Hari masih terlalu pagi untuk para pelajar beranjak dari tempat tidur mereka dan bergegas pergi ke sekolah, tapi bagi seorang Aksa Mahameruㅡberangkat dikala matahari belum menampakkan diri bukan lagi hal yang baru, sebab Itu rutinitasnya.
Tapi baru saja ia keluar dari gerbang rumahnya bersama dengan sepeda yang ia tuntun sudah ada seruan yang berasal dari rumah depan.
"Aksaa tungguin! Aku pake sepatu dulu, jangan ditinggal!"
Tak menghiraukan ucapan gadis itu, Aksa malah naik ke atas jok sepedanya dan mengayuhnya dengan kecepatan normal.
"AKSA KAMU BUDEG YA???!" Jisyaㅡsi tetangga sekaligus kekasih Aksa sejak SMP itu berteriak sambil menenteng sebelah sepatunya, ia merasa sebal karena lagi-lagi diabaikan dan ditinggalkan.
Ckiiittt
Yash, itu suara dari sepeda Aksa yang tiba-tiba di-rem oleh sang empunya. Lelaki itu menoleh dan mendapati Jisya yang sudah selesai memakai sepatunya lalu kini menuntun sepedanya keluar.
Melihat Aksa yang berhenti tak jauh darinya, Jisya jelas saja langsung tersenyum cerah.
"Berarti telinga Aksa normal, hihi~" Ia pun naik ke atas sepedanya dan menyusul Aksa.
Sesampainya gadis itu di samping sang pacar, tak ada sambutan atau ucapan selamat pagi darinya. Jadi Jisya pun berkata, "Good morning Aksa ganteng, semalem bobonya nyenyak kann?"
"Iya."
"Udah sarapan?"
"Belum."
"Yess baguss! Hari ini aku ada masakin nasi gowrengss, nanti makan bareng yaa?"
Aksa mengangguk lalu ia baru teringat sesuatu, "Prakarya kamu mana?"
...
"Loh iya! Lupaa!"
"Ambil sana."
"Kamu tunggu ya? Jangan ditinggal, aku takut pas di jalan barunya, kemarin ajaㅡ
"Iya, Jisya."
"Hehee, yaudah tunggu sebentar okayy!"
Sembari menunggu kekasihnya mengambil Prakarya yang tertinggal, Aksa memilih untuk mengambil sesuatu dari dalam tasnyaㅡyaitu sebuah gantungan kunci yang baru ia buat semalam, ia menimbang-nimbang sesuatu sampai terbengong dan tidak menyadari kalau Jisya sudah kembali.
"Ih pagi-pagi udah ngelamun aja saa!"
"Ohㅡudah?"
Jisya mengangguk lalu menunjuk ke arah keranjang depan, disana ada rumah-rumahan dari stik hasil karya Jisya yang juga sedikit dibantu oleh Aksa.
Dengan ragu, Aksa mengulurkan tangannya.
"Huh? Apa nihh?"
Pluk
"Ini buat aku?"
Aksa mengangguk lalu ia pun sedikit memiringkan tubuhnya untuk memperlihatkan tasnya, yang mana ada gantungan serupa dengan warna berbeda yang tergantung di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksa
Fanfiction[ bf's : 02 ] Aksa itu manusia sedikit kata. *** 9 Oktober 2021 - [] © Eleventhusiast