Angstober #2 [TEARS]

4 1 1
                                    

Air mata terus mengalir dari kedua mata gadis bertelinga kelinci itu. Tatapan matanya yang cerah kini hanya terdapat kekosongan yang kelam. Matanya tertuju pada desanya yang porak poranda, dengan aroma darah di seluruh tempat dan tidak ada suara kehidupan sedikit pun.

Ia tidak bisa berkata apa-apa, tubuhnya kaku memandangi pemandangan keji tersebut, keranjang berisi tanaman obat yang dibawanya sampai terjatuh ke tanah.

"Apa yang--"

Dalam shock, ia perlahan berjalan menyusuri jalan desanya. Matanya tidak kuat menemukan tubuh-tubuh warga disana yang tidak bernyawa. Desa itu sudah mati. Ia berjalan memasuki rumahnya yang pintunya bahkan sudah hancur dibuka paksa.

"Ayah- Ibu-" matanya terbelalak saat melihat kedua orangtuanya terkulai di depan rumahnya begitu saja.

"Kak Leo! Bella!" Dengan cepat ia berlari mengelilingi rumah mencari keberadaan kakak dan adiknya itu.

"Kak!" Ia langsung memeluk tubuh kakak nya yang sudah dingin itu,  "Maafkan Tea.. Harusnya aku tidak--"

   

Genevin FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang