Bab 7

21 1 0
                                    

Setelah aku pikir-pikir, lebih baik aku menyusul mas Leon ke Bali,aku tidak tenang setiap harinya menunggu kepulangan mas Leon

Segera ku hubungi pihak sekolah untuk mendapatkan izin cuti sekolah untuk pangeran

Pangeran hanya diam saja ku jelaskan rencana untuk menyusul ayah nya ke Bali,tidak ada raut bahagia seperti dulu lagi

Melihat pangeran yang tidak berminat tentang menyusul ayahnya ke Bali
Pangeran tidak rindu ayah? Tanya ku

Pangeran hanya menatap ku polos seraya berkata "belum tentu ayah rindu kita"

Aku hanya diam mendengar pernyataan anakku itu

Apa mas Leon tidak merindukan kami?

Tuhan aku tidak pernah meminta lebih tapi kali ini bolehkah aku aku egois meminta   mas Leon kembali pulang

Setelah mendapat kan tiket ,aku segera mengemasi keperluan pangeran untuk beberapa hari

Aku sedikit khawatir dengan pangeran,dia hanya diam menggenggam tangan ku erat di tengah keramaian orang saat menunggu di bandara

Aku mencium kening nya untuk menenangkan pangeran, karena
Ini pertama kali nya kami bepergian tanpa kehadiran mas leon

Saat tiba di bandara aku langsung menelepon mba Hilda  meminta alamat hotel tempat mas Leon menginab selama di Bali

Aku tidak tau bagaimana ekspresi mas Leon saat tau aku menyusul nya ke sini
Aku tidak meminta izin nya terlebih dahulu

Sesampainya di hotel ,aku mencari nomor kamar mas Leon
Sebenarnya aku ragu, takut mas Leon marah menyusul nya ke sini tanpa pemberitahuan

Pangeran hanya menatap ku bingung
Pasalnya kami sudah berdiri cukup lama di depan kamar mas

Bunda ayo ketok pintu ny kata pangeran

Setelah mengumpulkan keberanian aku mengetuk pintu nya,tapi tidak kunjung di buka

Apa mas Leon sedang keluar?

Ku coba memutar handle pintu yang ternyata tidak di kunci

Meski ragu aku tetap masuk,aku melihat ada sepatu mas Leon di lantai,aku tidak salah kamar pikir ku

Tapi yang aku lihat selanjutnya benar-benar menyakitiku

Rumah kita🏠Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang