Sebuah band yang beranggotakan 5 orang ini bukanlah band biasa. Tiap personilnya memiliki kemampuan rahasia yang hanya diketahui oleh member DAY6 itu sendiri. Namun siapa sangka, ada orang lain yang memiliki kemampuan sejenis tanpa mereka ketahui. D...
Hweseung yang malu kembali berlari. Akupun mengejarnya sampai tak sadar menabrak seseorang yang memakai kostum baja.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Wow!", Dengan cepat aku melangkah mundur guna menjauh darinya. Hweseung yang sadar mulai menghampiri ku, namun sayang dia juga dihadang oleh orang berkostum baja yang lain.
Baik aku dan Hweseung sudah mengeluarkan kekuatan kami untuk melawan mereka. Kami berusaha melawan semuanya. Orang berkostum baja itu terus bertambah, kami sedikit kewalahan. Sampai aku dan Hweseung berdekatan saling memunggungi.
"Sekarang gimana kak?", Tanyanya.
Aku berpikir sejenak, orang berkostum baja itu semakin mendekat. Terbesit sebuah ide di otakku.
"Hei you ..! Kekuatan mu listrik bukan? Bagaimana jika kugabungkan dengan kekuatan ku?"
"Apa itu akan berhasil?"
"Banyak cara pemicu munculnya api, salah satunya dengan listrik. Buatlah aliran listrik yang besar, aku akan tambahkan sedikit api. Lalu kita arahkan pada mereka agar tak sampai membakar gedung ini. Kau mengerti?"
Hweseung mengangguk tanda mengerti. Kamipun bersiap posisi untuk menyerang mereka sekaligus. Kami berdua berjalan mundur sampai mentok di pinggir dinding.
"Hweseung, sekarang!"
"Okeeee!"
Dirinya mengeluarkan aliran listrik seperti sebuah pecutan, dan aku mengelilingi aliran itu dengan api. Kamipun mengumpulkan semua orang berkostum baja itu. Dan membakar mereka habis. Butuh waktu cukup lama sampai mereka semua jatuh. Dan dengan cepat aku menghilangkan api tersebut agar api tak menyebar kemana-mana. Namun anehnya, tak ada satu orangpun dalam kostum itu. Seperti dikendalikan oleh semacam sihir yang dapat membuat kostum baja itu bergerak sendiri.
"Akhirnya kak... Huuaaaa", Hweseung memelukku dengan erat. Akupun membalas pelukannya sekedar, anggap aja nyenengin hati yang lebih muda. Dan kemudian melepasnya.
"Liat deh, serem ya mereka bisa gerak sendiri", kataku.
"Iya kak Jae, aku jadi takut. Yaudah ayo kita lanjut..! Kalau ada hal kayak beginian lagi, kita lakuin seperti yang tadi", katanya yang menarik tanganku menelusuri lorong kembali. Akupun setuju dan membiarkan dia menarikku, karena sejujurnya akupun sedikit takut dengan kostum baja itu. Heheheee......