Kranzt tengah berjalan menuju kumpulan penyihir lain berbaju hitam di pemakaman tersebut. Tangannya mencengkeram erat kacamata kotak itu gemetar. Dilihatnya sosok yang seumuran dengannya duduk tertunduk di depan makam itu."Gill..." gumamnya seraya mendekati anak itu. Ia menyodorkan kacamata milik ayah dari anak itu dan langsung di rebut olehnya.
"Kau tidak berhak menyentuh benda ini!" mata Gillden penuh dengan amarah dan kebencian, "kau.. Kau membunuh ayahku!"
Gillden langsung di tahan oleh ibunya, ibunya memeluk Gillden sebelum anak itu menyerang Kranzt yang terdiam. Ia belai lembut rambut merah padam Gillden. "Jangan marah terhadap temanmu Gill.."
"Aku bukan temannya!"
"Kau tidak menyelamatkan ayahku!"
"Kau adalah kartu as tim combat! Kenapa kau meninggalkan ayahku!"Gillden terus mengamuk seraya menatap Kranzt penuh kebencian.
"Yah.. Karena aku takut jadi aku lari saja." Kranzt setengah hati menjawab hal itu, ia tau kalau ia mengatakan yang sebenarnya hasilnya tetap sama, ia tidak akam dimaafkan.
"Kau... Pembunuh!"
"Aku tidak akan pernah memaafkanmu!"
"Aku membencimu! Aku akan membunuhmu!" Kranzt tertunduk, tepat saat itu Claudius datang dan membawa Kranzt pergi.
"Aku akan membunuhmu Kranzt."
KAMU SEDANG MEMBACA
Genevin Family
AcakKumpulan cerita-cerita OC dan persona yang belum kalian ketahui