"Jenguk. Disuruh kakeknya."
"Ohh. Iya juga sih. Kalo gak disuruh dia mana pernah inisiatif."ujar Valerie
***
"STEP SAYANG!"panggil Valerie mengabaikan Sergio yang sedang berada di ruang tamu seraya memainkan hpnya.
"Apaan sih? Berisik banget. Gue ada didapur."
"Gimana keadaan lo sekarang? Udah sembuh? Atau masih sakit?"
"Udah sembuh. Kalo belum mana pasti wajah gue pucet. Gak secantik sekarang ini."jawab Stevani
"Yaudah pasti dong. Gue bego banget pake nanya. Apalagi lo tadi di jenguk sama doi. Langsung sembuh dong.. iya gak?"
"Tau aja lo."jawab Stevani senyum-senyum sendiri.
"Tapi, lo sakit apa? Tumben banget."
"Sakit manusiawi kali. Tadi pagi gue mual-mual doang. Sekarang sih gapapa?"
"Hah?! Gilak lo bikinnya kapan sat!! Pantes aja si Gio jengukin lo. Jalan berapa minggu?"ujar Valerie heboh seraya mengelus perut rata Stevani.
Pletak!
"Gue masuk angin bukan hamil bego!"kesal Stevani
"Huaa Arsen!! Liat nih si Step. Masa dia nonyor-nonyor kepala gue. Sen marahin Step. Dia bandel."adu Valerie kepada Arsenio yang berada di ruang tamu bersama Sergio. Tak lama Stevani pun datang lalu dengan cepat memiting kepala Valerie
"Val, ini urusan kita berdua. Lo jangan bawa-bawa orang."bisiknya penuh dengan penekanan. Ia tersenyum canggung kearah Arsenio. Ia malu dengan tingkah Valerie yang sekarang.
"Iya-iya. Lepas dulu nyet! Ketek lo bau."seru Valerie
Stevani dengan cepat menyium ketiaknya. Ia tidak mencium bau tidak sedap dari ketiaknya. Valerie langsung lari terbirit-birit disertai tawa khasnya. Sadar ia telah ditipu Stevani menggeram kesal.
"VALERIE!! AWAS LO YA!!"teriak Stevani dengan cepat menyusul Valerie yang menuju lantai dua.
Arsenio hanya tersenyum maklum melihat kejadian ini. Ia sering mengalaminya saat bersama Valerie. Gadis itu memang sangat jahil. Anehnya ia bisa menunjukkan diri dia yang sebenarnya. Mungkin itu juga yang dialami oleh Stevani.
Sedangkan disisi lain, Sergio sedang melamun. Ia tak pernah melihat sisi Stevani yang seperti ini. Biasanya ia melihat Stevani yang selalu jaga image di depannya.
Tapi lihat sekarang, jangankan jaga image, melirik ia saja Stevani tidak melakukannya. Entah kenapa hal itu membuatnya terusik.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Into To The New World : Veronica X Valerie
RomansaVeronica Indah Puspita adalah seorang gadis pecinta Strawberry dan permen milkita. Ia orangnya sangat ceroboh dan ceria. Valerie Tricia Akbar sahabat dari Stevani Gina Septiani sang antagonis. Valerie mempunyai tunangan yaitu second lead yang tak ka...