The Last Cases : Part II [END]

1.8K 194 28
                                    

~ The last of the past ~

Part II

Rumah dengan halaman yang cukup luas, yang di tumbuhi rerumputan hijau. Dan tak lupa air mancur di halaman ini, yang terus mengalirkan air menambah ke indahan estetika rumah yang bergaya eropa dengan cat tembok berwarna teduh. 

Saat ini, rumah itu sedang di pantau oleh Daniel dan yang lain. Membagi mereka menjadi dua tim ㅡ Jeff dan Dean ㅡ Daniel, Sam dan Andy  ㅡmencoba menyusup ke rumah tersebut.

Memindik dan bersembunyi agar tak di tertangkap oleh penjaga yang siaga di rumah tersebut. Dean dan Daniel memimpin masing-masing timnya seolah sudah memahami seluk beluk rumah ini. Secara perlahan dan pasti,  secara lihai memasuki memasuki rumah tersebut.

Dean dan jeff sudah terlebih dulu berada di dalam rumah, dengan melopati jendela yang terbuka di sisi ruang tengah. Mereka masih memindik dengan waspada,  berusaha menemukan kamar yang dijadikan tempat untuk menyandera Jun.

Dengan begitu hati-hati, membuka setiap sisi kamar yang menurut dean menjadi tempat di simbunyikannya Jun. Sampai ia berhenti pada satu kamar yang membuat jantungnya berdegub. Tangannya mulai gemetar saat membuka knop pintu kamar itu.

"Kosong." Ujar Dean,  merasa kecewa.

"Yang bener aja,  kita udah buka hampir semua kamar." jeff hampir menendang pintu kamar itu, namun otaknya masih waras untuk tidak menimbulkan bunyi yang memancing keberadaan mereka. Dea  kembali menarik jeff untuk bersembunyi saat melihat penjaga yang melintas tak jauh dari mereka.

"Disini masih terdapat 1 gudang,  bila Mr. Daniel berhasil kesana, kemungkinan besar jun di sembunyikan di tempat itu." Terang dean dengan berbisik. Jeff hanya mengangguk penuh harap.

Sisi lain,  Daniel pun terus berusaha menerobos masuk menuju halaman belakang. Mengandalkan ingatannya tentang rumah ini, mencari kesempatan melangkah saat penjagaan merenggang. Daniel dan yang lain pun sampai pada gudang di halaman belakang rumah ini. Dengan mengandalkan hidden time watch yang ia kenakan,  ia siaga saat membuka perlahan gudang tersebut.

Gudang yang tak begitu besar, mulai terlihat terang karena pantulan cahaya dari luar. Dan tampak jelas seseorang duduk di kursinya menatap kearah mereka. Orang itu menyunggingkan senyum seolah berhasil membuat mangsanya terperangkap.

"Selamat datang." Ujarnya.

"Tuan Jackson." Suara Daniel sedikit parau menyebutkan nama itu. Ia benar-benat terkejut dan kembali di kejutkan saat Sam dan Andy di buat tersungkur tak berdaya. Penjaga-penjaga itu dengan cepat memukul kelapa keduanya hingga pingsan.

"Bajingan!" Daniel yang kalap menghajar habis-habisan para penjangga yang tubuhnya jauh lebih besar dan kekar darinya. Kemampuan bela diri Daniel memang tak bisa di tandingi,  hingga diapun banyak melumpuhkan penjaga-penjaga itu hanya dalam hitungan detik.

"benar, inilah Baekhyun-ku. Putraku." Jackson tertawa puas membanggakan kemampuan Daniel.

"Cih,  maaf saya bukan anak anda." Hadriknya, matanya benar-benar menatap benci orang tersebut.

"Begitu caramu menyapaku? Orang yang sudah merewat dan membesarkanmu."

"Diam! Cepat katakan,  dimana Jun sekarang." Bentaknya kembali tanpa mengubah sedikitpun posisinya berdiri saat ini. Jackson tertawa seperti orang gila tanpa sedikitpun menjawab pertanyaan Daniel.

Tangannya dengan cepat meraih pistol yang ada di saku mantelnya,  dan melepaskan timah panas kearah Daniel.

.
.
.
.

Secret Agent [JaeRen]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang