Benar kan, ini menjadi menyebalkan. Padahal tadi ia hanya menebak asal.
Taeyong menatap malas Jaehyun yg sedang memainkan tangannya.
"Kenapa kelas ini?"
Jaehyun menatapnya sejenak, kemudian kembali meyibukkan diri dengan jari lentiknya.
"Apa lagi? Tentu saja karena ingin sekelas agar lebih dekat denganmu."
Tenang saja. Mereka berada di barisan paling belakang dan sudut. Dosen yg mengajar tidak akan melihat mereka.
Taeyong memutar bola mata malas.
Tadi, setelah mengantar Jaehyun ke ruang Rektor, ia langsung pergi begitu saja meninggalkan Jaehyun sendirian untuk masuk ke kelasnya yg hampir mulai. Tapi tanpa diduga, 10 menit setelah kelas dimulai, seseorang mengetuk pintu kelas dan Dekan masuk diikuti lelaki yg sekarang duduk disebelahnya, serta menyatakan jika Jaehyun adalah mahasiswa transfer dari Amerika.
Taeyong menoleh ke depan, mendengar penjelasan Dosen dan menulis hal-hal penting yg tidak ia ketahui atau susah di mengerti. Membiarkan Jaehyun yg memainkan tangan kirinya.
Percuma melarang, ia sudah beberapa kali menarik tangannya menjauh dan lelaki keras kepala itu akan kembali menggapai dan memainkannya.
Jadi lebih baik diam dan membiarkan.
Tanpa sadar, waktu sudah menunjukkan kelas berakhir.
"Baik, sampai disini saja untuk hari ini. Pelajari materi yg sudah saya jelaskan dan saya akan mengadakan quiz untuk pertemuan berikutnya. Saya permisi. Silahkan menikmati hari anda dan semoga hari anda sekalian menyenangkan."
Kelas diisi suara lenguhan dan keluhan pasrah saat sang Dosen keluar dari kelas.
"Lepas, Jae."
Jaehyun merengut menatapnya. Ia kan sedang asik dengan mainan barunya- jari Taeyong maksudnya.
"Sebentar saja."
Jaehyun melepasnya dengan tidak rela dan Taeyong dengan cepat merapikan barang-barangnya lalu memasukkannya ke dalam tas.
"Ayo." Taeyong menarik tangan Jaehyun agar ikut beranjak.
"Kemana?"
"Kantin."
Jaehyun berubah sumringah. Ia mengganti menjadi menggenggam erat telapak tangan Taeyong dan berjalan beriringan.
Koridor yg tadi ramai menjadi tambah ramai dengan bisik-bisikan yg tentunya dengan topik yg sama. Apalagi jika bukan tentang primadona yg terkenal dingin sekarang bersama seorang pria kelewat tampan.
"Siapa pria tampan itu?"
"Uwahh, Taeyong bersama seseorang!"
"Hei! Kecilkan suaramu."
"Siapa pria itu? Kenapa berani sekali bersama Taeyong? Berpegangan lagi."
"Aku ingin berkenalan dengan pria tampan itu, tapi dia tidak bersama Taeyong."
"Pria tampan, boleh aku meminta nomormu?"
"Astaga, kau gila!?"
Mereka berhenti kala mendengar bisikan menyerupai omongan terakhir. Bukan, lebih tepatnya hanya Jaehyun yg berhenti. Sementara Taeyong hanya ikut berhenti. Ingat tangannya yg masih dipegang Jaehyun, bukan?
Jaehyun menoleh menatap gadis yg tadi bertanya tentang nomornya. Menatapnya dari ujung kaki sampai kepala. Ia tersenyum kecil membuat sebagian mahasiswi memekik.

KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA COUPLE
Hayran Kurgu[BxB] -- [Romance] [Mafia] [Psychopath] [Action] Main Pair : JaeYong Slight : ChanBaek , HunKai • • • Dia tidak tau ingin melakukan apa lagi setelah kejadian itu. Kejadian dimana mereka merengut nyawa sang Ibu dan sang Ayah. Kejadian dimana mereka...