PART 8 - (a)

95 8 2
                                        

Siapa kangen gua? Angkat kaki dulu cung!

•••

Taeyong menghela nafas. Entah sudah ke berapa kalinya ia menghela nafas hari ini.

Sedangkan lelaki yg duduk di kursi kemudi disebelahnya hanya tersenyum lebar sesekali bersenandung kecil. Siapa lagi kalau bukan Park Jaehyun, si lelaki keras kepala.

Tadi setelah makan siang di kantin. Taeyong tidak memiliki kelas lagi dan Jaehyun pun sama. Ingat, Jaehyun memilih jurusan yg sama dengan Taeyong kan? Jadi ya, begitulah.

Taeyong berencana ingin pulang dan bermesra ria dengan kasur empuknya, tapi apalah daya ketika Jaehyun memaksa mengajaknya jalan-jalan.

"Hyung, ayo jalan-jalan!"

"Malas. Ingin tidur."

"Ah, Hyung, ayolah."

"Tidak, Jae. Aku ingin pulang."

Jaehyun mengekori Taeyong yg berjalan ke arah mobilnya terparkir dan menarik tangannya untuk berhenti.

"Jaehyun, aku lelah."

"Aku akan membawamu ke suatu tempat untuk menghilangkan lelahmu."

"Perjalanannya melelahkan."

"Tapi akan terbayar. Aku janji, Hyung."

Taeyong menghela nafas.

"Bagaimana dengan mobilku?"

"Mobilmu sudah dibawa orang. Lihat, tidak ada di tempatnya lagi."

Taeyong menoleh cepat ke tempat dimana mobilnya terparkir. Benar, mobilnya tidak ada. Ia kembali menoleh pada Jarhyun dengan wajah masam.

"Jangan tanya kenapa bisa. Tentu saja, apa yg tidak bisa dilakukan oleh Jung Jaehyun."

Ah, aku lupa memberitahu. Jaehyun mengganti marganya menjadi Jung jika diluar; tempat umum seperti ini. Ia juga memakai marga Jung di biodata yg ia kirimkan ke kampus.

Privasi itu penting untuk orang-orang seperti mereka. Akan banyak masalah yg muncul jika identitasnya diketahui. Bahkan kemungkinan besar saja masalah sudah menunggunya.

"Jadi kenapa kau memaksa mengajak jika begini?"

Jaehyun menyengir tanpa dosa. "Hehe, hanya ingin. Ayo!"

Apalagi? Taeyong mengiyakan dengan pasrah. Lelaki itu tidak akan berhenti merengek jika ia tidak mengiyakan.

"Sebenarnya kita ingin kemana?"

"Kau akan tau jika sudah sampai."

Taeyong tidak bertanya lagi. Ia hanya menikmati jalanan diluar atau langit yg masih terlihat cerah.

"Hyung."

"Hm?"

"Sudah mengabari Baek Hyung dan Kai Hyung?"

"Lupa."

"Kabari, Hyung."

"Nanti saja."

"Sekarang. Kai Hyung akan sangat cerewet jika sudah mengomel dan aku tidak ingin terkena omelannya. Soalnya aku menculikmu sekarang."

Taeyong menggeleng mendengar kalimat terakhir Jaehyun. Tapi tidak memungkiri jika yg dikatakan Jaehyun memang benar adanya. Kai itu sangat cerewet jika sudah mengomel dan ia akan mengomel jika sudah khawatir, terutama dengan Taeyong yg tidak mengabari.

"Hyung."

"Iya-"

Drtt drtt

Taeyong merogoh kantong celananya ketika merasa ponselnya bergetar.

MAFIA COUPLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang