POV Sungjin

58 10 0
                                    

Aku bersama teman-teman dan partner dari N.Flying (untuk saat ini ku anggap mereka seperti itu) sudah berada di dalam bangunan ini. Suasananya cukup gelap, tak ada seorang pun yang menyambut kami. Terdapat lima lorong yang entah menuju kemana. 

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Bagus, sekarang sudah ada lima jalan. Apa yang harus kita lakukan? Dimana adikku?". Panik Wonpil.

Akupun mulai berpikir. Sesekali aku melirik leader N.Flying berharap dapat membantuku, namun sia-sia karena dirinya juga tak mendapat jawaban.

"Oh ya, gimana kalo kita berpencar?", ideku.

Dowoon lebih dulu mengajukan diri agar bersama ku, namun ku tolak.

"Maaf Dowoon, maksudku kita bergabung sama mereka. Satu member DAY6 dan satu member N.Flying".

Semua menolak dengan kompak, maksudku adalah agar kita dapat bekerjasama nantinya. Pikirku, karena tujuan kita satu yaitu sama-sama menyelamatkan seseorang.

Setelah perdebatan panjang, akhirnya leader N.Flying membuka suara.

"Sungjin benar. Kita emang harus berpencar. Sepertinya kekuatan kita cocok satu sama lain".

Dalam hatiku merasa bersyukur dengan pendapatnya, akhirnya ada yang sepemikiran 😭...


"Jadi, pembagiannya gimana?", Tanya Jae.

"Walaupun merepotkan, tapi ya udahlah aku bakal turutin", Sambung Young K.

"Kami akan membahasnya", jawab Seunghyub yang langsung menarik ku menjauh dari anak-anak tak berakhlak itu.





Setelah aku berdiskusi dengannya, sudah diputuskan siapa bersama siapa.

"Jadi, keputusannya adalah.................................."










Saat ini aku dan Seunghyub jalan bersama. Suasana canggung sangat terasa. Ditambah dengan lorong yang menyeramkan ini. Karena tak tahan, akupun membuka suara.

"Oh ya, makasih udah setuju sama saran berpencar ku".

Seunghyub pun tertawa pelan. "Aku bukannya setuju dengan usulmu, aku cuma pengen istirahat sebentar mengurus anak-anak gak tau diri itu. Apa kau tak lelah menjadi leader dan harus bersabar menghadapi mereka? Hahaha... Oh ya tapi sama-sama".

"Hemm ada udang di balik batu ternyata", responku.



Dirinya yang asyik tertawa, tetiba menginjak sebuah batu. Seketika suara aneh terdengar. Muncul beberapa pedang tajam mengarah ke kami entah dari mana asalnya.

"Oh tidak jebakan! Menunduk!", Kataku dengan cepat memakai kekuatanku untuk menjauhkan pedang-pedang itu. Seunghyub pun tersenyum melihat kejadian itu.

"Ah, pantas saja kau mengusulkan kita bersama, ternyata karena kekuatan kita yang hampir sama".

Aku pun menggaruk kepalaku yang tak gatal. "Hehee... Ketahuan deh... Baiklah, kita harus berhati-hati mulai sekarang, perjalanan kita seperti nya gak semulus yang dibayangkan".

"Kau benar", katanya setuju.

The Power Of DAY6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang