ANGSTOBER #8 [SILENCE]

3 1 0
                                    

'Tetap diam'

'Jika kau mau selamat'

Hal itulah yang ku pelajari dalam pekerjaanku.

Saat kau menemukan fakta yang merugikan atasan, maka diamlah. Jika tidak, dirimulah yang akan merugi.

"Kak Darren.." Aku menaruh setumpuk berkas ke atas meja seniorku itu. Matanya yang sedari tadi memerhatikan layar komputer miliknya itu menoleh padaku.

"Ada apa Mary?" Kak Darren memutar kursinya menghadapku. Mata biru lurus menatapku lembut.

"Saya menemukan beberapa bukti penggelapan uang pa-" mata kak Darren langsung terbelalak dan langsung membungkam mulutku.

"Tidak.. Hapus saja laporan itu." Suaranya bergetar. "Jangan membahas itu.. Tugas kita menyelidiki kriminal.. Bukan para atasan Mary.."

Mendengar itu, aku yang masih bingung dengan sistem pemerintahan ini hanya mengangguk pasrah. Kak Darren terdengar ketakutan, lebih baik aku tidak melakukannya.

***

"Mary... Kupikir aku harus melaporkan hal ini.." Kak Darren menaruh laporan penggelapan uang lain di meja kerjaku. Wajahnya was was, bahkan kacamata bulatnya bolak-balik merosot dari batamg hidungnya akibat keringat dingin yang bercucuran.

"Kenapa kak?" Aku menatapnya bingung, perasaanku benar-benar khawatir terhadapnya.

"Mereka sudah terlalu jauh.. Bahkan gajimu juga belum turun bukan?" Kak Darren menatap mataku, aku terkejut Kak Darren yang di atas ku memikirkan gajiku yang belum keluar.

"Belum.. Sudah terhambat 3 bulan." Jawabku pelan. Kak Darren mengepalkan tangannya kuat. "Apa anda akan benar-benar melaporkanya?"

"Akan kulakukan."

Tidak lama setelahnya, Kak Darren menghilang. Rekan-rekan kerjanya hanya menutup mata mereka. Beberapa bulan kemudian, aku menemukannya dalam pencarian pribadiku.

Ya.. Aku menemukan jasadnya.

Genevin FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang