Fourth Cases : Part II

888 181 22
                                    

~Bodyguard~

Part II

"bang dean." Panggil Leon pelan, nadanya seolah ragu.

"Iya?" Jawab dean singkat, namun tak mengalihkan pandangannya dari tablet yang ia genggam.

Leon kembali terdiam, wajahnya tergugat bimbang dengan apa yang ingin dia katakan.

Saat ini mereka sedang berkumpul di ruangan depan kamar anak perdana menteri.

Kamar anak ini memiliki dua ruangan luas, ruangan pertama terdapat sofa dan meja layaknya ruang tamu. Dan ruangan kedua adalah kamar anak itu.

Selama menjalani misi, mereka tinggal di rumah tersebut.

"Ada yang mau gue tanyain bang." Kata-kata Leon kali ini sukses membuat semua rekannya menoleh, mengambil ancang-ancang menerka apa yang ingin dikatakan leon. Kecuali dean, ia masih berkutat dengan tabletnya.

"Iya, Mau tanya apa?" Jawab dean. Selalu dengan nada yang tenang dan datar.

"Sebelum gue sama Jun di culik, gue sempet ngikutin lo. Dan gue liat lo ngobrol sama orang di cafe terakhir, habis itu gue liat lo ilang dari pandangan gue bang."

dean menoleh kearah leon dengan tatapan yang heran.

"Lalu?" Tanya dean kembali yang merasa gantung dengan kata-kata leon.

"Gue liat lo ngobrol sama dua orang laki-laki. Cuma emang gue gak liat jelas mukanya."

"Maksud lo?" jeff yang justru menanggapi kata-kata leon.

"Apa yang sebenarnya ingin kamu tanyakan sama saya, leon? Jangan berbelit." Tegas dean.

"bang dean keliatan sangat marah pas itu. Apa bang dean baik-baik aja? Gue cuma khawatir sama lo, bang."

Kini dean terdiam. Matanya seolah kembali menerawang kejadian saat itu.

"Iya, saya baik-baik aja. Kamu gak perlu khawatir."

"Gue kira mau nembak." Cibir jeff pelan, namun masih bisa di dengar yang lainnya.

"Apaan sih bang, lo aja duluan tembak Jun. Di ambil orang aja, baru deh nyesel kayak kebakaran jenggot."

Jeff melonjak mendengar ucapan leon yang duduk di hadapannya, lalu melempar bantal yang ada di sofa. Namun bantal itu meleset, justru mengenai wajah Jun yang tertidur pulas di samping leon.

"Apa! Mana kebakaran? dimana?" Teriak Jun terkejut, Ia pun terbangun.

"bang jeff ish, bukannya hati-hati. Kasian bang Jun!" Sam yang jengkel memukuli punggung Bang Jeff.

"Akh sakit bawel!" Eluh jeff.

"Gak ada Jun gak ada apa-apa, sini-sini tidur lagi." leon menarik tangan Jun yang sedari tadi berdiri mematung. Ia masih mengumpulkan nyawanya. Jun pun kembali duduk di sebelah leon. "Capek banget ya? Apa mau tidur di paha gue sini." Ledek leon sambil menepuk-nepuk pahanya.

Jun dengan polos menaruh kepalanya di paha lekn. Dan ingin kembali melanjutkan mimpinya.

"heh! Lee Jun! Lo berani tidur lagi awas ya!" Sentak jeff yang sukses membuat Jun mendelik terkejut. Yang akhirnya mengurungkan niatnya untuk kembali tidur.

"Ish bang jeff!" Sam pun tampak semakin jengkel. andy hanya menahan tawa sedari tadi. "Parah lo bang, anak orang dikeja ciut." Ujar Andy.

"KALIAN BISA DIEM GAK SIH, BERISIK TAU!" Mereka sontak terkejut melihat anak kecil itu keluar dari kamarnya. Mereka tak sadar saat ini sudah pukul 10 malam.

Secret Agent [JaeRen]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang