#Kematian Katasuke dan Akita
SUMIRE POV
Aku tiba disana dengan nafas terengah-engah. Aku melihat disekitar lokasi kejadian, semuanya hancur berantakan. Banyak korban berjatuhan entah semuanya tewas atau masih ada yang selamat. Aku menaruh kepercayaan bahwa orang-orang itu masih bisa diselamatkan. Lalu aku menyadari ada 4 orang yang berdiri disana.
"Apa dia code ?" Lirihku sembari menatap pria berambut merah yang berdiri bersama dengan seorang anak kecil, perempuan berambut kuning dengan tatapan kejam dan pria paruh baya berbadan gendut.
"Oii kau ! Kakak ku lebih cantik darimu !" Teriak anak kecil itu padaku.
Aku tidak mengerti apa maksudnya itu. Yang pasti mereka ber4 menyadari kedatanganku. Mereka menatapku seperti akan menangkap mangsa.
Tiba-tiba aku mendengar seseorang memanggilku dengan suara pelan dan terbata-bata.
"Su - mi- re - kun.."
Aku mencari keberadaan suara itu. Suara yang sangat aku kenal. Jantungku berdegub kencang. Aku mengkhawatirkan suara itu.
Setelah menyapu bersih lokasi disekitar dengan penglihatanku. Aku menemukan pemilik suara itu. Dia ada disana ! Terbaring lemah tak berdaya. Dia adalah profesor katasuke.
Aku pun berlari mendekatinya.
"Sensei !!" Teriak ku dengan histeris.
"Syukurlah kau datang ! Sumire-kun, mendekat lah sebentar." Pintanya kemudian.
Aku segera mendekatkan telingaku pada bibirnya. Aku mengerti bahwa ia ingin bicara sesuatu padaku. Suaranya begitu lemah.
Air mataku mulai berderai ketika mendengar ucapannya.
Sakit sekali.
Dadaku rasanya sangat sesak.
"Tidak, kau tidak boleh pergi dulu sensei" Lirihku kemudian.
Sensei hanya tersenyum mendengar ucapanku.
Sebelum dia benar-benar menutup kedua matanya dia berujar,
"Aku akan menyusul akita-san. Sumire-kun, Aku bangga padamu. Terima kasih sudah banyak memban_____"
Tidak sampai selesai. Kenapa waktu tidak mengijinkan dia untuk berkata penuh padaku. Ayolah, ini yang terakir ! Kau mengambilnya begitu cepat dariku dan kau tidak benar-benar memberikan aku kesempatan yang terakhir kali mendengar ucapannya.
Tangis ku pecah seketika. Aku mencoba memanggil sensei berulang kali. Sudah tidak ada jawaban.
"Baguslah, kau muncul disini. Butuh ini semua agar memancingmu kesini" Ujar pria berambut merah itu.
"Huh ?" Lirihku tak mengerti maksud dari perkataannya.
"Memangcingku ?? Apa maksudmu ?" Tanya ku kemudian.
Dia menampilkan ekspresi menjengkelkan dengan melakukan senyum licik yang membuat ku muak.
"Bergabunglah bersama ku. Kau bisa mengganti posisi si tua bangka penghianat itu" Jawabnya.
Aku langsung mengerti siapa yang ia cap sebagai si tua bangka penghianat. Jelas itu adalah amado.
"Setelah apa yang kamu lakukan ini, kamu tanpa beban meminta ku bergabung denganmu ?!" Ujarku.
"Aku tidak memintamu. Tapi ini adalah perintah ! Dengar, perintah membuatmu tidak punya pilihan untuk menolak. Tapi itu adalah keharusan" Jelasnya lagi.
"Aku menolak" Ujarku.
Sepertinya jawabanku membuat wanita berambut kuning itu marah dan berjalan ke arahku.
"Baiklah, kau akan kehilangan lebih banyak orang lagi" Balas code.
"Hentikan itu !!" Teriak ku.
Buggggggghhhhh !!!!!
Wanita itu menendang ku dengan keras hingga terpental.
"Kalau begitu kau hanya punya waktu 10 hari" Ujar code kemudian.
"Huh ??" Aku mendesah tidak mengerti.
"Atau rahasia tentang boruto akan ku beri tau satu penduduk desa atau bahkan ke 5 negara. Pikirkan baik-baik" Lanjutnya lagi.
"Jangan menyulitkan kami dasar brengsek ! Atau kau akan mati !" Gertak wanita berambut kuning yang ku ketahui adalah delta.
Setauku delta sudah di nonaktifkan oleh amado. Aku tidak tau apa yang terjadi sehingga wanita ini bisa bangkit kembali.
Brugggggghhhhhhh !!!!
Wanita itu menendangku berulang kali dan menarik rambutku. Entah kenapa saat itu rasanya aku tidak punya kekuatan untuk menangkis atau membalasnya. Perasaanku hancur saat itu. Rasanya aku ingin menyerah untuk kembali menjalankan kehidupan yang ku pilih sendiri. Apa takdir ku seburuk ini ? Lalu kenapa aku memilih untuk melanjutkan kehidupan yang sulit dan menyakitkan seperti ini.
Jauh di atas sana aku tau ibu ku ingin melihat aku bahagia, tapi aku tidak bisa mewujudkan itu. Jika aku terus hidup entah siapa lagi yang akan meninggalkan ku.
Dengan hati dan pikiranku yang terus berdebat, saat itu juga aku terus mendapat serangan demi serangan dari wanita berambut kuning itu.
"Code, aku tidak bisa menunggu 10 hari ! Aku akan mematahkan kaki dan tangannya dan membawanya ke markas " Ujar delta dengan kesal.
Aku mulai menyahutinya.
"Kau bisa bunuh aku sekarang. Tidak perlu menunggu lama" Sahutku dengan senyum memaksa sembari menutup kedua mataku.
"Dasar kau !!" Umpat delta sembari mengeluarkan serangan laser dari matanya.
Saat itu aku benar-benar sudah menyerah sampai akhirnya seseorang datang menyelamatkanku dari laser delta.
Aku membuka mataku perlahan dan ku dapatkan boruto-kun membopong ku.
Aku terdiam dengan pipi yang masih basah dan keadaan yang cukup berantakan. Mulutku berdarah dan pipiku merah bekas tendangan dan hantaman yang dilakukan delta padaku.
3 orang muncul dan berdiri tepat di depan aku dan boruto-kun. Mereka adalah kawaki-kun, sarada dan mitsuki-kun.
"Inchou.. kau tidak apa-apa kan ?" Tanya sarada padaku.
Aku menunduk kan kepalaku dengan lesu tanpa menjawabnya.
"Hei brengsek ! Apa yang kau lakukan !" Bentak boruto-kun dengan wajah merah padam.
Delta mundur seketika dan kembali bergabung bersama code dan 2 orang lainnya.
"Santai saja dulu. Aku ingin membunuhmu tapi tidak sekarang. Keributan ini aku lakukan karna aku punya urusan dengan gadis itu" Jelas code sembari menoleh ke arahku.
"Brengsek kau code !!" Teriak kawaki-kun seraya berlari dengan niat menyerang code.
"Istirahatlah dengan tenang. Tunggu saatnya kawaki" Lirih code lalu menghilang bersama delta, seorang anak kecil dan seorang pria paruh baya berbadan gendut.
Masih terdengar jelas kekesalan anak kecil itu sebelum mereka menghilang.
"Hahhh... Aku masih ingin bermain dengan mereka !!"Gerutunya.
Bermain ? Apa membunuh orang terasa menyenangkan sampai dia berpikir begitu ?
{Sumire POV END}
.
.
.
Coming Soon : Sarada Retsuden, Mitsuki Retsuden, Kawaki Retsuden and Boruto Retsuden : "LOVE STORY"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sumire Retsuden : "Love Story" [END] ✓
FanficComing Soon : Sarada Retsuden, Mitsuki Retsuden, Kawaki Retsuden and Boruto Retsuden : "LOVE STORY" Sumire POV Aku memikirkan perkataannya terus menerus. Ucapan CODE aku artikan sebagai ancaman yang mengerikan. "Apa aku harus melakukannya ?!" Pikir...