Tadi alena sudah menghubungi dady, mama dan abang untuk pulang karena ada yang ingin di bicarakan
Kini rio dan alena berada di depan pintu rumah atmadja
"aku takut om kalau dady dan abang mukul om" ucap alena
"percaya sama saya alena" ucap rio
Alena mengambil nafas dan mengandeng tangan rio nampaklah abang dan mama dadynya
3 orang beda usia merasa heran alena bergandeng tangan dengan rio
"alena ada apa sayang kamu menyuruh kami berkumpul" tanya dady
"boleh saya duduk tuan" ucap rio
Alena pun masih diam dan duduk di samping rio dengan tangan masih mengengan
"tuan bryan, tuan ronald dan nyonya ratih. Saya mohon maaf sebesar besarnya atas kesalahan saya yang ini. Semua di luar batas kendali saya. Saya berniat menikahi alena karena saya telah merebut keperawanan alena"
Jederrrrrr
Brakkk
"apa maksud kamu rio" ucap tuan ronald
"maaf tuan ini kenyataanya" ucap rio
Bryan masih tidak bisa berbuat apa apa hatinya sakit adiknya
"sialan gue fikir lo bisa jaga adik gue tapi lo akh sialan" ucap bryan membogem rio. Rio pun tak melawan sama sekali
Bugh bughh
Alena yang melihat rio di hajar abangnya pun langsung melerai
"abang stop hiks jangan bunuh om rio" ucap alena memeluk bryan
"adek maafin abang gagal jaga adek" ucap bryan menangis memeluk alena
"hikss bukan salah abang ini salah alena dan ini juga bukan salah om rio" ucap alena
"nak rio bangun nak" ucap pak ronald
Membantu rio bangun"bisa lo jelasin rio apa maksud adek gue" ucap bryan
"maaf tuan nyonya saat malam itu alena datang ke pesta temannya bersama saya. Saat ada pelayan menawarkan minuman kami meminum minuman itu. Tapi setelah beberapa jam melijat reaksi alena saya mencari kesimpulan bahwa minuman itu sudah dimasukan obat perangsang. Dan saya membawa alena pergi ke apartment saya dan" jawaban rio terpotong
"dan alena saat ini menginginkan om rio menyentuh alena hikss maafin alena mama, dady abang om rio hikss gara gara alena" ucap alena
"nak kamu gak salah memang takdir kalian bersama" ucap mama
"maksud mama" ucap bryan
"mama merestui kamu nak rio menikahkan dengan alena. Mama titip putri mama kepadamu nak. Jaga dia jangan sakiti dia. Dia putri kesayangan mama. Walaupun dia buka putri kandungku tapi mama sangat mencintainya" ucap mama
"terimakasih nyonya" ucap rio
"jangan panggil nyonya nak. Panggil mama hikss. Sini nak peluk mama" ucap mama ratih
"mama terima kasih" ucap rio membalas pelukan ratih
"rio saya juga menyetujui kamu menikahi putri saya. Jaga dia" ucap tuan ronald
"terima kasih tuang" ucap rio
"panggil dady. Saya tahu dari kecil kamu tidak pernah merasakan kasih sayang orang tua. Anggap kami orang tuamu" ucap ronald
"terimakasih dady" ucap rio
Kini tatapan mereka beralih ke bryan
"kenapa pada lihatin aku" ucap bryan
"abang abang gak restuin alena. Abang jahat banget sih" ucap alena
"adek abang ngambek. Abang sayang sama alena. 2 wanita ini kalau ngambek bikin abang jadi malas hidup" ucap bryan
"2 yang satu siapa bang" ucap alena
"mamalah" ucap bryan
"jadi gimana abang restuin aku kan" ucap alena
"gimana ya sini lo rio" ucap bryan
"abang jangan pukul lagi kasian tau rio" ucap alena
"siapa yang mau mukul pede banget sih" ucap bryan
"sebenernya gue kesel banget sama lo. Tapi karena cerita lo ini bukan salah lo juga. Jadi gue restuin lo sama adek gue. Tapi janji lo jangan sakitin dia" ucap bryan
"siap tuan makasih" ucap rio
"walaupun lebih tuaan lo. Panggil gue bryan aja" ucap bryan
"siap bryan" ucap rio
"makasih ya alena seneng banget kalian restui alena sama om rio" ucap alena
"al kamu jangan panggil om dong" ucap mama
"terus apa dong ma" ucap alena
"ya kamu mikir lah deh" ucap bryan
"mas aja hehe" ucap mama
Alena dan rio pu. Tersipu
KAMU SEDANG MEMBACA
Bodyguard (1-21 END)
Short Story(21+) adegan ini mengandung unsur dewasa yang tidak tahan menahan bisa minggir atau cari pelampiasan Alena Atmadja (20 tahun) memiliki sifat centil, baik hati dan keras kepala merupakan putri tunggal sekaligus pewaris dari keluarga atmadja. ia memi...