{13}

1.6K 195 18
                                    

Hari menjelang malam.

Sungguh hari yang melelah kan bagi kami semua.

Tetapi untuk makan malam hari ini, kami tidak akan dilayani oleh Pusycats lagi dan harus mengolah nya sendiri.

Semua sudah memulai memasak makanan dengan telaten. Agar tersaji makanan yang terbaik untuk di makan bersama.

Dan
Aku mendapat kan bagian untuk menggoreng beberapa ikan dan ayam.

Terdengar suara mengagetkan seorang lelaki yang tidak asing lagi.

"Bakugo keren, ternyata kau ahli dalam hal memotong ya" ujar Kaminari.

"URUSAI, Aku juga ahli dalam memotong leher mu" Balas Bakugo seperti biasa.

"Kau mau berpindah profesi menjadi penebas leher?" Ledek Kaminari lagi.

Setelah mendengar suara Kaminari aku langsung menghampiri Bakugo yang sedang mengiris-ngiris bahan makanan dengan sangat lincah dan teratur.

"Uaah Hebat" Ucap ku kagum.

"Hah? Tidak usah berlebihan. Lebih baik kau perhatikan masakan mu itu, kalau sampai hangussss. KUBUNUH KAU" Balas nya menyeramkan.

"Kau sangat menyeramkan. Aku baru saja memasukan ikan nya, jadi tidak mungkin akan langsung hangus" jawab ku menjelaskan.

"Terserah"

Ia melanjutkan aksi potong-memotong nya itu, rasanya aku jadi ingin diajari nya agar bisa seperti itu.

"Etto Bakugo, boleh kah kau mengajar kan ku" ucap ku ragu.

"Hah? Memang nya aku guru?"

"Memangnya orang yang bisa mengajar kan sesuatu hanya guru?" Tanya ku balik.

"Mungkin"

"Sudah cepat ajar kan aku"

"Apa kau tidak malu diajari oleh lelaki, padahal ini adalah tugas seorang wanita" balas nya siniz.

"Tidak"

"Cih, terserah"

Bakugo menaruh pisau nya dan sedikit menyingkir ke arah sebrang ku.

Aku masih bingung kenapa dia malah menyudahkan aktivitas nya, tapi juga tidak mau mengajari ku.

"Tunggu apa lagi?" Tanya nya.

"Hah, memang nya Aku harus melakukan apa?" Balik ku bertanya.

"KATANYA KAU MAU BELAJAR, YA SUDAH LAKUKAN" jawab Bakugo seraya menunjuk ke arah talenan dan pisau di meja tadi.

"Hah? Kau sudah gila atau gimana. Bagaimana cara kau mengajari ku sedangkan kau hanya diam saja" gas ku kesal.

"Ikuti saja arahan yang keluar dari mulut ku" balas nya tenang, padahal manusia di hadapan nya sudah kepanasan geram.

"Kalau begitu lebih baik tidak usah" ucap ku seraya meninggalkan nya.

Tetapi Bakugo langsung menarik lengan kecil ku, yang membuat jantung ku berdetak lebih kencang.

"A-ap-"

"Kau mau kuajari dengan cara seperti ini kan?" Tanya nya dengan bibir tipis yang terlihat ingin tersenyum.

Bakugo langsung memerintah ku untuk memegang pisau, dengan posisi Bakugo dibelakang ku dan menggenggam tangan kecil ku ini

Mengarah kan tangan ku yang memegang pisau tajam itu ke arah wortel yang masih utuh.

Bakugo Katsuki Lover Suck♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang