PART 2

168 13 2
                                    

Jaehyun menghela nafas saat melihat perkarangan rumahnya masih sama saat ia pergi tadi.

Ia segera memberikan kunci motornya pada bodyguard yg berjaga untuk dimasukkan ke garasi, kemudian berjalan masuk.

Matanya berbinar saat melihat Wanita cantik yg duduk dengan anggun sedang membolak-balikkan sebuah majalah.

Ia berlari kecil dan melompat duduk disofa; di sebelah Wanita itu, kemudian memeluknya erat dari samping.

"Nuna!"

Wanita tersebut sedikit tersentak, kemudian tersenyum saat tau siapa yg memeluknya.

"Hei. Bagaimana kabarmu?"

"Seperti yg kau lihat." Jaehyun memberikan cengiran lucunya.

Krystal Jung—terkekeh. Ia mencubit pipi berisi adik kesayangannya.

"Darimana tadi?" Tanyanya lagi.

"Tempat mereka." Ia kembali memeluk erat sang kakak dan menyembunyikan wajahnya pada bahu sempit Krystal. Mengusak wajahnya disana.

Krystal tersenyum. Ia mengelus rambut tebal Jaehyun. Jangan pikir, ia tidak tau maksud sang adik. Ia tau, bahkan sangat tau.

"Merindukan mereka?"

Jaehyun mengangguk. Ia mengangkat wajahnya, menatap wajah Krystal yg juga sedang menatapnya. Kemudian tersenyum. "Kapan aku tidak merindukan mereka?"

Krystal mengelus surai coklat madu Jaehyun. Ia tersenyum lembut tanpa ingin mengatakan apapun.

Jaehyun sendiri kembali menyembunyikan wajahnya dibahu sempit sang kakak. Menikmati elusan lembut sang kakak dirambutnya.

Mereka menikmati waktu berdua, melepas rindu setelah lama tidak bertemu. Tanpa mereka sadari, ada kedua orang yg memperhatikan dengan sendu. Terutama pada Jaehyun.

"Hayooo.... Berbicara apa kalian? Kenapa rasanya se-mellow ini?" Salah satu dari mereka membuka suara seraya berjalan mendekati kedua anaknya.

Jaehyun dan Krystal menoleh dan mendapati kedua orangtua mereka tersenyum.

Mata Jaehyun berbinar. "Mom!" Ia langsung beralih memeluk Jung Jae-Joong erat sedetik setelah sang Mommy duduk di sebelahnya. "Misyuuu~"

Jaejoong terkekeh melihatnya. Putra manjanya ini tidak berubah dari dulu. "Mommy juga." Ia mengelus lembut rambut halus sang anak.

"Hei-hei! Jangan terus memeluk Istri-ku. Aku cemburu."

Jaehyun mendengus mendengar ucapan sang Daddy. Krystal tertawa dan Jaejoong yg menggeleng.

"Kau mengganggu, Dad."

Jung Yun-Ho—terkekeh. Ia merentangkan tangannya; meminta pelukan sang anak.

Jaehyun dengan senang hati beranjak; menuju sofa single yg sedang di duduki Yunho dan memeluknya erat.

"Bawa menantu cantik-ku kemari. Dia sudah lama tidak berkunjung. Ini juga berlaku untuk Hyung kurang ajar-mu. Sekalian suruh ajak teman-nya itu." Bisik Yunho pelan yg hanya di dengar oleh Jaehyun yg sekarang terkekeh kecil.

"Yaya. Aku akan membawa setelah aku bertemu dengannya." Balas Jaehyun berbisik juga.

"Besok. Aku mau besok. Mommy-mu juga sepertinya merindukan kedua menantunya."

"Aish, Dad. Aku punya tugas besok. Lusa saja ya?"

"Besok, Jung! Tidak ada bantahan." Yunho menepuk punggung sang anak beberapa kali sebelum melepasnya menampakkan wajah sang Putra yg masam membuatnya terkekeh kecil.

"Sepertinya kalian sangat merindukan ya sampai berpelukan lama sekali." Celetuk Krystal tanpa menyadari wajah sang adik. Jaejoong hanya terkekeh.

Jaehyun kembali duduk ditengah-tengah kakak dan Ibu-nya. Ia menghela nafas seraya mendelik pada sang Ayah yg berbincang pada Krystal.

Sekarang ia bingung, bagaimana cara untuk memenuhi permintaan Ayah-nya.

"Dimana kakak-mu?" Tanya Jaejoong.

Jaehyun mengangkat sebelah alisnya, jari telunjuknya menunjuk Krystal.

Jaejoong menggeleng. "Bukan. Maksud Mommy, Chanyeol."

"Ah, dia pergi ke agensi."

Yunho yg mendengarnya mendengus. "Apaan? Dia juga pergi ke rumah kekasihnya, mungkin malam nanti baru kembali."

Jaehyun langsung menoleh. "Huh!? Sungguh? Kenapa dia tidak bilang sih!? Kan aku juga ingin bertemu kekasihku!"

Yunho menatap datar. "Kau belum membuatnya menjadi kekasih. Jangan mengada-ngada."

Krystal tertawa keras seakan mengejek Jaehyun yg sudah cemberut, sementara Jaejoong menggeleng.

"Ck, Dad. Kau selalu begitu."

"Makanya cepat jadikan dia kekasihmu sebelum orang lain mengambilnya." Sahut Krystal menepuk-nepuk puncak kepala Jaehyun yg mendelik padanya.

"Sebelum ada yg mengambilnya, aku akan menyingkirkannya terlebih dahulu. Dia hanya akan menjadi milikku. Hanya milik Jaehyun seorang." Ia beranjak menuju kamarnya.

"Mom, panggil aku jika sudah makan malam. Aku ingin istirahat sebentar. Perjalanan tadi membuatku sedikit lelah." Ucap Jaehyun lagi sebelum menghilang dibalik belokan tangga.

Yunho menggeleng. "Benar-benar Putra Park."

***

"Yakin ingin pulang?"

Kai mengangguk, walau sedikit ragu. Mereka baru saja pulang dari mall -paksaan dari Kai sendiri yg ingin pergi kesana- dan saat ini berada di mobil yg dikendarai oleh Taeyong.

"Hubungi Baekkie Hyung." Taeyong memelankan laju mobilnya. Ia tidak ingin pulang jika Chanyeol masih berada di rumah mereka. Itu tidak baik untuk matanya.

Kai akhirnya mengambil ponselnya yg ia letakkan di dashboard, membuka kuncinya, dan mencari nama Baekhyun untuk di hubungi.

Ia sengaja menekan loudspeaker agar Taeyong juga bisa mendengarnya. Di deringan ke empat, Baekhyun mengangkatnya.

"Halo. Kenapa?"

Keduanya saling melirik saat mendengar suara Baekhyun yg sedikit terengah.

"Hei. Kalian sudah selesai?"

"Huh? Ap-- Ah! Yeolh.. t-tunggu. Mph-"

Tut tut!

Kai berdecak. Sementara raut Taeyong menjadi sangat datar.

"Tidak jadi pulang. Terserah ingin kemana, tapi aku lapar sekarang." Sungut Kai. Ia melemparkan ponselnya kembali pada dashboard.

Taeyong mengangguk sekilas. "Cafe atau restoran."

Kai terlihat berpikir sebentar dengan jari telunjuk yg berada di dagu. "Cafe saja. Aku ingin memakan masakanmu saja nanti di rumah dan aku yakin sekali jika Baekie belum makan juga nanti. Ia terlalu sibuk bercinta dengan kekasih kelebihan hormonnya." Ia mendengus di akhir kalimat membuat Taeyong hanya tersenyum kecil.

"Hm." Taeyong memutar arah kemudinya, berbalik menuju cafe terdekat.



•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MAFIA COUPLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang