#Sarada
Sumire berniat meninggalkan desa dan pergi bersama code. Saat itu tepat di pintu keluar desa Konoha, sumire terkejut dengan suara yang memanggilnya.
"Apa yang kamu lakukan disini inchou ?" Tanya orang tersebut.
Sumire membalikan badan ke arah suara tersebut dan mendapati sarada disana.
"Sarada ?" Lirih sumire dengan wajah yang tampak terkejut.
"Kamu tidak berniat meninggalkan desa bukan ? Tolong jujur padaku !" Tutur sarada dengan kesal.
Sarada tampak sudah bisa menebak jika sumire akan meninggalkan desa meskipun dia sendiri tidak mengerti alasan di balik niat sumire.
Sumire tersenyum lalu menduduk.
"Aku minta maaf sarada, tapi aku sudah memutuskannya" Jawabnya kemudian.
"Kenapa ? Bukannya kamu ingin menunggu sampai boruto kembali ?!" Gerutu sarada.
"Yaa, aku memang bilang seperti itu" Jawab sumire.
"Inchou.." Lirih sarada dengan layu.
"Tolong, aku titip boruto-kun dan kawaki-kun padamu. Aku tidak bisa memberitahu alasan kenapa aku harus pergi. Jujur saja, aku juga tidak tau kenapa aku harus melakukan ini. Tapi aku tidak punya pilihan lagi" Jelas sumire.
"Tapi______ !!" Ucapan sarada langsung di potong sumire.
"Aku percayakan boruto-kun padamu" Sambar sumire.
"Kamu benar-benar ingin memberikan orang bodoh itu padaku ? Kamu mencintainya kan ?! Lalu kenapa ?!" Tanya sarada sembari meninggikan suaranya.
"Karna kamu juga mencintainya. Jika dia bersamamu, itu adalah akhir yang baik" Jawab sumire dengan tenang.
Air mata sumire seketika tumpah. Begitupun dengan sarada.
"Seandainya bisa semudah itu. Tapi boruto, aku tau.. aku tau dia mencintaimu.." Gumam sarada kemudian.
"Jadi akhirnya kamu tidak membantah perasaan mu terhadap boruto-kun kan ?!" Jawab sumire.
Sarada terdiam.
"Maaf sarada, aku tidak punya banyak waktu membicarakan omong kosong ini lagi. Jika kau suka padanya, kalau kau mencintai boruto-kun lakukan apapun supaya kamu bisa mendapatkannya. Aku tidak ingin berharap banyak. Aku akan melakukan apapun yang aku mau. Tolong jangan menghalangiku" Lanjut sumire sembari membalik badan meninggalkan sarada.
Namun sarada tidak tinggal diam. Dia tidak ingin sumire pergi dari desa.
"Jadi kamu pikir aku akan menurutimu begitu saja ?! Aku tidak akan membiarkan kamu pergi !" Ujar sarada.
Sarada mulai mengeluarkan kunainya dan mengarahkan pada sumire.
"Keras kepala sekali !" Gerutu sumire sembari menghalau serangan dari sarada.
Sarada dan sumire terlibat adu taijutsu.
"Meskipun harus membuat mu cedera, asalkan itu bisa mencegah mu keluar dari desa !" Lirih sarada sembari mencari titik lemah sumire.
Tiba-tiba seseorang muncul dari belakang. Hanya dengan sekali serangan pada bahunya, sarada pun jatuh tak berdaya.
"I-inchou.." Lirih sarada terbata-bata.
Sarada masih melihat dengan jelas sumire yang khawatir padanya.
"Kenapa kamu melakukan itu ! Kamu tidak seharusnya ikut campur !" Gerutu sumire pada code.
"Aku tidak bisa menunggu pertengkaran bodoh kalian. Ayo cepat kita pergi !" Jawab code.
Sebelum menghilang bersama code, sumire masih sempat menoleh kearah sarada.
"Jangan per-gi in-chou.." Lirih sarada sebelum akhirnya menutup mata tak sadarkan diri.
Sumire pun menghilang bersama code.
.
.
Pagi hari terjadi keributan besar. Orang yang berlalu lalang dan teriak kesana kemari membangunkan kawaki yang ketiduran di tempat kerja sumire.
Kawaki mengucek matanya sebelum akhirnya ia sadar sumire tidak ada di sampingnya. Ia pun juga menyadari selimut yang ia berikan pada sumire malah terbalut rapi di tubuhnya.
Dia bertanya-tanya kemana sumire, meski begitu ia juga berpikir kenapa gadis itu tidak membangunkannya.
Kawaki lalu menatap komputer yang masih menyala tepat dihadapannya.
Dilayar terlihat ada ketikan seperti sebuah pesan. Kawaki mencoba membacanya.
TO : Kawaki-kun
Apa kamu sudah bangun ? Sebaiknya kamu tidak lupa membasuh mukamu. Aku melihat kamu tertidur pulas malam ini ! Kamu tampak lucu saat tidur !
Aku minta maaf sebelumnya, mungkin setelah kamu membaca pesan ini, aku sudah tidak berada di desa lagi. Aku minta maaf karna tidak memberitahu mu.
Terima kasih karna sepanjang hari kamu sudah mau menemani saat terakhir ku di desa ini. Tolong jaga desa dengan baik ! Ganbatte kawaki-kun !!
~Sumire
.
.
"Dasar bodoh ! Apa ini pesan kematian ?!" Gerutu kawaki lalu bangkit dari kursinya dengan wajah merah padam.
.
.
Kepergian sumire tidak diterima oleh kawaki. Ia berjalan menuju gerbang keluar desa untuk mencarinya.
Tepat di pintu gerbang, langkah kawaki terhenti oleh sebuah jutsu.
'Kage mane no jutsu'
"Kawaki, aku mengerti perasaanmu, tapi bisakah kau tidak gegabah ?" Pinta shikadai yang terlihat bersama dengan ayahnya, nanadaime, mitsuki, inojin, chocho dan sarada yang terlihat sedang menangis.
.
.
.
END
Coming Soon : Sarada Retsuden, Mitsuki Retsuden, Kawaki Retsuden and Boruto Retsuden : "LOVE STORY"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sumire Retsuden : "Love Story" [END] ✓
FanficComing Soon : Sarada Retsuden, Mitsuki Retsuden, Kawaki Retsuden and Boruto Retsuden : "LOVE STORY" Sumire POV Aku memikirkan perkataannya terus menerus. Ucapan CODE aku artikan sebagai ancaman yang mengerikan. "Apa aku harus melakukannya ?!" Pikir...