Foto(2)

6 0 0
                                    


Mata Alena terbuka lebar, dunianya seakan berhenti, jantungnya berdegup kencang.

Foto dirinya yang sedang bercumbu dengan seorang pria yang tidak dikenal, terpampang jelas di hadapannya.

Buru-buru ia mencabutnya dengan dada yang kembang kempis, saat ini pikirannya tidak bisa berfikir jernih.

"Bukan.."

"Bukan gue.. INI BUKAN GUE!" teriak Alena meyakinkan semua orang yang berada disana.

Alena menangis, se nakal-nakalnya Alena, nggak pernah sekalipun dirinya mencium pria apalagi sampai mencium bibir ditempat umum, ia di fitnah. Ia sangat yakin, ia pasti sedang di fitnah!

"Kalo mau mesum tuh di hotel, check in dulu dong! Jangan bar-bar di jalanan!" Celetuk salah satu murid.

Kinan yang mendengarnya emosi, lalu menghampiri murid tersebut, ditariknya kerah baju. "Lo diam atau gue bikin Lo nggak bisa jalan?"

"Buat Lo semua! Jangan langsung percaya sama hoax! Kalian di sekolahin sama orang tua kalian untuk pintar! Coba sesekali di pakai otaknya, Alena nggak mungkin ngelakuin itu!" Ucap Kinan.

"Ya elah, kalo udah gini mana mau ngaku sih? Jelas-jelas udah ada bukti!"

Caci makian dari seluruh siswa dilontarkan kepada Alena. Kinan berusaha  melindungi Alena dari leparan kertas.

Air mata Alena sudah tidak bisa ditahan lagi, ia terus menatap foto itu.

"Siapa yang tega ngelakuin ini?" Batin Alena perih.

Ketika Alena membalikkan foto itu terdapat tulisan. Sebuah petunjuk dari orang misterius yang telah memfitnahnya.

Kinan menoleh ketika Alena memegang tangannya.

"Ayo pergi aja," ajak Alena, menarik Kinan untuk menjauh dari Mading.

Setelah merasa aman, Alena memberi foto itu pada Kinan.

"Kenapa Al?" Tanya Kinan.

"Balikin fotonya."

Kinan kemudian membalikkan foto.

'gudang belakang sekolah, setelah pulang sekolah gue tunggu di sana'

"Lo mau gue temenin?" Khawatir Kinan.

Alena menggeleng cepat, "nggak usah. Gue sendiri aja, gue nggak mau Lo kena masalah Nan."

"Tapi-"

"Gue beneran nggap apa-apa Kinan," Alena memberi senyuman terpaksa.

"Ya udah, kalo ada apa-apa langsung hubungi gue ya?"

"Pasti."

"Udah sekarang tenangin diri Lo dulu," ujar Kinan sembari menepuk punggung Alena pelan.

****

Setelah bel pulang sekolah bunyi Alena buru-buru memasukkan semua buku ke dalam tas.

"Lo beneran nggak apa-apa sendirian? Bahaya loh Al. Nggak usah ke sana ya? Lapor guru aja," ujar Kinan.

Alena tersenyum, "nggak apa-apa beneran, gue harus tau siapa yang udah ngelakuin itu Nan, ini udah keterlaluan."

"Kalo gitu, gue duluan ya." Lanjutnya, lalu meninggalkan kelas.

Sekolah mulai sepi, Alena berjalan menuju tempat yang di suruh oleh orang misterius itu.

Setelah sampai disana, kosong. Tidak ada siapa-siapa, perasaannya tidak enak.

Dug!!

Dirinya di tendang dari arah belakang. Masih ingat? Alena tidak bisa bela diri. Tubuhnya terhuyung ke lantai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HEARTBEATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang