{12}

1.7K 203 6
                                    

Hari ini adalah hari latihan serius 1-A dimulai.

Dibantu dengan anggota agen hero Pusycath lain nya.

Berlatih meningkatkan kekuatan fisik dan memperbanyak pengalaman.

Semua disini bekerja keras untuk mencapai titik tertinggi, yaitu Plush Ultra.

Karna setiap bakat yang dimiliki berbeda-beda, jadi kami memutuskan sendiri latihan yang akan di lakukan.

"MATI"

"MATI"

Ya itu perkataan siapa lagi kalau bukan Bakugo, aneh nya semua pergerakkan yang dia lakukan pasti akan didampingi dengan kata.
-Mati
-Sialan
-Kesal
-Kubunuh
-dll.

Ditambah suara nya yang sekeras speaker Present Mic.

Bakugo sedang melatih bakat nya dengan membuat ledakan didalam tong berisi air.

'Tanda-tanda akan menyusahkan ku ni' ujar ku dalam hati.

"Sialan, air nya terus bertumpahan. Selalu mengambil air kesana-kemari saja sudah lelah"

Bakugo yang melirik (y/n) pun memiliki ide untuk meminta tolong pada (y/n).

"Oi, (y/n) cepat berikan aku air dari bakat mu itu" ujar si banyak cakap, Bakugo itu.

Sudah kuduga perkataan itu akan keluar dari mulut nya.

"Tidak mau, ambil saja sendiri"

"Hanya sedikit saja, sialan"

"Kau buta? Aku juga sedang sibuk" balas ku ketus.

"Cih" ini kalimat terakhir yang di keluar kan manusia itu dan berjalan pergi untuk mengambil air lagi.

Melihat nya yang begitu masam, aku jadi sedikit iba.

Akan tetapi wajah cemberut dan mata yang terus menatap tajam itu, menjadi kan ku ingin menyubit pipi nya selebar mungkin.

Aku langsung mengisikan bak itu dengan bakat ku dan memangilnya.

"Mau kemana?" Tanya ku basa basi.

"Berisikkk"

Bakugo tetap berjalan tanpa membalikan badan sedikit pun.

"Oi sini" ujar ku kembali.

"BERISIK KAU"

Melihat nya yang terus berjalan ke arah markas yang cukup jauh, aku jadi harus melangkah kan kaki ku untuk
mengejarnya.

Menggenggam tangan kekar nya, dan memberhentikan langkah kaki nya.

"Kalau dipanggil tuh, jawab" ucap ku yang masih terus menggenggam lembut tangan nya.

Bakugo membalikan tubuh nya dan menatap ku, tapi dia masih diam dengan pandangan yang menuju ke arah bawah dekat.

"Oiiii kau ini tuli atau bagaimana"

Karna melihat nya yang terus melirik arah lain, aku jadi ikut mengikuti arah pandang nya.

Ternyata Bom Atom buatan UA ini sedang memandangi tangan nya yang sedang kugenggam.

"E-eh maaf a-aku tidak bermaksud ett" ujar ku sadar dan melepas genggaman lembut ku.

Aku berbalik badan, meninggalkan nya dan mengatakan,

"Bak nya sudah diisi, t-tidak perlu ke markas lagi"

Tapi, saat aku sudah berjalan cukup jauh.

"Tangan mu sangat lembut" ucap nya pelan namun bisa kudengar.

Bakugo Katsuki Lover Suck♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang