#02

1.4K 238 64
                                    

Slurp

Slurp

Sedari tadi Mikey tiada hentinya menjilati wajah ataupun leher Takemichi, begitupun Takemichi yang juga tidak berhenti menyumpah serapahi manusia didepannya.

Bagaimana tidak? Sebelumnya wajah Takemichi dihujani ciuman oleh Mikey, dan juga tangannya yang diikat membuatnya tak bisa bergerak.

Bagaimana tidak? Sebelumnya wajah Takemichi dihujani ciuman oleh Mikey, dan juga tangannya yang diikat membuatnya tak bisa bergerak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Walau begitu, Takemichi juga tidak berhenti memberontak.

"Hei! Berhenti menjilatiku! Memang apa enaknya--akh!"

Tiba-tiba saja Mikey menggigit leher Takemichi, dan membuat Takemichi meringis.

Mikey menyeringai. "Dari tadi mencoba memberontak masih tidak bisa, huh?"

"Bagaimana bisa?! Kau mengikatku menggunakan tali sambil menahanku!" Jawabnya kesal. Semakin ia mengeluarkan ekspresi kesalnya, semakin gemas Mikey dibuatnya.

Mikey tertawa kecil. "Ini baru diikat pakai tali lho~ belum pakai rantai.."

Sontak mata Takemichi terbelalak. "R-rantai?..."

"Iya, mau coba?" Tanya Mikey dengan nada menggoda.

"Tidak! Tidak mau dan tidak akan pernah mau!" Tolaknya cepat. Wajahnya kian memerah kesal.

Mikey melepas tangan Takemichi yang masih terikat tali. "Kalau begitu aku ambil dulu" ucapnya santai sambil merangkak turun dari kasur.

"Aku tidak sabar ingin memakan kucing manisku~" gumamnya yang sengaja dikencangkan agar Takemichi mendengarnya.

"Mikey-kun! Mau kemana kau! Lepaskan aku dulu!" Teriak Takemichi yang tidak digubris oleh Mikey.

Cklik

"Huft, akhirnya keluar!" ujar Takemichi lega.

Didepan sana ada Cleo yang hanya bengong atau plonga-plongo.

"Pstt! Cleo! Ambilkan itu untukku!" Pinta Takemichi sambil mengarahkan cleo ke benda tajam itu menggunakan matanya.

Seperti mengerti, Cleo memiringkan kepalanya. "Miaw?"

Takemichi mengangguk seru. "Benar! Benar!"

Dengan tangan berbulu gembulnya, cleo mendorong gunting itu sekuat tenaga dan membuatnya mendarat tepat didepan kaki Takemichi.

"Nice boy! " pujinya senang.

Takemichi pun menggerakkan kakinya untuk menuntun gunting itu pada tangannya yang masih terikat.

Ia membalikkan posisi gunting itu supaya mudah digunakan. Yang pertama ia gunting adalah tali yang terikat pada dinding kasur.

Sret

"Yosh! Tinggal satu lagi!"

Setelah terlepas dari dinding kasur, Takemichi kembali menggunakan gunting itu untuk memutus ikatan tali.

[✓] Tragedy; MaitakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang