"Bu, kenapa saya dipindahkan?" tanya Rejali kepada Ibu kosnya.
"Karena kalau di huni 4 orang terlalu penuh. Tadi ada orang yang menyewa kamar di Kos Ibu, jadi untuk sementara kamu akan tinggal di kamar yang sama dengannya" kata Ibu Kos mencari - cari alasan.
Dia tahu benar, kalau kamar kos - kosan miliknya itu, diperuntukkan untuk empat orang. Kalau bukan mendapatkan uang lebih, dia juga tidak ingin menyuruh anak dusun itu pindah ke kamar VIPnya.
"Tapi kan, ini mendadak banget, Bu" kata Rejali tidak terima, karena sekarang sudah malam. Selain itu, tidak mungkin kan dia mengempak barang - barang malam begini.
"Barangmu, pindahi besok aja! Siapa suruh kamu ketiduran? Kalau saja tadi Ibu tidak meninggalkan pesan sama Ryan dan kamu tidak juga datang ke sini, mungkin Ibu udah pindahi duluan"
"Tapi..."
"Nggak ada tapi-tapian Rejali, besok kamu harus menetap di kamar ini dan ini kuncinya" kata Ibu Kos itu lagi sambil meletakan sebuah kunci di atas meja.
"Baiklah, kalau gitu saya pamit dulu sama abang - abang di sana serta ambil buku dan baju untuk dipakai besok pagi. Soalnya besok pagi saya ada kelas, Bu" kata Rejali sambil mengambil kunci itu.
"Ya udah, pergi sana" kata Ibu Kos itu sambil mengibas-ngibaskan tangannya ke udara.
"Assalamu'alaikum, Bu" kata Rejali sambil beranjak di sana, sementara itu Ibu Kos itu menjawab salamnya, sebelum dia akan pergi dari sana.
Dia berjalan gontai menuju kamarnya. Dia merasa sudah nyaman dengan kamar barunya ini. Makanya dia merasa sedikit sedih, saat harus meninggalkan kamar itu.
Dia mengetuk pintu kamar itu, disana dia melihat Ryan berada depan pintu kamarnya.
"Bang, aku nitip barang dulu di sini" kata Rejali sambil masuk kekamarnya.
"Emang kamu mau kemana?" tanya Ryan kaget.
"Ibu Kos nyuruh aku untuk pindah, Bang. Jika selama ini aku merepotkan Abang, aku minta maaf" jawab Rejali.
"Iya, Abang juga ya! Emang harus sekarang pindahnya?" tanya Ryan, saat melihat Rejali membereskan barangnya dan memasukkannya ke dalam tas.
"Iya, kata Ibu Kosnya harus, Bang. Dia bilang untuk nemani seorang anak kos yang baru masuk. Soalnya dia tinggal sendirian di sana" kata Rejali menjelaskan.
"Ooo, gitu ya" kata Ryan mangut - mangut mengerti dengan ucapan adik kosnya.
"Abang lagi sibuk ya?" tanya Rejali saat melihat laptop Ryan yang layarnya masih menyala.
"Iya, dikit sih" kata Ryan sambil tersenyum.
"Kedua teman kos kita kemarin mana, Bang?" tanya Rejali sambil melihat kesekeliling ruangan yang nampak mencari - cari seseorang disana.
"Mereka berdua masih keluyuran. Lagian jam malam kos ini, kan jam 10. Jadi masih bebas" kata Ryan mengingatkannya.
"Kalau gitu aku nitip pesan ya, Bang. Bilang terima kasih serta maaf, karena selama ini sudah mau terima aku disini dengan lapang dada" kata Rejali seakan - akan sudah mau pergi jauh saja.
"Kamu ini kayak mau pindah jauh aja. Kita itu masih satu kos, berarti satu rumah. Kamar aja yang beda" kata Ryan sambil tersenyum. Dia tidak mengerti kenapa adik kosnya ini ngomong begitu, saat memikirnya, dia juga yang malah merinding sendiri mengingatnya.
"He...he....he, maaf jika aku terlalu berlebihan, Bang" kata Rejali malah cekikikan melihat ekspresi seniornya itu.
"Nggak apa - apa kok, lain kali kalau ada masalah, dateng aja ke kamar ini atau cari aja Abang di kampus" pesan Ryan.
"Sip dah, Bang. Kalau aku pergi dulu ya, Bang. Assalamu'alaikum" kata Rejali pamit kepada Ryan.
"Iya, wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh"
Setelah kata - kata itu, Rejali pun menjauh dari kamar kosnya. Kamar kos yang sudah memberinya sangat banyak kabahagian. Walaupun dia baru dua minggu tinggal di sana.
😈👿☠️☠️☠️☠️👿😈
Akhirnya bisa UP juga. Maaf ya bagi yang menunggu cerita ini untuk Update, updatenya kali ini sangat lama.
Terima kasih untuk yang sudah membaca novel - novel karya Azumi. Semoga ceritanya dapat menghibur dan berkembang lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Siap Melayani Anda, Tuan Putri
Teen FictionTakdirku Aku... Aku pernah merasakan Apa arti kebahagiaan Namun terkadang... Kebahagiaan tak bernilai apapun Karena seseorang yang sering kulihat Jauh untuk ku gapai Orang itu selalu marah kepadaku Dan jujur aku tak tahu apa yang pernah ku perbuat A...