Kilas balik [2]

473 118 9
                                    

Aksa sadar, bahwa saat itu ia sudah beranjak dari zona nyamannya, dan berusaha untuk mengambil perhatian Jisya kembali dengan caranya memiliki akun sosial media lalu seringkali membalas pembaruan status gadis itu.

Katakanlah ia memalukan karena sekarang malah berbalik menyukai gadis itu setelah satu tahun kemarin mengacuhkannya dengan alasan malu, tapi mau bagaimana lagi? Urusan hati tidak ada yang tahu, bukan? Dan yah, tidak ada yang tempe juga pastinya.

Aksa hanya tidak ingin menyesal di tahun terakhirnya. Karena ia tau, Jisya memilih sekolah yang berbeda dengan pilihannyaㅡyang mana nantinya mereka jelas tidak akan sering bertemu lagi seperti sekarang ini.

Tapi semuanya jelas tidak semulus yang dibayangkan.

Jisya kelihatannya sudah menyerah padanya, dan kini ia sedang dekat dengan Sagara.

Mereka berdua terlihat cocok, dan Khaizan pun berkata bahwa kemungkinan besar saat acara perpisahan nanti keduanya akan berpacaran.

Aksa mengelaknya, ia pikir tidak mungkin Jisya melupakannya secepat itu.

Yah, itu benar adanya sihㅡKarena gadis itu memang sengaja melarikan diri dari Aksa yang selalu saja membuatnya sesak, lalu memilih dekat dengan Sagara yang bisa mengerti dirinya.

Semuanya jadi sedikit rumit. Sebab Aksa pun ikut-ikutan sok dekat dengan perempuan lainㅡYaitu dengan Sheila. Padahal seisi kelas pun tau bahwa Sheila itu mantan sahabat Jisya yang kini amat sangat gadis itu benci, tapi Aksa....

Huh, Jisya semakin tidak menetapkan hati untuk berpaling dari Aksa kalau begitu caranya.

Hingga sampailah mereka pada H-30 sebelum acara perpisahan dilaksanakan.

Saat itu Aksa dengan santainya duduk di bangkunya, memperhatikan Jisya yang sedang sibuk mencatat data anak kelas yang ikut pergi ke acara perpisahan di Bandung nanti.

Gadis itu berdiri di depan kelas dan mulai mengabsen serta menanyakan satu persatu anak kelas tentang keputusan mereka. Jisya juga meneriaki namanya, bertanya tentang apakah ia akan ikut atau tidaknyaㅡdan hanya dibalas anggukan.

Aksa merasa aneh, sungguh. Sebab Jisya selama ini tidak pernah sekalipun menyikapinya sekasar itu seperti ia bersikap pada anak lelaki lainnya. Gadis itu bahkan hanya melihatnya saja akan langsung tertunduk malu, lalu berakhir menghindarinya karena salah tingkahㅡtapi kini??

Ya...

Padahal asal Aksa tau saja, Jisya juga mati-matian menahan gejolak perasaannya yang antara merasa rindu dan marah pada lelaki itu.

Hingga sampailah mereka pada puncak kisah, yaitu saat acara perpisahan.

Saat di perjalanan menuju Bandung, Jisya memutuskan untuk duduk bersama Sagaraㅡgadis itu bahkan tidak tau bahwa Aksa duduk di bangku belakangnya, dan ia benar-benar terlihat nyaman bersama Sagara.

Aksa kepanasan, padahal AC bus menyala dan Khaizan pun menyelimuti dirinya dengan sarung wadimor yang ia bawa untuk perlengkapan menginap di acara perpisahan ini demi menghalau dingin yang mendera.

Sesampainya di resort, Aksa mengambil langkah seribu untuk mendekati Jisyaㅡyaitu dengan cara membantunya membawa bawaannya yang cukup banyak, dan juga selalu mengikutinya kesana kemari.

Ya, pada akhirnya saat malam hari dimana seluruh siswa tengah berkumpul di Aula Resortㅡpada segmen unjuk bakat Aksa maju dan membawakan lagu First love milik Nikka costa yang selalu di-mention oleh Jisya di statusnya.

Jisya kembali merasakan debaran yang memang sejak awal sudah menjadi milik Aksa, ia pun tidak bisa untuk merasa biasa saja.

Aksa itu ... Cinta pertamanya.

Meski kadang menyakitkan karena sikap acuhnya, tapi jauh di lubuk hati Jisya ㅡia tidak pernah menyerah begitu saja, hanya mencoba untuk sadar diri dan ingin melihat seberapa jauh Aksa akan membalasnya.

Di akhir lagu, Aksa bahkan berkata, "Saya Aksa Mahameru dari kelas 9-A mempersembahkan lagu ini untuk Jisya Zoe Haries. Terimakasih, Maaf, dan .... Ayo ... jadi pacar Aksa."

Khaizan tersedak kuah soto.

Jisya agaknya mau menghilang dari bumi saat itu juga.

Seisi Aula berseru riuh, guru-guru yang mengenal Jisya pun meledekinya hingga membuat gadis itu bersembunyi di balik tubuh Chan yang bongsor.

Lalu pada akhirnya di penghujung masa SMP mereka saat itu, Jisya memutuskan untuk menerima Aksa.

Mereka legenda yang angkatan mereka miliki, bahkan setiap reuni yang ditanyakan pasti, "si Aksa masih sama Jisya gak?"

[ a k s a : 09 Oct. 2021 ]
©eleventhusiast

 2021 ]©eleventhusiast

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aksa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang