The Last Cases : Part I

979 176 1
                                    

~ The last of the past ~

part I

Dean mengetuk pintu ruangan lay dan masuk setelah di persilahkan masuk.

"tuan Huang Yixing." dean membungkukkan tubuh memberi salam pada atasannya yang duduk di sofa kamarnya.

Dean bisa melihat lay yang masih terjaga bersama Daniel yang berdiri di samping lay.

"Saya akan kembali kepada mereka, dengan begitu jun akan selamat." Ujarnya yang tak di sambut hangat oleh lay.

"Saya akan coba mencari cara lain." Ujarnya menanggapi."Kembalilah ke asrama, nanti yang lain akan ikut cemas." Tambahnya.

Dean hanya menunduk, entah bagaimana ia benar-benar merasa bersalah.

"Saya bertemu tuan Jackson dan tuan zeus  sebelumnya. Mereka meminta saya kembali dan bersikeras membawa saya, meskipun saya menolak." Ceritanya.

"Iya, saya tau hal itu. Bukan maksud saya untuk membuntutimu, saya hanya khawatir."

"Saya paham tuan huang."

"Saya juga akan mencari cara untuk menyelamatkan Jun, anakmu tuan Huang." Kini Daniel yang sedari tadi terdiam di sampingnya ikut berbicara. Dean sempat tersentak menoleh saat mendengar kata 'anakmu', karena pasalnya dean pun belum tau akan hal itu. "Mereka juga menginginkan saya kembali pada mereka. Jelas saya akan menolaknya." Tambah Daniel.

"Maaf ini semua salah saya." lay meringis, wajahnya tergurat emosi yang tak bisa di gambarkan. "Daniel, antar dean kembali ke asrama." Perintah lay yang langsung di laksanakan oleh Daniel. Dean pun hanya mengikutinya dengan pasrah.

Waktu sudah menunjukkan pukul setengah satu malam. Daniel maupun dean saling membisu di dalam mobil.

"Taeyong," Panggil Daniel sela-sela mengemudi.

"Iya, bang." Jawab dean pelan.

"Udah lama kita gak ngobrol bareng berdua." dean menyunggingkan senyum tipis mendengar kata-kata Daniel.

"tuan huang, sesungguhnya tidak menyuruh kita untuk tidak saling kenal. Tapi kita sendiri yang saling memisahkan diri." Lanjut Daniel.

"Aku hanya ingin bang baekhyun lebih nyaman berada di sisi tuan huang. Lagi pula aku bukan anak kecil yang harus selalu kau jaga seperti dulu." tutur dean.

Jarak umur mereka hanya berbeda satu tahun dengan daniel yang lebih tua, namun karena dulu dean terlalu lemah dan sering sakit Daniel selalu menjaganya saat keduanya sama-sama di bawa oleh Jackson.

"Kamu jangan berfikiran macam-macam, yang kita lakukan sudah benar dengan melepaskan diri kita dengan orang itu."

"Aku hanya takut terjadi apa-apa dengan Jun, bang. Orang sinting itu akan berbuat seenaknya."

Daniel menarik napas berat, seolah terekam kembali saat-saat di mana dirinya masih dalam belenggu Jackson.

"aku akan coba cari cara. Kamu jangan pernah mengorbankan diri untuk kembali pada orang itu." Tegas Daniel terhadap dean. Merekapun sampai di depan asrama.

"Istirahatlah." Ujar Daniel, saat dean melepas sabuk pengamannya.

"terima kasih, bang. Selamat malam." dean menutup pintu mobil lalu berjalan dengan perlahan membuka pintu. Daniel lekat menatap dean sampai Ia benar-benar masuk dan menutup pintu.

~ Secret Agent ~

Leon dan Jun duduk sejajar menyandar di bawah tempat tidur. Mereka terjaga meski waktu sudah menunjukan pukul 6 pagi. Seolah tak ada rasa kantuk sedikitpun dari keduanya. Mereka hanya saling membisu, sambil menerka-nerka apa yang akan terjadi setelah ini.

Secret Agent [JaeRen]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang