First Cases : part I

2K 267 16
                                    

~Student kidnap and murderer cases~

part I

POV ; Jun

Aku mengitari kota Seoul sambil menyeret-nyeret koperku. Mataku terus menerawang kesegala arah mencari alamat yang tertera pada kertas digenggamanku.

"Dimana tempatnya?" keluhku yang sudah benar-benar lelah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dimana tempatnya?" keluhku yang sudah benar-benar lelah. Untuk mendapatkan alamat ini pun aku harus memecahkan kode-kode yang hampir membuatku meledak. Selama 21 tahun, ini baru pertama kalinya aku pergi ke Seoul. Tidak, dua kali. Pertama kalinya hanya untuk sekedar test. Aku masih tidak menyangka akan lolos dan tinggal di sini.

Aku dibesarkan di sebuah panti asuhan yang terpencil pada kota yang jarang disinggahi banyak orang. Ini seperti benar-benar terlepas dari sebuah sangkar.

Setelah hampir seharian aku berputar-putar, akhirnya aku menemukan alamat tersebut. Sesungguhnya mungkin akan lebih cepat bila aku naik taksi, namun bekal uangku tak akan cukup untuk naik taksi. 

Aku berdecak kagum melihat sebuah asrama yang akan menjadi tempat tinggalku saat bertugas nantinya.
Rumah yang mewah, dan cukup luas. Rasanya seperti mimpi bisa tinggal di rumah dengan interior sebagus ini.


Di ruang tamu lima orang seniorku itu sudah berdiri menyambut. Aku sedikit salah tingkah saat semuanya menatap kearahku. Mereka terlihat sedang menungguku dengan tatapan bosan.

"Lo terlambat 4 jam 5 menit 30 detik!" ujar seorang pria berambut hitam  bertubuh tinggi dengan kulitnya yang terlihat seputih susu bernama Jeffrey,  atau akrab di panggil Jeff. Ngomong-ngomong, aku sudah menghapal nama-nama seniorku.

 Ngomong-ngomong, aku sudah menghapal nama-nama seniorku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ia memasukan kedua tangannya ke saku. Sorot matanya terlihat cukup tajam dan sinis menatapku.

"Maaf, aku benar-benar minta maaf." Aku mencoba meminta maaf dengan napas yang masih terengah kelelahan. Akupun berulang kali membungkukkan tubuhku kearah mereka.

Secret Agent [JaeRen]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang